Tujuan Awal Program Produksi Bersih

24 industri kerupuk adalah teknik yang tidak membutuhkan biaya tinggi. Teknik produksi bersih yaitu perbaikan good house keeping dan tata cara operasi yang baik seharusnya dapat diterapkan langsung karena secara teknis mudah dilakukan dan tidak memerlukan banyak biaya. Hal ini sesuai untuk industri kecil menengah seperti industri kerupuk. Teknik produksi bersih yang lain seperti modifikasi proses dan produk, perubahan teknologi, penggunaan kembali adalah sebagai usulan. Dibutuhkan kajian lebih mendalam dan biaya cukup besar untuk sampai pada tahap bisa diterapkan. Secara finansial produksi bersih dapat mengurangi biaya produksi. Pengurangan biaya ini didapat dari efisiensi pada tiap tahapan prosesnya. Pihak pemilik pabrik dan mandor yang merupakan pengambil keputusan utama pada pabrik kerupuk belum mengetahui konsep produksi bersih. Dengan demikian perlu dikenalkan terlebih dahulu mengenai konsep produksi bersih. Pengenalan bisa dilakukan dengan diskusi mendalam atau pembinaan dan pelatihan dari pihak pemerintah dan akademisi. Karyawan pada pabrik kerupuk kebanyakan adalah karyawan borongan yang tidak digaji tetap dan berganti-ganti sesuai kebutuhan.

2. Tujuan Awal Program Produksi Bersih

1. Mengurangi tumpahan produk dan bahan pada setiap tahapan proses Adanya sisa ikan di tempat pencucian dan penggilingan, tumpahan terigu dan adonan di tempat pencetakan adonan adalah akibat tidak adanya prosedur standar. Banyak penghematan yang bisa dilakukan dari minimisasi tumpahan pada setiap tahapan proses. Tumpahan-tumpahan bahan menyebabkan kondisi pabrik kurang nyaman untuk ditempati dan membuat produksi kerupuk menjadi tidak efisien. 25 2. Daur ulang dan penghematan penggunaan air pada proses pencucian Proses pencucian ikan di pabrik kerupuk menghabiskan air dalam jumlah besar. Penggunaan air setiap bulannya kurang lebih sebanyak 180 m 3 . Sekitar 150 m 3 berasal dari air sumur yang dialirkan dengan pompa sedangkan 30 m 3 dari air Perusahaan Daerah Air Minum PDAM. Banyaknya ikan yang akan dicuci mempengaruhi banyaknya air yang digunakan. Sampai saat ini pihak manajemen belum mengambil tindakan untuk penghematan air pencucian. Penghematan bisa dilakukan dengan cara daur ulang air. Teknologi daur ulang air yang dipilih adalah teknologi yang sesuai untuk industri kecil menengah. Teknologi ini diusahakan tidak memerlukan biaya yang besar untuk penerapannya karena keterbatasan modal yang dimiliki pihak industri kerupuk. 3. Mengurangi jumlah limbah pabrik kerupuk dan resiko pada manusia Limbah industri kerupuk meliputi air cucian yang mengandung sisa-sisa ikan, limbah sisa pengemasan berupa plastik, dan ceceran dari setiap proses produksi. Air limbah bila tidak ditangani secara baik menimbulkan dampak yang tidak baik bagi kesehatan manusia. Air limbah selama ini langsung dialirkan ke saluran pembuangan air. Akibatnya timbul bau yang tidak sedap di lingkungan tempat tinggal warga. Air limbah yang membawa sebagian sisa-sisa ikan adalah tempat yang cocok untuk berkembangnya berbagai jenis mikroorganisme. Mikroorganisme ini berpotensi menimbulkan penyakit bagi manusia. Praktek pencucian ikan belum memperhatikan kebersihan tempat pencucian. 26 4. Peningkatan kesadaran dan pengetahuan mengenai produksi bersih pada pihak manajemen dan karyawan pabrik Kesadaran dari pihak manajemen sangat diperlukan untuk menerapkan produksi bersih. Pada industri kerupuk pihak manajemen memegang yang memegang peranan penting diprioritaskan untuk diberikan pengertian. Karyawan di industri kerupuk yang sebagian besar merupakan karyawan borongan. Karyawan borongan ini dapat berganti-ganti setiap hari. Karyawan mendapat prioritas kedua dalam pemberian pemahaman produksi bersih. Program ini diperlukan dalam penerapan produksi bersih. Manajemen puncak memegang peranan penting dalam pelaksanaan program produksi bersih. Tanpa adanya perubahan pola pikir, sikap dan tingkah laku penerapan produksi bersih dapat terhambat.

3. Kajian Penerapan Produksi Bersih