kebijakan nasional pertanahan,dimana pada ayat 1 huruf b, Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2005 tentang Standar Prosedur
Operasi Pengaturan dan Pelayanan selanjutnya disebut SPOPP. Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional ini merupakan penyempurnaaan Instruksi Menteri
Negara AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1998. Dasar hukum dari SPOPP antara lain UUPA, PP Nomor 24 Tahun 1997, dan
PMNAKBPN No 3 Tahun 1997.Namun Berdasarkan Penelitian sasaran dan standar kebijakan yang telah di tetapkan dalam implementasi simtanas belum
tercapai sepenuhnya.Hal ini diakibatkan oleh sumber daya manusia dan sumber daya pendukung yang ada.Maka daripada itu, meskipun standar dan sasaran
kebijakan sudah di tetapkan,namun kendala dasar menjadi faktor penghambat.Pengamatan peneliti di lapangan server penghubung komputer tidak
mendukung untuk meningkatkan pelayanan,sebab server yang ada terbatas.Hal ini tentu saja akan memepengaruhi kineja dari agen pelaksana yang berdapampak
penerapan Sistem Informasi dan Manajemen Pertanahan Nasional SIMTANAS di Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru
Dari penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa sebenarnya Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru belum mencapai standar dan sasaran yang mereka tetapkan..
b. Sumber Daya
Dalam mengimplementasikan kebijakan Sistem Informasi Pertanahan Nasional SIMTANAS, ketersediaan sumber daya merupakan faktor yang sangat
penting untuk diperhatikan. Tanpa tersedianya sumber daya, sangat kecil
Universitas Sumatera Utara
kemungkinan kebijakan Sistem Informasi Dan Manajemen Pertanhan Nasional SIMTANAS di Kantor PertanahanKota Pekanbaru dapat diimplementasikan
dengan baik. Sumber daya yang penting itu meliputi sumber daya manusia yang memadai dengan kemampuan dan keahlian yang baik untuk melaksanakan tugas
dan fungsinya dan sumber daya non manusia berupa ketersediaan sarana dan prasarana.
Ketersediaan sumber daya manusia dalam Sistem Informasi Dan Manajemen Pertanhan Nasional SIMTANAS di Kantor Pertanahan Kota
Pekanbaru merupakan hal yang sangat penting. Meskipun demikian perlu juga diketahui bahwa jumlah manusia pegawai tidak selalu mempunyai efek positif
bagi implementasi suatu kebijakan. Hal ini berarti bahwa jumlah pegawai yang banyak tidak secara otomatis mendorong implementasi yang berhasil. Ini juga
dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki oleh pegawai, namun di sisi lain kurangnya pegawai juga akan menimbulkan persoalan menyangkut implementasi
kebijakan yang efektif. Artinya kebutuhan akan sumber daya manusia dalam melaksanakan suatu kebijakan harus terpenuhi secara kualitas dan kuantitasnya
sesuai denga wawancara dengan Bapak Befriyano Syawir,SH Sumber daya manusia yang dimiliki oleh Kantor Pertanahan Kota
Pekanbaru saat ini dirasa belum cukup memadai terutama dari segi keahlian dan profesionalisme untuk menjalankan Sistem Informasi Dan Manajemen Pertanhan
Nasional. Oleh karena karena itu guna meningkatkan kualitas pelayanan Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru membutuhkan tenaga ahli khususnya tenaga
Operating System yang mengoperasikan Sistem Informasi Dan Manajemen
Universitas Sumatera Utara
Pertanahan Kota Pekanbaru. Selain itu guna meningkatkan kualitas Operating System Sistem Informasi Dan Manajemen Pertanahan Nasional SIMTANAS
beberapa pegawai sudah mendapatkan pelatihan dari bidang bimbingan dan penerapan komputerisasi SIMTANAS dari Pusat Data Dan Informasi Pertanahan
PUSDATIN. Sarana dan prasarana yang ada di Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru
cukup memadai. Sebagian besar kegiatan sudah memanfaatkan tekhnologi. Pegawai sudah difasilitasi dengan computer serta sever komunikasi dalam
melaksanakan tugas walaupun masih dalam jumlah terbatas. Selain itu dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru juga menyediakan papan pengumunan, baliho, atau spanduk di setiap tempat yang sudah ditentukan. Untuk menciptakan
kenyamanan bagi masyarakat Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru menyediakan ruang tunggu yang nyaman dilengkapi dengan tempat duduk, AC dan juga televisi
sebagi hiburan bagi masyarakat ketika menunggu antrian. Meskipun sarana dan prasarana yang dimiliki Kantor Pertanahan Kota
Pekanbaru sudah cukup memadai, tetapi hal tersebut seolah-olah kurang berarti bila dihadapkan pada persoalan keterbatasan sumber daya manusianya. Tujuan
pelengkapan sarana dan prasarana dengan memanfaatkan tekhnologi adalah untuk membantu para pegawai dalam melakukan tugas dan fungsi mereka sehingga
dapat mewujudkan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. Tetapi hal tersebut sulit terwujud ketika SDM masih belum memadai, karena manusia
Universitas Sumatera Utara
merupakan sumber daya terpenting dalam proses pengimplementasian suatu kebijakan.
Dari hasil pemaparan di atas, dapat diketahui bahwa Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru belum bisa dikatakan memiliki sumber daya yang baik dan
memadai untuk melakukan implementasi kebijakan Sistem Informasi Dan Manajemen Pertanahan Nasional SIMTANAS.
c. Komunikasi antar organisasi dan pengutan aktivitas