Komunikasi Antar Organisasi dan Penguatan Aktivitas Karakteristik agen pelaksana

Komput erisasi kantor PertanahanLand Office Computerization LOC yang merupakan kegiatan kerjasama Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Kerajaan Spanyol di bidang teknologi informatika di lingkungan Badan Pertanahan Nasional yang di sudah dimulai sejak 1997 sampai sekarang.Selain Komputerisasi Kantor Pertanahan ada juga LARASITA adalah akronim Layanan Rakyat untuk Sertipikasi Tanah. Layanan ini untuk memudahkan pelayanan pertanahan dan sertipikasi tanah bagi masyarakat yang jauh dari Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru. Program Larasita dijalankan oleh satuan tugas bermotor dari Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru untuk melaksanakan semua tugas kantor pertanahan dalam wilayah administratif Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru, secara online dengan pemanfaatkan teknologi mutakhir di bidang pendaftaran tanah, dengan teknologi informasi yang dihubungkan melalui satelit dengan memanfaatkan fasilitas internet dan “wireless communication system”. Program ini sepenuhnya hasil karya nasional dan sepenuhnya menggunakan anggaran APBN BPN RI. Meski sepenuhnya program nasional, program ini telah memperoleh pengakuan Bank Dunia dalam memberikan akses masyarakat, terutama masyarakat pedesaan terhadap informasi dan pelayanan pertanahan dan disebutnya dengan “pioneering mobile land information service”.

c. Komunikasi Antar Organisasi dan Penguatan Aktivitas

Komunikasi dan Koordinasi memiliki peranan yang penting guna mensinergikan setiap aktivitas dalam implementasi Sistem Informasi Dan Universitas Sumatera Utara Manajemen Pertanahan Nasional SIMTANAS di Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru,maka peneliti melakukan wawancara dengan Kepala Seksi Survei Dan Pemetaan Masrul,A.Ptnh dengan pertanyaan sebagai berikut: • Bagaimana komunikasi dan koordinasi yang terjalin terkait implementasi SIMTANAS di Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru? Jawab: “Kami selalu mengkomunikasikan dan berkomunikasi secara baik pada semua karyawan di Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru mengenai SIMTANAS ini. Tahapan-tahapan yang dilakukan untuk mengkomunikasikan SIMTANAS di Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru misalnya melalui mengadakan diskusi dan evaluasi terkait kinerja maupun masalah menyangkut Implementasi SIMTANAS di Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru seperti berkas-berkas, dokumen-dokumen yang belum terselesaikan, biaya operasinal, dan lain-lain. Selain itu kita juga melakukan komunikasi dan koordinasi dengan instansi lain di luar Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru seperti dengan Kantor BPN Pusat, antara Kantor Pertanahan dengan Publik masyarakat dan PPAT dan antara Kantor Pertanahan dengan Instansi Lain yaitu Dirjen Pajak dan Tata Kota . ”

d. Karakteristik agen pelaksana

Dalam proses impementasi kebijakan Sistem Informasi Dan Manajemen Pertanahan Nasional terdapat karakteristik agen pelaksana seperti struktur birokrasi, norma, dan SPOPP Standar Prosedur Operasi Pengaturan dan Pelayanan.Dari itu peneliti melakukan wawancara dengan Kepala Seksi Universitas Sumatera Utara Pengendalian Dan Pemberdayaan Befriyano Syawir,SH dengan pertanyaan sebagai berikut: • Bagaimana struktur birokrasi yang ada di Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru? Jawab: “Struktur organisasi pada Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru sesuai dengan ketentuan pasal 32 Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2006, Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang mempunyai kedudukan sebagai pejabat struktural eselon III A dengan susunan organisasi Sub Bagian Tata Usaha yang terdiri dari Urusan Perencanaan dan Keuangan serata Urusan Umum dan Kepegawaian.Seksi Survei Pengukuran Dan Pemetaan yang terdiri atas Sub Seksi Pengukuran dan Pemetaan serta Sub Seksi Tematik dan Potensi Tanah.Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah yang terdiri dari Sub Seksi Penetapan Hak Tanah,Sub Seksi Pengaturan Tanah Pemerintah,Sub Seksi Pendaftaran Tanah,Sub Seksi Peralihan Pembebenan Hak dan Pejabat Pembuat Akta Tanah.Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan terdiri dari Sub Seksi Penatagunaan Tanah dan Kawasan Tertentu,Sub Seksi Landreform Dan Konsolidasi Tanah.Seksi Pengeendalian Dan Pemberdayaan terdiri dari Sub Seksi Pengendalian Pertanahan,Subseksi Pemberdayaan Masyarakat.Seksi Sengketa Konflik dan Perkara terdiri dari Sub Seksi Sengketa dan Konflik Pertanahan,Sub Seksi Perkara Pertanahan.” • Norma-norma seperti apa yang berlaku di Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru? Universitas Sumatera Utara Jawab: “Norma-norma atau nilai yang berlaku di Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru diatur dalam Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 2 Tahun 2003 Tentang Norma Dan Standar Mekanisme Ketatalaksanaan Kewenangan Pemerintah Di Bidang Pertanahan Yang Dilaksanakan Oleh Pemerintah KabupatenKota.Selain itu terdapat kode etik yang menjadi norma-norma yang harus dipatuhi oleh setiap pegawai Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru dan menjadi pedoman mereka dalam berperilaku di dalam setiap pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya” • Apakah Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru memiliki SPOPP dalam Pengelolaan SIMTANAS ini ? Jika ada apa-apa saja yang terdapat didalamnya? Jawab: “Standar Prosedur Operasi Pengaturan dan Pelayanan dilingkungan Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru telah dilaksanakan berdasarkan dengan Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2005 tentang Standar Prosedur Operasi Pengaturan dan Pelayanan selanjutnya disebut SPOPP. Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional ini merupakan penyempurnaaan Instruksi Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1998. Dasar hukum dari SPOPP antara lain UUPA, PP Nomor 24 Tahun 1997, dan PMNAKBPN No 3 Tahun 1997. SPOPP wajib dilaksanakan oleh Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia, Kantor Wilayah Badan Pertanahan Provinsi, dan Kantor Pertanahan KabupatenKota. 45 Empat puluh lima hari sejak dikeluarkan keputusan tersebut, masingmasing kantor pertanahan harus Universitas Sumatera Utara dapat menyesuaikan pelayanannya menurut SPOPP. Demikian halnya di Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru, SPOPP telah dilaksanakan untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat dengan mengoptimalkan fungsi loket dan sistem komputerisasi yang ada. Dengan demikian Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru menyesuaikan dengan SPOPP yang ada sehingga pelayanan dapat memuaskan baik penerima pelayanan maupun pemberi pelayanan atau pelayanan yang sesuai dengan harapan masyarakat atau pelayanan prima.”

e. Kondisi Sosial,Ekonomi dan Politik