Pemeliharaan Hewan percobaan Persiapan Hewan Percobaan Perlakuan Hewan Percobaan

Keterangan: K : Kelompok Kontrol P1 : Kelompok Perlakuan 1 P2 : Kelompok Perlakuan 2 L1 : Pengambilan darah dan pemeriksaan kolesterol 1 pemeriksaan awal L2 : Pengambilan darah dan pemeriksaan kolesterol 2 pemeriksaan akhir 4.5.Teknik Pengumpulan Data 4.5.1.Penentuan Dosis Alloxan dan Jus Jambu Biji Dosis ditentukan dengan menggunakan tabel konversi menurut Laurence and Bacarach, 1964 yaitu manusia berat badan 70 kg dikonversi pada mencit berat badan 20 gr dengan angka konversi 0,0026. Dosis alloksan yang digunakan adalah 150 mgkgBB hewan Cheng dan Yang, 1983. Maka dosis alloksan yang digunakan pada mencit dengan berat badan 20 gr adalah: 150 mg x 201000gr = 3 mg20 grBB Sedangkan konsumsi jus jambu biji pada manusia rata-rata 300 mghari, dikonversikan menjadi: 300 x 0,0026 = 0,78 mg20 grBB .

4.5.2. Pemeliharaan Hewan percobaan

Mencit yang digunakan untuk penelitian adalah mencit jantan, sehat dengan berat badan 20-35 gr. Kandang percobaan dibersihkan setiap hari untuk mencegah infeksi yang dapat terjadi akibat kotoran tikus tersebut dan tikus dapat tetap sehat.Kandang ditempatkan dalam suhu kamar, ventilasi yang cukup, dan cahaya menggunakan sinar matahari tidak langsung.Makanan hewan percobaan diberikan berupa pellet.Makanan dan minuman diberikan secukupnya dalam wadah terpisah dan diganti setiap hari. Universitas Sumatera Utara

4.5.3. Persiapan Hewan Percobaan

Setiap kelompok hewan percobaan dipersiapkan dalam kandang yang terpisah dan disiapkan untuk beradaptasi selama satu minggu sebelum dilakukan penelitian.Sebelum perlakuan setiap mencit ditimbang berat badannya terlebih dahulu dan diamati kesehatan fisiknya gerakannya, berat badan, makan dan minum. Bila terdapat mencit yang sakit pada saat berdaptasi maka mencit diganti yang baru dengan kriteria yang sama dan diambil secara acak.

4.5.4. Perlakuan Hewan Percobaan

Setelah persiapan selesai maka hewan percobaan kelompok I, kelompok II, dan kelompok III diberikan perlakuan sebagai berikut : - Kelompok I dijadikan kontrol kolesterol yang normal dan tidak diberi intervensi - Kelompok II dijadikan kelompok uji tanpa diberi jus jambu biji merah. Mencit mula-mula diadaptasikan dalam lingkungan baru selama seminggu, dan setelahnya dipuasakan selama 12 jam dengan air minum ad libitum. Kemudian mencit disuntikkan dengan alloksan dengan dosis 0,78 mg20grBB secara intramuskular untuk menginduksi DM. Mencit lalu diberi makanan standar selama seminggu dan diperiksa kadar kolesterolnya untuk memastikan tikus mengalami DM. - Kelompok III dijadikan kelompok uji dengan diberi jus jambu biji. Induksi DM dilakukan seperti pada kelompok II, namun pada kelompok III diberi jus jambu biji dengan dosis 0,78 mg20grBB satu kali sehari selama penelitian. Setelah 2 minggu, hewan percobaan diambil darahnya dan kemudian diperiksa kadar kolesterolnya dengan menggunakan metode strip test. Universitas Sumatera Utara 4.5.5 Alat Dan Bahan 4.5.5.1. Alat