ketika ada pembahasan tertentu yang berkaitan dengan Sistem Informasi Dan Manajemen Pertanahan Nasional SIMTANAS. Selain itu Kantor Pertanahan
Kota Pekanbaru melakukan komunikasi dan koordinasi dengan instansi lain di luar Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru seperti
dengan Kantor BPN Pusat, antara Kantor Pertanahan dengan Publik masyarakat dan PPAT dan antara Kantor
Pertanahan dengan Instansi Lain yaitu Dirjen Pajak dan Tata Kota
.
Namun dalam halnya sosialisasi dengan masyarakat masih kurang,hal ini ditunjukan dengan
masih banyaknya masyarakat yang kurang tahu dan memeahami apa itu kebijakan Sistem Informasi dan Manajemen Pertanahan Nasional SIMTANAS yang
diterapkan Oleh Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru. Jadi dapat dikatakan Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru selaku organisasi
pelaksana Sistem Informasi Dan Manajemen Pertanahan Nasional SIMTANAS telah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan baik antara sesama pegawai
baik Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru dan juga instansi pemerintah. Tetapi dalam komunikasi dengan masyarakat belum berjalan dengan baik terutama dalam
hal sosialisasi kebijakan Sistem Informasi Dan Mnajemen Pertanahan Nasional SIMTANAS Kota Pekanbaru.
d. Karakteristik Agen Pelaksana
Untuk mengimplementasikan suatu kebijakan diperlukan karakteristik yang baik dari para agen pelaksana kebijakan tersebut. Karakteristik tersebut
mencakup struktur birokrasi, norma-norma dan SPOPP Standar Prosedur Operasi Pengaturan dan Pelayanan.
Universitas Sumatera Utara
Struktur organisasi pada Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru sesuai dengan ketentuan pasal 32 Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia Nomor 4 Tahun 2006, Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang mempunyai kedudukan sebagai pejabat
struktural eselon III A dengan susunan organisasi Sub Bagian Tata Usaha yang terdiri dari Urusan Perencanaan dan Keuangan serata Urusan Umum dan
Kepegawaian.Seksi Survei Pengukuran Dan Pemetaan yang terdiri atas Sub Seksi Pengukuran dan Pemetaan serta Sub Seksi Tematik dan Potensi Tanah.Seksi Hak
Tanah dan Pendaftaran Tanah yang terdiri dari Sub Seksi Penetapan Hak Tanah,Sub Seksi Pengaturan Tanah Pemerintah,Sub Seksi Pendaftaran Tanah,Sub
Seksi Peralihan Pembebenan Hak dan Pejabat Pembuat Akta Tanah.Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan terdiri dari Sub Seksi Penatagunaan Tanah
dan Kawasan Tertentu,Sub Seksi Landreform Dan Konsolidasi Tanah.Seksi Pengeendalian Dan Pemberdayaan terdiri dari Sub Seksi Pengendalian
Pertanahan,Subseksi Pemberdayaan Masyarakat.Seksi Sengketa Konflik dan Perkara terdiri dari Sub Seksi Sengketa dan Konflik Pertanahan,Sub Seksi Perkara
Pertanahan. Dari data yang didapat oleh peneliti dari lapangan,Kantor Pertanahan Kota
Pekanbaru telah memiliki struktur organisasi yang jelas seperti terlihat pada lampiran.
Setiap organisasi tentulah memiliki norma-norma atau nilai-nilai yang akan mengatur bagaimana setiap anggota organisasi tersebut dalam bertindak dan
berperilaku di dalam lingkungan organisasi tersebut.Kantor Pertanahan
Universitas Sumatera Utara
Pekanbaru, sebagai sebuah organisasi pelaksana kebijakan Sistem Informasi dan Manajemen Pertanahan Nasional SIMTANAS , diketahui bahwa para pegawai
Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru juga di atur segala perilakunya selama berada di lingkunga melalui peraturan yang ditetapkan Keputusan Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 2 Tahun 2003 Tentang Norma Dan Standar Mekanisme Ketatalaksanaan Kewenangan Pemerintah Di Bidang Pertanahan
Yang Dilaksanakan Oleh Pemerintah KabupatenKota. Peraturan tersebut menjadi norma-norma yang harus dipatuhi oleh setiap pegawai Kantor Pertanahan Kota
Pekanbaru dan menjadi pedoman mereka dalam berperilaku di dalam setiap pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya.
Sebenarnya untuk setiap Pegawai Negeri Sipil yang ada di Indonesia sudah ditetapkan perundang-undangan mengenai norma-norma yang mengatur
tingkah dan perilaku mereka selama menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Misalnya tidak boleh korupsi, datang tepat waktu dan sebagainya. .
Standar Prosedur Operasi Pengaturan dan Pelayanan SPOPP dikembangkan sebagai respon internal terhadap keterbatasan waktu dan sumber
daya dari pelaksana dan keinginan untuk menciptakan keseragaman dalam bekerjanya organisasi-organisasi yang kompleks dan tersebar luas.Kantor
Pertanahan Kota Pekanbaru memiliki SPOPP yang berdasarkan dengan Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2005 tentang
Standar Prosedur Operasi Pengaturan dan Pelayanan selanjutnya disebut SPOPP. Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional ini merupakan penyempurnaaan
Instruksi Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3
Universitas Sumatera Utara
Tahun 1998. Dasar hukum dari SPOPP antara lain UUPA, PP Nomor 24 Tahun 1997, dan PMNAKBPN No 3 Tahun 1997. SPOPP wajib dilaksanakan oleh
Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia, Kantor Wilayah Badan Pertanahan Provinsi, dan Kantor Pertanahan KabupatenKota. 45 Empat puluh
lima hari sejak dikeluarkan keputusan tersebut, masingmasing kantor pertanahan harus dapat menyesuaikan pelayanannya menurut SPOPP. Demikian halnya di
Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru, SPOPP telah dilaksanakan untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat dengan mengoptimalkan fungsi loket dan sistem
komputerisasi yang ada. Dengan demikian Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru menyesuaikan dengan SPOPP yang ada sehingga pelayanan dapat memuaskan
baik penerima pelayanan maupun pemberi pelayanan atau pelayanan yang sesuai dengan harapan masyarakat atau pelayanan prima
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan masih banyak pegawai Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru yang tidak displin dan patuh.Hal ini terlihat banyak
pegawai Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru tidak sedang berada di tempat ketika jam kerja,sebagian ada yang belum datang dan ada juga yang lagi dinas keluar
kota,bahkan sebagian ada yang berbincang bincang bincang di kantin dengan santai padahal belum waktunya jam istirahat.Hal ini tentu membuat pelayanan di
Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru tidak berjalan dengan maksimal dan juga tidak mencerminkan karakterisitik agen pelaksana sebagai implementor Sistem
Informasi Dan manajemen Pertanahan Nasional SIMTANAS di Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru.
Universitas Sumatera Utara
Jadi, dapat dikatakan bahwa Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru sebagai organisasi pelaksan impelemantasi kebijakan Sistem Informasi dan Manajemen
Pertanahan Nasional SIMTANAS belum memiliki karakteristik yang baik sebagai agen pelaksana sebuah kebijakan meliputi Struktur Birokrasi, Norma-
norma, dan Standar Prosedur Operasi Pengaturan dan Pelayanan SPOPP
e. Kondisi Sosial, Ekonomi, dan Politik