Lactobacillus sp. Bifidobacterium sp.

12 Leuconostoc dan beberapa species Lactobacillus. Bakteri asam laktat yang tergolong heterofermentatif adalah Streptococcus, Pediacoccus dan beberapa spesies Lactobacillus Fardiaz, 1989. Organ mulut, lambung dan usus kaya akan mikroflora alami yang menghuninya, baik dari segi jenis maupun jumlahnya. Esofagus dan lambung memiliki jenis mikroflora yang hampir sama, namun variasi jumlah dan jenis mikrofloranya meningkat sepanjang saluran pencernaan dengan konsentrasi tertinggi di bagian kolon. Cairan lambung hanya mengandung sejumlah kecil bakteri dan kamir, yaitu 10 2 -10 3 ml saat mencerna. Namun setelah pencernaan selesai jumlah bakterinya meningkat 100-1000 kali lipat dari jumlah awalnya. Peningkatan jumlah ini dapat disebabkan adanya mikroflora yang ikut masuk bersama makanan. Lambert dan Hull, 1996. Lebih lanjut Lambert dan Hull 1996 menyatakan beberapa jenis BAL yang mendominasi lambung dan usus adalah Lactococcus, Lactobacillus spp., Leuconostoc dan Bifidobacterium. Kemampuan BAL untuk menempel di permukaan mukosa usus dan bersaing dengan mikroflora lainnya serta produksi senyawa antibakteri menyebabkannya dapat bersaing dengan patogen lain yang tahan terhadap asam dan cairan empedu. Beberapa jenis penyakit dan masalah kesehatan yang dapat dibantu dikurangi oleh BAL adalah intoleransi laktosa, infeksi enterik, diare, diare akibat konsumsi antibiotik, konstipasi dan kanker usus Salminen et al, 2004 b .

a. Lactobacillus sp.

Lactobacillus adalah genus BAL dengan jumlah anggota terbesar dengan karakteristik yang sangat beragam karakter fenotip, biokimia dan fisiologis. Karakteristik umum bakteri ini adalah berbentuk batang, dapat memproduksi karbondioksida dari glukosa dapat bersifat homofermentatif maupun heterofermentatif, dapat tumbuh pada suhu 10 o C, 6.5 NaCl dan pH 4.4, namun tidak dapat tumbuh pada 18 NaCl 13 dan pH 9.6 Axelsson, 1998. Lactobacillus dapat tahan terhadap asam lambung dan dapat melewatinya sehingga dapat mencapai usus halus dan kolon. Bakteri jenis ini dapat bertahan pada kondisi dengan pH 4 selama beberapa minggu secara in vitro Lambert dan Hull, 1996. Lactobacillus casei Shirota yang lebih dikenal sebagai bakteri Yakult, merupakan bakteri yang diisolasi pertama kali oleh Dr. Minoru Shirota, seorang ahli mikrobiologi dari Jepang. Lactobacillus casei Shirota mempunyai morfologi bentuk batang, berada dalam koloni tunggal maupun berantai, mempunyai panjang 1.5-5.0 μm dan lebar 0.6- 0.7 μm, bersifat Gram positif, katalase negatif, tidak membentuk endospora maupun kapsul, tidak mempunyai flagella, anaerobik fakultatif, hidup dengan baik pada suhu optimum15-41 o C dan pH 3.5 atau lebih Selamat, 1992. Lactobacillus casei Rhamnosus bersifat homofermentatif, gram positif, katalase negatif, dan tidak membentuk spora Buchanan Gibbons, 1974. Selain itu bakteri ini termasuk dalam golongan bakteri asam laktat yang bersifat termobakterium karena bakteri ini dapat tumbuh pada suhu 45 o C Robinson, 1981. Rastal dan Vatsala 2002 menyebutkan bahwa L. casei Rhamnosus hanya dapat memfermentasi FOS oligomer trsisakarida dan tetrasakarida, dan tidak memfermentasi pentasakarida. L. rhamnosus dan L. casei Shirota bermanfaat dalam mencegah dan mengobati infeksi gastrointestinal tertentu, termasuk diare rotavirus pada anak-anak dan diare yang berhubungan dengan antibiotik dan perawatan radiasi panggul Sandholm-Mattila, 2000.

b. Bifidobacterium sp.

Bakteri dari genus Bifidobakteria berbentuk batang, Gram positif dan tidak membentuk spora. Morfologi selnya biasanya lengkung dan secara ekstrim dapat membengkak dan dapat membentuk percabangan, namun biasa pula ditemukan bentuk bulat maupun bentuk batang dengan panjang yang bervariasi. Berbagai macam bentuk tersebut bentuk V, Y, 14 atau X lebih dipengaruhi komposisi medium kultur. Pertumbuhan optimum bakteri ini adalah pada kisaran pH 6.5-7.0. Untuk spesies Bifidobacterium yang berasal dari manusia temperatur optimum pertumbuhannya adalah 36-38 o C, sedangkan untuk spesies yang berasal dari hewan suhu optimum pertumbuhannya lebih tinggi, yakni pada 41- 43 o C Ballongue, 2004. Karakteristik utama Bifidobakteria menurut Greed et al. 1957 adalah bersifat Gram positif, anaerob obligat pada kultur primer dan kemudian menjadi mikroaerofilik atau anaerob fakultatif. Bifidobacterium bifidum mempunyai efek menguntungkan bagi tubuh seperti dapat melindungi usus dari bakteri atau khamir patogen, menghasilkan asam asetat dan asam laktat sehingga menciptakan kondisi usus yang asam dan tidak dapat dihuni oleh bakteri berbahaya, mencegah pertumbuhan bakteri yang mampu mengubah senyawa nitrat dalam usus yang berasal dari makanan dan minuman menjadi senyawa nitrit yang bersifat prokarsinogenik, menghasilkan vitamin B dan membantu fungsi hati dalam proses pencernaan makanan Chaitow dan Trenev, 1990. Selain itu B. bifidum dapat pula menghasilkan suatu antibiotik yaitu Bifidin yang sangat efektif melawan Shigella dysentria, Salmonella typhosa, Staphylococcus aureus, E. coli dan bakteri lainnya Tomomatsu, 1994 diacu oleh Silalahi dan Hutagalung, 2002. B. bifidum dapat memfermentasi fruktosa, galakatosa, sukrosa dan melibiosa, namun tidak dapat memfermentasi rafinosa, maltosa dan inulin Ballongue, 2004. Bifidobacterium longum berbentuk batang, tidak terjadi pertumbuhan pada suhu kurang dari 20 o C, tidak memiliki resistensi terhadap suhu lebih dari 46 o C, dan pH awal optimal untuk pertumbuhannya adalah 6.5-7.0 Ballongue, 1998. Yuguchi et al. 1992 menyebutkan B. longum tidak membentuk spora, berukuran 2-8 μm, katalase negatif, suhu optimum untuk pertumbuhannya adalah 36-38 o C dan akan mati pada suhu 60 o C. B. longum dapat memfermentasi rafinosa, xylosa, mannosa, fruktosa, galaktosa, sukrosa dan meilibiosa, tetapi tidak dapat memfermentasi inulin Ballongue, 2004. 15

E. Separasi Fraksi Karbohidrat