20
Sistem perawatan kesehatan merupakan pranata sosial yang mengukur hubungan peranan-peranan sosial terkait dengan kesehatan,
antara lain antara posisi pasien dengan penyembuh. Suatu sistem perawatan kesehatan merefleksikan sifat logis dan filsafat dari sistem
kausalitas penyakit. Dengan kalimat sederhana dikatakan bahwa “sistem perawatan kesehatan mencakup cara-cara yang dilakukan oleh penyembuh
untuk merawat orang sakit, untuk menerapkan pengetahuan teori penyakit yang dimiliki menolong pasien” Joyomartono, 2003:59.
Suatu klasifikasi lain yang amat umum dari kekuatan-kekuatan ilmu gaib adalah klasifikasi ke dalam ilmu gaib putih dan hitam. Ilmu gaib
putihwhite gaib, adalah ilmu gaib yang biasa berguna untuk masyarakat dan yang memiliki keuntungan dan kebahagiaan kepada masyarakat.
Sedangkan sebaliknya ilmu gaib hitamblack gaib merupakan ilmu yang mendatangkan bencana dan penyakit kepada masyarakat. Ilmu gaib
tersebut pelaksanaannya selalu mengadakan ritus atau upacara-upacara ilmu gaib. Menurut Koentjaraningrat dalam Susanti 2006:13-18, upacara
ilmu gaib dibagi menjadi empat: yakni 1 ilmu gaib produktif, 2 ilmu gaib penolak atau protektif 3 ilmu gaib agresif atau destruktif, dan 4 ilmu gaib
meramal.
2. Sistem Medis Tradisional sebagai Sistem Medis Lokal
Sistem medis tradisional akhir-akhir ini lebih menarik perhatian dan mungkin lebih banyak yang memanfaatkannya dibanding masa-masa
sebelumnya, dalam artian bahwa akhir-akhir ini pengobatan tradisional
21
ada kecenderungan menjadi daya tarik tersendiri bagi orang-orang atau masyarakat yang menderita suatu penyakit, pengobatan lokal atau sistem
medis tradisional seperti inilah yang justru menjadi pilihan dalam mendapatkan layanan kesehatan.
Sistem medis tradisional tergolong ke dalam sistem medis lokal yang pada umumya dapat dijumpai pada masyarakat yang belum
mempunyai sistem medis yang sudah terkodifikasi. Sesuai dengan penyebutannya, sistem medis lokal hanya berkembang dan dikenal di
dalam lokal atau daerah tertentu saja. Apabila ada persamaan dalam pemikiran dan praktik pengobatan antara pengobatan medis lokal satu
dengan yang lainnya, lebih disebabkan pada temuan sendiri atau akibat adanya kontak budaya yang saling berpengaruh antara daerah satu dengan
daerah yang lainnya. Aspek-aspek medis dari sistem-sistem sosial, membahas adanya
persepsi yang berkembang di masyarakat bahwa sakit illness dipandang sebagai sanksi sosial yang utama, misalnya bahwa sakit dipahami oleh
banyak orang sebagai hukuman dari supranatural, karena perbuatan yang salah. Dengan demikian, kesehatan dari suatu masyarakat tersebut dilihat
sebagai test yang signifikan terhadap fungsi-fungsi sosial. Sistem pengetahuan kesehatan atau sistem medis lokal atau
etnomedisin mendapatkan perhatian yang cukup besar dalam kajian-kajian Antropologi. Sistem medis pasti ada dalam suatu masyarakat atau
22
kebudayaan sejak dulu karena kehidupan manusia selalu terdapat kondisi sakit atau penyakit Foster dan Anderson, 2006:61-62.
Foster dan Anderson 2006:63-64 membagi etiologi atau penyebab sakit menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
a. Sistem-sistem Personalistik
Suatu sistem personalistik adalah suatu sistem dimana penyakit ill- ness disebabkan oleh intervensi dari suatu agen yang aktif, yang dapat
berupa makhluk supranatural makhluk gaib atau dewa, makhluk yang bukan manusia seperti hantu, roh leluhur atau roh jahat maupun
makhluk manusia tukang sihir atau tukang tenung.
b. Sistem-sistem Naturalistik
Sistem-sistem naturalistik, penyakit illness dijelaskan dengan istilah-istilah sistemik yang bukan pribadi. Sistem-sistem naturalistik,
di atas segalanya, mengakui adanya suatu model keseimbangan, sehat terjadi karena unsur-unsur yang tetap dalam tubuh, seperti panas,
dingin, cairan tubuh humor atau dosha, yin dan yang, dalam keadaan menurut usia dan kondisi individu dalam lingkungan alamiah dan
lingkungan sosialnya. Apabila keseimbangan ini terganggu, maka hasilnya adalah timbulnya penyakit.
Sesuai dengan penyebutannya, sistem medis lokal hanya berkembang dan dikenal di dalam lokal atau daerah tertentu saja. Apabila
ada persamaan dalam pemikiran dan praktik pengobatan antara pengobatan medis lokal satu dengan yang lainnya, lebih disebabkan pada
temuan sendiri atau akibat adanya kontak budaya yang saling berpengaruh antara daerah satu dengan daerah yang lainnya Joyomartono, 2003:68.
3. Sistem Medis Tradisional dalam Masyarakat Jawa