37
C. Ekstraksi Oligosakarida
Ekstraksi oligosakarida dilakukan dengan menggunakan pelarut etanol 70. Etanol merupakan pelarut yang dapat mengekstrak glikosida, yaitu
senyawa yang sekurang-kurangnya terdiri dari satu molekul gula. Pelarut lain seperti air, etil asetat dan dietil eter pun dapat digunakan untuk mengekstrak
glikosida, namun pelarut tersebut juga turut mengekstrak senyawa lainnya seperti alkaloid untuk dietil eter dan etil asetat dan asam amino untuk air
Houghton dan Raman, 1998. Ekstraksi oligosakarida dilakukan terhadap tepung talas kontrol segar
dan tepung talas hasil pemanggangan, pengukusan dan penyangraian. Ekstrak yang diperoleh selanjutnya disaring dengan bantuan penyaring vakum.
Kemudian ekstrak dipekatkan dengan menggunakan evaporator vakum pada suhu 40
o
C dengan kapasitas alat 20 liter. Kepekatan ekstrak ditentukan dengan mengukur kadar Total Padatan
Terlarut TPT, perhitungan TPT ekstrak dapat dilihat pada Lampiran 4. Rendemen ekstrak dari tiap jenis tepung dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2. Rendemen ekstrak tepung talas mentega segar dan hasil olahan
Perlakuan Ulangan
Volume ml
TPT ekstrak
Kontrol segar 1
35.3 8.50
2 19.6 18.01 Pengukusan
1 42.5 8.40 2 76.0 5.91
Pemanggangan 1 58.5 8.12
2 30.5 11.50 Penyangraian
1 32.0 9.41 2 40.5 11.12
D. Identifikasi Fraksi Karbohidrat Ekstrak Gula Talas Mentega
Identifikasi fraksi karbohidrat secara kualitatif dilakukan melalui kromatografi kertas. Pada mulanya dilakukan metode kromatografi Muchtadi
1989, menggunakan campuran 2-propanol, etil asetat, dan aquades dengan perbandingan 7:1:2 sebagai eluen dengan waktu elusi 48 jam. Tetapi karena
hasilnya menunjukan pemisahan sampel yang kurang baik, maka dilakukan
38
modifikasi metode Muchtadi 1989 dengan memperpendek waktu elusi dari 48 jam menjadi lima jam.
Sampel ekstrak gula yang di spotkan adalah sebanyak 10 μl dengan
konsentrasi 5.9 TPT. Konsentrasi tersebut ditentukan dari konsentrasi ekstrak terendah dari semua ekstrak berbagai jenis tepung talas mentega segar
dan hasil penyangraian, pengukusan, dan pemanggangan. Sebagai acuan digunakan enam standar gula yaitu glukosa, fruktosa, sukrosa, rafinosa,
oligofruktosa dan inulin dengan konsentrasi 0.5 sebanyak 10 μl.
Kromatogram hasil pengujian tersebut tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.4
dibawah ini.
Gambar 4.4. Migrasi standar dan sampel ekstrak gula tepung talas mentega pada
kromatogram
A B
C
D E
F G
H I
J
1
2
3 4
1
2
3 4
1
2
3 4
1
2
3 4
Keterangan Gambar 4.4.: A.
Glukosa G. Ekstrak tepung talas segar
H . Ekstrak tepung talas pengukusan
B. Fruktosa