K2 : Kelompok kontrol
K3 : Kelompok uji
Dari hasil uji Mann-Whitney diatas, dapat dilihat p-value dari tiap dua kelompok menunujukkan nilai 0.05, yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang
bermakna terhadap nilai kolesterol pada tiap dua kelompok penelitian. Setelah melakukan uji kelompok independen, maka untuk mengetahui
perbedaan kolesterol tiap-tiap kelompok sebelum dan sesudah penelitian, dilakukan uji Wilcoxon Signed Ranks Test dan didapati hasil berikut:
Tabel 5.4. Hasil Uji Rata-rata Kelompok Dependen
Variabel Kolesterol pre dan post-test
Nilai Z P-Value
K1
K2
K3
-0.358
-1.827
-2.936 0.720
0.068
0.003
Dari hasil uji Wilcoxon di atas memperlihatkan p-value pada K1 dan K2 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kolesterol yang bermakna
pada K1 dan K2 baik sebelum dan sesudah penelitian. Dari hasil diatas juga didapati p-value pada K3 0.003 0.05, hal ini
menunjukkan bahwa ada perbedaan kolesterol yang bermakna sebelum dan sesudah pemberian jus jambu biji.
5.2. Pembahasan
Dari uji Kruskal-Wallis terhadap kolesterol pre-test dan post-test dijumpai adanya perbedaan yang bermakna pada semua kelompok penelitian p0.05.
Namun uji Kruskal-Wallis ini tidak bisa menentukan kelompok mana yang
Universitas Sumatera Utara
mengalami penurunan kolesterol yang signifikan. Maka dari itu dilakukan uji lanjutan yaitu uji Mann-Whitney tiap dua kelompok percobaan.
Uji Mann-Whitney menunjukkan terjadi penurunan kadar kolesterol yang bermakna antara kelompok yang diberi jus jambu biji merah dengan kelompok
yang diberi plasebo dilihat dari nilai p0.05. Untuk mengamati apakah ada perubahan kolesterol tiap-tiap kelompok
sebelum dan sesudah pengujian, maka dilakukan uji Wilcoxon analog uji t- dependen untuk statistik parametrik. Dari pengolahan data menggunakan uji
Wilcoxon diperlihatkan bahwa terjadi penurunan kolesterol pada kandang yang diberi perlakuan jus jambu biji merah K3 sesudah percobaan. Ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Murini dkk bahwa pemberian jus jambu biji merah dapat menurunkan kadar kolesterol. Dalam penelitian tersebut dikatakan
hasil dari pemberian jus jambu biji dengan dosis 50grkg bb selama 30 hari dapat menurunkan kadar kolesterol sebanyak 29.60.
Hal ini membuktikan bahwa jambu biji merah yang mengandung banyak vitamin C benar berfungsi menurunkan kadar kolesterol dan sebagai antioksidan
serta pembentuk kolagen yang akan menghambat terjadinya penyumbatan pembuluh darah oleh kolesterol Harlinawati, 2008.
Vitamin C mempunyai aktifitas antioksidan yang dapat mencegah terjadinya stres oksidatif pada kolesterol LDL, sedangkan pektin yang terdapat
pada jambu biji merah mempunyai kemampuan menurunkan konsentrasi kolesterol serum. Diduga vitamin C yang terdapat dalam jambu biji merah dapat
mencegah penyakit jantung aterosklerosis melalui kemampuannya untuk menangkap radikal bebas sebelum mereka dapat mengawali oksidasi LDL .
Secara keseluruhan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jus buah jambu biji mempunyai potensi antihiperlipedemia sehingga dapat dimanfaatkan
oleh masyarakat untuk pencegahan naiknya kadar kolesterol di darah.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN dan SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah diuraikan, penulis berkesimpulan bahwa hasil ini menjawab tujuan
penelitian, yaitu: 1. Pemberian jus jambu biji dosis 0,78ml20grBB dapat menurunkan kadar
kolesterol mencit diabetik dari 234,73 menjadi 158,27 mgdl. 2. Terdapat perbedaan bermakna penurunan kadar kolesterol mencit antara
kelompok yang diberi jus jambu biji dengan kelompok kontrol.
6.2. Saran
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan dosis jus jambu biji merah yang lebih tinggi atau dosis bertingkat untuk mengetahui
tingkat efektifitasnya lebih lanjut. 2. Perlu dilakukan penelitian pengaruh pemberian jus jambu biji terhadap
kadar kolesterol dengan menggunakan sampel selain mencit atau pada manusia langsung.
3. Perlu dilakukan penelitian yang menguji efek jus jambu biji terhadap sampel yang lebih besar.
4. Perlu dilakukan juga pemeriksaan histopatologi pada pankreas hewan percobaan.
Universitas Sumatera Utara