Pengeringan Penerimaan Bahan Baku Pucuk

Kayu bakar Ka maks 20 bk bkbk Tungku dipanaskan ±1-2 jam Udara panas kotor Udara panas bersih Tube bank Pipa api Udara panas Lingkungan Main fan Lorong ducting Lorong ducting ID fan Cyclone kering Serat Hopper sortasi FVBD Cyclone basah Karung Fermentasi Conveyor Gambar 28. Skema CFU Gambar 29. CFU Pabrik Ciater

2.3.6 Pengeringan

Pengeringan merupakan proses pengaliran udara panas pada bubuk hasil fermentasi sehingga diperoleh bubuk yang kering. Pengeringan pada pengolahan teh hitam di pabrik Ciater dilakukan dengan VFBD Vibro Fluid Bed Dryer. Udara panas yang digunakan untuk pengeringan berasal dari udara luar yang dipanaskan dengan Heat Exchanger yang menggunakan bahan bakar bahan padat berupa kayu bakar. Udara panas yang dimaksud disini merupakan panas rambatan hasil dari pembakaran. Udara panas yang dihasilkan kemudian masuk melaui lorong ducting di sebelah bawah FVBD akibat adanya tarikan dari main fan. Selanjutnya udara panas bersih dialirkan menuju FVBD dan udara panas kotor dibuang ke lingkungan akibat hisapan ID fan melalui ducting. Di dalam FVBD terdapat blower yang membuat bubuk teh bergerak dancing selama proses pengeringan. Selama proses pengeringan, akan ada serat-serat dari bubuk teh yang terhisap ke cyclone kering dan cyclone basah. Serat yang terhisap oleh cylone basah dikembalikan ke unit fermentasi karena serat tersebut masih dapat diproses. Sedangkan untuk serat yang terhisap cyclone kering masuk ke karung dan dibuang karena biasanya yang terhisap cyclone kering berupa debu dan tidak dapat diproses. 28 Gambar 30. Skema Proses Pengeringan Teh Hitam CTC Menurut Arifin 1994, pengeringan pada pengolahan teh hitam memiliki tujuan, yaitu :  Menghentikan proses oksidasi enzimatis;  Menjaga sifat-sifat spesifik teh pada saat teh mencapai kualitas optimum; dan  Menurunkan kadar air sampai mencapai 2,0 – 3,5 basis basah, sehingga teh hitam mempunyai daya simpan yang lama. Selain itu, pengeringan pada pengolahan teh hitam juga dapat membunuh adanya mikroba karena pada suhu tinggi mikrobia tidak tahan dan mati. Kadar air yang dapat dicapai proses pengeringan di pabrik Ciater adalah 3 basis basah. Pengeringan pada sistem CTC dengan menggunakan alat Vibro Fluid Bed Dryer VFBD. Setelah proses penggilingan dan oksidasi enzimatis, bubuk teh segera masuk ke pengeringan melalui conveyor. Suhu udara yang masuk ke dalam mesin pengering VFBD suhu inlet adalah sebesar 110 – 120 ˚C dan suhu udara yang keluar suhu outlet 85 – 90 ˚C. Waktu yang diperlukan untuk proses pengeringan sistem CTC di Pabrik Teh Ciater adalah 18-24 menit. Pengeringan pada CTC lebih lama dan suhunya lebih tinggi daripada pada pengeringan di Orthodoks. Hal ini karena kadar air dari bubuk teh pada sistem CTC 29 lebih tinggi daripada sistem Orthodoks sehingga perlu waktu dan suhu yang lebih tinggi untuk bisa mendapatkan kadar air yang rendah. Bubuk teh masuk ke pada plattray VFBD. Udara panas akan mengenai bubuk teh dari bagian bawah VFBD dengan bantuan blower. Pada VFBD, juga terdapat ball breaker yang berfungsi untuk menghancurkan gumpalan bubuk teh. Berbeda dengan sistem Orthodoks, pada VFBD tidak terdapat osilator yang digunakan untuk meratakan bubuk pada plat pengering. Pada VFBD, plat pengeringnya bergerak secara vibro getaran, sehingga bubuk bergerak secara dancing di atas plat pengering dan menjadikan tebal bubuk merata. Jadi tidak perlu osilator lagi untuk meratakan bubuk. Pada VFBD, juga terdapat tiga cyclone yang prinsip kerjanya sama dengan pada FBD. Perubahan yang terjadi selama proses pengeringan sistem CTC meliputi perubahan yang bersifat fisik maupun perubahan yang bersifat kimiawi.  Perubahan Fisik - Terjadi pengurangan kadar air pada bubuk teh menjadi 2,5 – 3,5 basis basah. - Warna bubuk teh menjadi coklat kehitaman setelah proses pengeringan.  Perubahan Kimiawi - Reaksi oksidasi enzimatis terhenti karena enzim polifenol oksidase terdenaturasi. - Lapisan gel pectin di permukaan bubuk teh akan mengering sehingga permukaan bubuk teh menjadi mengkilap. - Pembentukan teaflavin dan tearubigin terhenti. - Terjadi karamelisasi karbohidrat. Selama pengeringan perlu dilakukan pengendalian proses agar tercapai produk yang baik, pengendalian proses tersebut antara lain:  Suhu inlet maupun outlet baik Orthodoks dan CTC harus dijaga. Apabila suhu inlet ataupun outlet sudah tidak sesuai syarat, maka alarm di dekat FBD atau VFBD akan berbunyi. Selain itu juga diperlukan adanya pengendalian mutu dalam proses ini. Pengendalian mutu tersebut antara lain:  Dilakukan pengujian suhu bubuk hasil pengeringan sebelum masuk ruang sortasi.  Inner Test untuk pengujian teh kering yang meliputi pengujian kenampakan, rasa, aroma, dan warna air seduhan. 30  Pengujian kadar air basis kering bubuk teh dilakukan 2 jam sekali dengan sasaran kadar air 2,0-3,5 basis basah. Bubuk teh yang diinginkan setelah pengeringan adalah yang memenuhi kriteria:  Bubuk teh kering berwarna coklat mengkilap.  Partikel bubuk teh ringan dan saling terpisah.  Terbentuknya aroma yang kuat. Mesin dan Peralatan Pengeringan  VFBD Prinsip kerja alat ini yaitu mengeringkan bubuk teh yang berada pada tray VFBD. Bubuk teh bergerak maju dengan gerakan dancing sampai diperoleh bubuk teh kering. Udara panas yang digunakan untuk pengeringan berasal dari udara luar yang dipanaskan dengan Heat Exchanger yang menggunakan bahan bakar IDO. Udara segar yang nantinya dibuang ke luar, masuk melalui celah pemasukan sebelah bawah. Masuknya udara tersebut karena ditarik oleh main fan. Setelah udara masuk, kemudian melalui celah-celah pipa menuju cerobong pengeluaran. Sedangkan untuk udara segar yang digunakan untuk pengeringan, masuk melalui celah bagian atas yang ditarik oleh IDfan. Kemudian, udara masuk melalui celah dan melewati bagian bawah VFBD dan digunakan untuk mengeringkan bubuk teh. Bagian-bagian mesin VFBD, yaitu : a. Motor Vibro, untuk mengerakkan tray dengan getaran yang dihasilkan. Terletak pada bagian bawah VFBD; b. Ball Breaker, memecah gumpalan teh dan meratakan teh yang masuk ke pengering. Terletak di setelah feed conveyor; c. Cyclone, untuk mengeluarkan teh yang ikut terhisap karena ringan. Blower cyclone terletak di atas VFBD, sedangkan cyclone terletak di samping VFBD dekat lubang teh keluar pengering; d. Dustractor, untuk menghisap uap air untuk dibuang ke luar ruangan. Terdapat ducting sebagai saluran keluar ruangan dari mesin VFBD; e. Cold Air Blower, untuk mengatur suhu inlet dan outlet VFBD, dengan cara mengeluarkan udara panas dan memasukkan udara ke dalam VFBD. Terletak di dekat feed, di samping VFBD; serta f. Interconveyor, untuk membawa bubuk teh kering ke ruang sortasi. 31 Pengeringa n Conveyor ITX Hopper Conveyor Chota Shifter Tea winnower Teawan Bubuk I Bubuk II Bubuk III Bubuk IV Bubuk V Gambar 31. KilBurn Vibratory Fluidized Bed Drying VFBD Gambar 32. Vibratory Fluidized Bed Dryer VFBD Tampak Samping

2.3.7 Sortasi Kering