Gambar 38. Skema Vibro Separator
2.4 Penanganan Produk 2.4.1 Pengepakan
Pengepakan merupakan penuangan bubuk teh ke dalam kemasan sesuai dengan berat yang sudah ditentukan setiap grade-nya. Berat untuk setiap grade berbeda dalam setiap
paper sack. Kemasan yang digunakan adalah sack yang terbuat dari kertas namun di bagian dalam dilapisi aluminium foil.
Pengepakan mempunyai tujuan: 1. Melindungi bubuk teh dari kontaminasi mikroba ataupun kotoran fisik;
2. Memudahkan di dalam pengangkutan dan pemasaran; 3. Memperbaiki penampilan dalam rangka kepentingan penjualan; dan
4. Memudahkan di dalam penyimpanan dalam gudang efektivitas tempat. Pengepakan untuk teh hitam CTC di pabrik Ciater belum diberi penamaan karena
pabrik Ciater belum mempunyai label jual. Hasil produksi teh hitam CTC pabrik Ciater selanjutnya dikirim ke pabrik seinduk untuk kemudian nantinya dicampur dengan produk
dari sana dan komposisinya diatur oleh bagian teknologi. Produk hasil produksi di pabrik Ciater tidak bisa langsung di-blend karena hasil produksi teh hitam CTC dataran
menengah memiliki karakteristik kenampakan kuat tetapi rasa kurang. Hasil teh jadi yang dihasilkan rasa dan aromanya tidak bisa bersaing seperti hasil teh jadi dari dataran tinggi
sehingga perlu dilakukan pencampuran di pabrik seinduk.
2.4.2 Penyimpanan
37
Meskipun tahap pengolahan teh terakhir adalah pengepakan, tetapi setelah dikemas, teh dilakukan penyimpanan di gudang penyimpanan. Ruang penyimpanan sama dengan
ruang pengepakan. Hal ini untuk memudahkan penataan, sehingga setelah dilakukan pengepakan, teh dalam sack dapat dilakukan pengechopan dan langsung ditata di ruangan
tersebut. Penyimpanan dalam bentuk chop-chop. Satu chop terdiri atas 1 bottom pallet, 1
bottom pallet terdiri atas 20 sack. Ketinggian bottom pallet maksimal 220 cm. Hal ini untuk menjaga agar teh yang berada di bagian bawah tidak tergencet dan tidak rusak.
Kemudian, ditutup plastik sungkup yang sebelumnya diikat dengan strapping plastik. Akhirnya, untuk chop yang siap dipasarkan diberi tulisan “OK”.
Mesin dan Peralatan Pengepakan dan Penyimpanan Sementara
Tea Bin
Tea bin merupakan penampung sementara bubuk teh yang akan dilakukan pengepakan setelah dari sortasi kering. Tea bin berbentuk seperti hopper silinder
dengan corong pengeluaran di bagian bawahnya yang berbentuk kerucut.
Gambar 39. Skema Tea Bin
Tea Bulker Tea bulker adalah alat yang digunakan untuk mencampur teh dengan grade yang
sama namun waktu produksinya yang berbeda. Tea bulker berbentuk seperti silinder bersudut dengan 8 ruang di dalamnya. Ketika corong pengeluaran di
38
bagian bawahnya dibuka, bubuk teh dari kedelapan ruang tersebut keluar secara bersamaan.
Gambar 40. Skema Tea Bulker Gambar 41. Tea Bulker Pabrik Ciater
Tea Packer
Tea packer befungsi untuk menampung bubuk teh dari tea bulker yang siap untuk dikemas. Tea packer berbentuk seperti silinder bersudut yang di bagian bawahnya
terdapat 4 corong pengeluaran. Cara kerjanya adalah paper sack disiapkan di bawah corong pengeluaran, kemudian corong dibuka, bubuk teh akan keluar dan
ditampung dengan paper sack.
Gambar 42. Skema Tea Packer Gambar 43. Tea Packer
Bag Shaper
Merupakan alat untuk meratakan bubuk teh di dalam paper sack dan mengatur ketebalan paper sack menjadi kurang lebih 20 cm. Setelah dari vibrator, paper
sack yang telah terisi teh diletakkan di atas bag shaper. Di bagian atas bag shaper 39
terdapat besi sebagai pengatur ketinggian paper sack. Sehingga tebal paper sack tidak lebih dari 20 cm.
Gambar 44. Bag Shaper
Vibrator Vibrator berfungsi untuk meratakan teh kering ke dalam semua bagian paper sack
dan mengumpulkan teh kering yang jatuh sehingga dapat digunakan lagi.
Timbangan Timbangan berfungsi untuk menimbang bubuk teh yang sudah berada di paper
sack agar tercapai berat yang diinginkan.
Gambar 45. Timbangan
BAB III PERHITUNGAN KAPASITAS MESIN GILINGAN PERSIAPAN DAN MESIN
GILINGAN CTC
Tahap penggilingan pada proses pengolahan teh hitam CTC di pabrik Ciater terdiri dari 1 jalur. Pada jalur tersebut terdapat mesin gilingan persiapan yang berupa Rotorvane
“15 dan mesin gilingan CTC sebanyak 4 unit. Kedua jenis mesin tersebut memiliki kapasitas yang berbeda dengan fungsinya yang berbeda pula.
3.1 Perhitungan a. Rotorvane RV