122
dongke marahi ya ora ngger penyakit iso diobati dokter, kadang ya penyakit iku mau soko penyakti barang sing ora ketok”.
” Jika sakit saya biasanya minum obat dulu har, kadang ya minta
dipejit atau dikerok oleh suamiku juga, tapi jika rasanya tidak sembuh dan tambah sakit baru ke rumahnya mbah’e. Kadang-kadang
ya masih disuntik tapi jika sudah mentok ya tetap minta obat di tempatnya dongke soalnya ya tidak semua penyakit bisa diobati oleh
dokter, kadang ya penyakit itu penyakit dari barang yang tidak kelihatan”. Wawancara dengan Beningsih 26012010
Dari hasil informasi yang diperoleh peneliti di atas dengan informan dapat dinyatakan bahwa masyarakat yang sakit ada yang
langsung pergi berobat kepada praktisi sistem medis tradisional yang ada di daerahnya yaitu seorang dongke. Tetapi juga ada masyarakat yang
mengatasinya dengan perlakuan awal dengan cara dikerok, dipijat dan minum obat ketika sakit bahkan kadang-kadang pergi ke praktisi modern
baru apabila tidak sembuh baru pergi ke tempat kepada seorang dongke. Alasan-alasan masyarakat memanfaatkan jasa seorang dongke
motivasinya beraneka ragam, ada yang lebih kepada alasan ekonomis, sudah teruji mampu mengobati penyakit, dan sampai pada melihat gejala
sumber penyakit yang ada pada masyarakat Tanggulangin yang lebih pada ke arah mistis yang tidak dapat diobati oleh praktisi sistem medis modern.
6. Upaya Dongke sebagai Praktisi Pengobatan Sistem Medis Tradisional
Etnomedisin pada Masyarakat Desa Tanggulangin
Dongke dalam menjaga kemampuan supranaturalnya tidak serta merta ketika sudah bisa melakukan petungan dan pengobatan hanya
berdiam diri, tetapi untuk menjaga agar kemampuannya semakin lama
123
semakin kuat akan daya intuitifnya. Maka dalam hari-hari tertentu dongke melakukan tirakat atau puasa, seperti puasa hari kamis dan senin, puasa di
hari suro, dan sering mengadakan lek-lek-an atau tidak tidur malam dan pada saat bulan di hari weton kelahirannya biasanya mengadakan suran di
bulan suro. Hal ini dilakukan karena dalam suatu pengobatan tradisional yang adalah kondisikemampuan dari praktisi itu sendiri. Selain itu,
kegiatan di atas juga digunakan untuk menjaga keseimbangan pada diri dongke. Sebab apabila tidak seimbang dapat mengakibatkan adanya
gangguan-gangguan seperti gangguan jiwa lantaran tidak kuat dengan kekuatan supranatural yang seharusnya dikendalikan oleh dongke dan
ganguan lain dari luar manusia seperti ganguan dari roh jahat serta gangguan-gangguan lainnya seperti kematian yang akan dialami oleh
dongke apabila tidak mampu mengadakan kerjasama dalam praktik pengobatan terhadap agen penyakit yang aktif di luar manusia.
Pengobatan yang ada baik dari pengobatan sistem medis modern maupun dari sistem medis tradisional lain yang ada pada masyarakat Desa
Tanggulangin tidak dianggap sebagai suatu persaingan dalam upaya dapat membantu sesama, sebab para dongke sadar bahwa yang namanya
penyakit dan obatnya itu adanya suatu konsep kemantapan dan kecocokan untuk mendapatkan kesembuhan. Sehingga antara dongke satu dengan
dongke yang lain maupun dengan praktisi pengobatan modern tidak saling menganggap sebagai suatu persaingan dalam pengobatan seorang pasien.
Justru diantara mereka saling bahu membahu untuk saling membantu
124
dalam mendapatkan kesehatan diantara pasiennya maupun diri dan anggota keluarga pasien, sebab para dongke mempunyai keyakinan
meskipun seorang dongke mempunyai kemampuan dalam mengobati penyakit orang lain, tetapi mereka tidak dapat mengobati penyakitnya
sendiri secara optimal sebab seperti keyakinannya bahwa orang itu tidak dapat meniup matanya sendiri ketika matanya klilipen kemasukan barang
asing.
B. PEMBAHASAN
Kepercayaan Mistik menyediakan kesamaan dalam dasar pola pikir untuk semua jenis pengobatan yang terkait hal ghaib. ”Dikatakan dalam artikel Posmo
bahwa “sakit misterius hanya ditolong secara mistik pula” maka ahli pengobatan yang berdasarkan metafisikal atau paranormal pada umumnya mempercayai
kepercayaan Mistik” Walcott, 2004. Memang dasar-dasar pola pikir orang Jawa sangat berbau kepercayaan ini juga. Kepercayaan Mistik termasuk sebagian dari
identitas orang Jawa karena sudah diusahakan sejak zaman dahulu, nenek moyang.
Kalau semua aspek kehidupan dipengaruhi kepercayaan ini kemudian berikut bahwa pengobatan juga dipengaruhi kepercayaan ini juga. Kepercayaan
Mistik mengutamakan tujuan masyarakat untuk tetap mendapat keadaan rukun dalam kehidupan dan seluruh kosmos. Kalau hal rukun bisa dicapai kemudian itu
terlihat sebagai hawa dari Tuhan. Kalau tidak ada keseimbangan, tidak ada rukun dan ini bisa terlihat lewat pengaruh jahat dari dunia ghaib. Situasi ini yang ideal