Tes-tes yang digunakan untuk pengukuran kadar glukosa adalah : a. Kadar glukosa plasma. Penderita dikatakan DM bila kadar glukosa plasmanya
lebih dari 140 mgdl yang ditunjukkan pada sedikitnya dua kali pemeriksaan. b. Uji toleransi glukosa oral. Hasil yang normal menunjukkan kadar glukosa
plasma pada keadaan puasa kurang dari 115 mgdl. Kadar glukosa plasma 2 jam sesudah pemberiaan glukosa meningkat menjadi 200 mgdl Woodley dan
Wheland, 1995. Toleransi glukosa ditunjukkan oleh kurva glukosa darah sesudah pemberian
sejumlah glukosa untuk tes. Penyakit diabetes mellitus DM tipe I ditandai dengan penurunan toleransi glukosa akibat berkurangnya sekresi insulin sebagai
respon terhadap pemberian glukosa Harper dkk., 2003.
2.1.4. Faktor resiko
Beberapa faktor resiko dari diabetes mellitus adalah sebagai berikut : 1. Keturunan
Sekitar 50 pasien diabetes tipe 2 mempunyai orangtua yang menderita diabetes, dan lebih sepertiga pasien diabetes mempunyai saudara yang
mengidap diabetes. Sedangkan untuk diabetes tipe 1, sekitar 20 terjadi pada penderita dengan riwayat keluarga terkena diabetes dan 80 terjadi
pada penderita yang tidak memiliki riwayat keluarga dengan diabetes. WHO, 2002.
2. Ras atau Etnis Beberapa ras tertentu, seperti suku indian di Amerika, Hispanik, dan orang
Amerika di Afrika, mempunyai resiko lebih besar terkena diabetes tipe 2.Sedangkan diabetes tipe 1 sering terjadi pada orang Finlandia dengan
presentase mencapai 40 . 3. Usia
Pada diabetes tipe 1, usia muda merupakan awal terjadinya penyakit tersebut, sedangkan pada diabetes tipe 2 umur puncak berada pada usia
diatas 45 tahun.
Universitas Sumatera Utara
4. Obesitas Lebih dari 8 diantara 10 penderita diabetes tipe 2 adalah mereka yang
mengalami kegemukan. Makin banyak jaringan lemak, jaringan tubuh dan otot akan makin resisten terhadap kerja insulin, terutama bila lemak tubuh
atau kelebihan berat badan terkumpul didaerah sentral atau perut. Lemak ini akan memblokir kerja insulin sehingga glukosa tidak dapat diangkut ke
dalam sel dan menumpuk dalam peredaran darah. 5. Sindroma Metabolik
Menurut WHO dan National Cholesterol Education Program : Adult Treatment Panel III, orang yang menderita sindroma metabolic adalah
mereka yang punya kelainan seperti : tekanan darah tinggi lebig dari 16090mmHg, trigliseridaa darah lebih dari 150mgdl, kolesterol HDL 40
mgdl, obesitas sentral dengan BMI lebih dari 30, lingkar pinggang melebihi 102 cm pada pria atau melebihi 88 cm pada wanita, atau sudah
terdapat mikroalbuminuria. 6. Kurang Gerak Badan
Olahraga atau aktivitas fisik membantu untuk mengontrol berat badan. Glukosa darah dibakar menjadi energi, sel-sel tubuh menjadi lebih
sensitive terhadap insulin.peredaran darah lebih baik dan resiko terjadinya diabetes tipe 2 akan turun sampai 50.
7. Faktor Kehamilan Diabetes pada ibu hamil dapat terjadi pada 2-5 kehamilan. Biasanya
diabetes akan hilang setelah anak lahir. Ibu hamil dengan diabetes dapat melahirkan bayi besar dengan berat badan lebih dari 4 kg. Apabila ini
terjadi, sangat besar kemungkinan si ibu akan mengidap diabetes tipe 2 kelak.
8. Infeksi Infeksi virus dapat juga dijadikan penyebab timbulnya diabetes
mellitus.Adapun virus-virus tersebut adalah virus cytomegalovirus, virus rubella dan virus coxsackie.
Universitas Sumatera Utara
2.1.5. Gejala Diabetes Mellitus