Analisis Petik dan Pucuk

 Kendaraan yang telah kosong kembali lagi ke stasiun timbang untuk ditimbang kembali dan akan didapat nilai dari tara.  Operator akan mencatat data bruto dan tara yang telah didapat dan kemudian menghitung nilai netto daun teh yang masuk ke pabrik dengan cara memotong bruto dengan timbangan kosong tara.  Operator juga menghitung potongan wajib untuk berat karung yang digunakan pada saat pengangkutan sebesar 80 kg. Catatan : Pada keadaan tertentu biasanya diberikan potongan tambahan seperti potongan sebesar 10 untuk daun teh dalam keadaan basah, 8 untuk daun teh dalam keadaan agak basah, dan 4 untuk keadaan daun teh yang berembun

2.3.2 Analisis Petik dan Pucuk

Untuk mengevaluasi pelaksanaan pemetikan setiap hari, baik cara pemetikan, bekas petikan maupun hasilnya, perlu dilaksanakan analisis pemetikan yang terdiri dari analisis pucuk dan analisis petik. Analisis pucuk dan analisis petik ini dilakukan setelah pembeberan. Analisis Petik Analisis petik adalah pemisahan menurut formula pucuk hasil petikan tanpa potesan. Kegunaan analisis petik adalah untuk menilai ketepatan pelaksanaan kebijakan pemetikan dan kondisi tanaman, antara lain: 1. Menilai kondisi tanaman, tanaman yang kurang sehat ditandai dengan banyaknya persentase pucuk burung. 2. Menilai ketepatan pelaksanaan pemetikan, baik daur petik maupun cara pemetikannya:  Daur pemetikan panjang akan tampak dalam analisis persentase pucuk kasar p+4, b+1t, b+2t, b+3t.  Daur petik yang pendek sesuai kondisi akan tampak persentase pucuk medium p+2, p+3, b+1m dan b+2m akan meningkat. 3. Menilai ketelitian pemetik. Cara pelaksanaan analisis petik, yaitu: 10 1. Analisis dilaksanakan setiap hari oleh petugas khusus kemudian dievaluasi oleh mandor besar dan sinder afdeling. 2. Dari setiap kemandoran diambil contoh sampel pucuk untuk kemudian dianalisis. Analisis Pucuk Analisis pucuk adalah pemisahan menurut formula keadaan pucuk muda-tua dengan potesan. Analisis pucuk bertujuan untuk mengevaluasi mutu pucuk yang merupakan dasar pendugaan mutu hasil olahan, dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Analisis pucuk dilaksanakan di pabrik oleh petugas khusus. 2. Kriteria pucuk medium :  Pucuk medium p+2, p+3, b+1m, b+2m.  Kondisi pucuk segar dan mulus.  Bebas dari bahan di luar pucuk yang dapat menimbulkan kontaminasi. Cara pelaksanaan analisis pucuk, yaitu : 1. Contoh pucuk diambil sebanyak 1 kg, dari pucuk yang telah dibeberkan di atas trough, secara acak per kemandoran, saat pucuk tiba di pabrik. 2. Dari 1 kg contoh pucuk diambil lebih kurang 100 g untuk dipisahkan sesuai formula pucuknya. 3. Lembar daun yang terkena hama-penyakit dikeluarkan dari analisis. 4. Masing-masing kelompok formula pucuk hasil pemisahan ditimbang. 5. Angka persentase formula pucuk diperoleh dengan membandingkan berat dari kelompok pucuk yang bersangkutan dengan berat total pucuk contoh dikalikan 100. Gambar 5. Proses Analisis Pucuk

2.3.3 Pelayuan