9
16. Mengapa eksistensi dongke pada masyarakat Tanggulangin Kabupaten
Tuban masih dipandang perlu dalam proses pengobatan penyakit di tengah arus modernisasi seperti sekarang?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang dilakukan, yaitu sebagai berikut : 1.
Mendeskripsikan pemahaman dongke mengenai konsep sehat-sakit dan penyakit di Kabupaten Tuban.
2. Mengetahui bentuk dan proses ritual pengobatan yang dilakukan dongke
pada masyarakat Tanggulangin di Kabupaten Tuban. 3.
Mengetahui bagaimana pandangan masyarakat Tanggulangin terhadap keberadaaan pengobatan dongke pada masyarakat Tanggulangin di
Kabupaten Tuban.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini, yaitu baik secara teoritis maupun secara praktis antara lain:
1. Secara teoritis
Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk: a.
Memperkaya khasanah literatur kajian mengenai masyarakat dan kebudayaan khususnya dalam perspektif antropologi kesehatan.
b. Menganalisa fenomena-fenomena kesehatan masyarakat dalam
perspektif kebudayaan.
10
c. Perkembangan keilmuan dalam bidang antropologi kesehatan
terutama dalam pemahaman yang komprehensif terhadap dongke dan masalah konsep pengobatan sistem medis tradisional kejawen yang
dilakukan dongke dengan memanfaatkan sistem petungan Jawa dan aksara Jawa dan sistem kepercayaan yang ada di masyarakat Desa
Tanggulangin, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban. 2.
Secara praktis Secara praktis, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai berikut:
a. Pertimbangan dalam usaha pelestarian nilai-nilai kearifan lokal
masyarakat Tanggulangin Kecamatan, Montong, Kabupaten Tuban Jawa Timur.
b. Memperkenalkan berbagai kearifan lokal dalam bidang kesehatan
yang ada pada masyarakat Indonesia khususnya Jawa. c.
Membantu para praktisi kesehatan masyarakat mengenali fenomena kebudayaan dalam kesehatan masyarakat lokal sehingga dapat
meningkatkan upaya perbaikan kualitas kesehatan masyarakat.
E. Penegasan Istilah
Untuk mempertegas ruang lingkup permasalahan serta agar penelitian menjadi lebih terarah maka istilah-istilah dalam judul penelitian ini diberi
batasan, yaitu: 1.
Dongke
11
Dongke adalah seorang tokoh masyarakat sesepuh yang ada pada masyarakat Desa Tanggulangin, yang mempunyai kemampuan untuk
mengobati suatu penyakit dengan menggunakan sistem medis tradisional. Di mana dalam proses pengobatannya melalui serangkaian petungan yang
disesuaikan dengan hari kelahiran dan hari jatuh sakit bagi pasien yang bersangkutan. Dengan kata lain bahwa seorang dongke merupakan praktisi
dari pengobatan sistem medis tradisional atau praktisi dari etnomedisin yang ada pada masyarakat Desa Tanggulangin Kecamatan Montong,
Kabupaten Tuban Jawa Timur. 2.
Ritus Menurut Koentjaraningrat 1985:11 ritus adalah aktivitas dari tindakan
manusia untuk berkomunikasi dan melaksanakan kebaktiannya terhadap Tuhan, dewa-dewa, roh nenek moyang atau makhluk lain, biasanya
berlangsung berulang-ulang. Baik setiap hari, setiap musim atau kadang- kadang saja. Ritual atau ritus ini biasanya berupa tindakan doa, bersujud,
bersaji, berkorban, makan bersama, menari dan menyanyi, berposesi, berseni drama suci, berpuasa, bertapa, dan bersemedi.
Ritus dalam penelitian ini adalah seluruh tindakan atau aktivitas yang dilakukan oleh praktisi sistem medis tradisional yang disebut dongke
guna mengatasi keluhan dari pasien yang datang ke dongke mulai dari aktivitas petungan sampai pada upacara penyembuhan yang menggunakan
sesaji, doa-doa dan sebagainya. 3.
Etnomedisin Menurut Joyomartono 2007:21 etnomedisin mengkaji pengobatan
rakyat folk medicine klasifikasi penyakit yang berbeda, terapi dan prevensi tradisional. Etnomedisin sendiri berarti kepercayaan dan praktik-
praktik berkaitan dengan penyakit yang merupakan hasil dari perkembangan budaya asli dan yang secara eksplisit tidak berasal dari
kerangka konseptual kedokteran modern.
12
Etnomedisin dalam penelitian ini merupakan sistem pengobatan atau cara pengobatan yang berlandaskan pada pengetahuan pengobatan
lokal yang dilakukan oleh masyarakat tertentu yang biasanya disebut dengan pengobatan sistem medis tradisional dengan praktisi adalah
seorang tokoh yang mempunyai kekuatan gaib atau supranatural ataupun tanpa adanya seorang praktisi tertentu.
4. Masyarakat Tanggulangin
Secara administrasi masyarakat Desa Tanggulangin merupakan salah satu desa yang berada di daerah Kecamatan Montong, Kabupaten
Tuban Jawa Timur. Desa ini terdiri dari beberapa dusun, yaitu Dusun Ngguyangan, Dusun Wangklu, Dusun Krajan, Dusun Tanggungan, Dusun
Mundu, Dusun Dongjero, dan Dusun Tawing. Ketujuh dusun tersebut dipimpin oleh seorang kepala desa yang bertugas di Dusun Tanggungan
sebagai pusat administrasi.
F. Sistematika Skripsi