TEKNIK ANALISIS DATA METODOLOGI PENELITIAN

13

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Data yang diperlukan untuk penelitian ini diperoleh dalam dua tahap yaitu 1 Tahap persiapan dan 2 Kajian Quick Scan :

1. Tahap Persiapan

Tahap ini merupakan kegiatan menentukan lokasi penelitian, menetapkan tujuan awal penelitian, mengumpulkan data sekunder dan studi pustaka yang relevan dengan topik penelitian. Data sekunder yang dikumpulkan berkaitan dengan kegiatan produksi industri kerupuk seperti proses produksi dan penanganan bahan baku.

2. Kajian Quick Scan

Pengumpulan data pada tahap ini meliputi aliran proses dan volume input- output. Data diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung di industri kerupuk. Pengamatan dilakukan terhadap proses produksi dan aspek-aspek yang menunjang. Selain itu dilakukan wawancara terhadap pemilik pabrik dan mandor. Wawancara dilakukan untuk mengetahui pengetahuan mereka tentang produksi bersih, penyelenggaraan industri yang bersih dan upaya yang sudah dilakukan perusahaan untuk efisiensi.

B. TEKNIK ANALISIS DATA

Dari data yang akan terkumpul dilakukan analisis permasalahan utama pada proses produksi yang perlu dibahas secara khusus. Setelah itu dilakukan identifikasi 14 tahapan proses yang dapat diefisienkan dan penyusunan alternatif penerapan produksi bersih. Alternatif produksi bersih adalah suatu cara baru atau proses yang dimodifikasi yang dijadikan usulan kepada pihak pabrik. Diasumsikan bahwa tata cara operasi yang baik, perbaikan good house keeping, modifikasi alat, usaha daur ulang air pencucian, pemanfaatan limbah kepala dan tulang ikan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas pada industri kerupuk ikan. Diagram alir metodologi penelitian dapat dilihat Lampiran 1. Alternatif yang dijadikan usulan produksi bersih dianalisis kelayakannya. Analisis kelayakan investasi dilakukan dengan analisis finansial dengan beberapa parameter, antara lain : Net Present Value NPV, Internal Rate of Return IRR, Net Benefit- Cost Ratio BC dan Pay Back Period PBP. Analisis kelayakan investasi dilakukan terhadap usaha daur uang air pencucian dan pemanfaatan limbah kepala dan tulang ikan. 15

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

Usaha kerupuk Dua Gajah dimulai sejak tahun 1975. Berawal dari industri rumah tangga lalu terus mengalami perkembangan dengan meningkatkan kapasitas produksinya hingga menjadi perusahaan menengah. Usaha kerupuk Dua Gajah diawali dengan mengikuti warga lain yang bergerak di bidang usaha pembuatan kerupuk. Pemilik perusahaan kerupuk Dua Gajah awalnya bekerja pada warga lain. Hingga akhirnya bisa membuat sendiri dan mendirikan industri rumahan kerupuk. Produksi kerupuk di perusahaan kerupuk Dua Gajah mencapai kurang lebih 3 ton dalam satu kali produksi. Berdasarkan data Disperindag Kabupaten Indramayu 2005, produksi kerupuk perusahaan Dua Gajah pertahun sebanyak 560 ton. Pengelolaan pabrik kerupuk Dua Gajah dipegang oleh pemiliknya langsung. Kebanyakan pengelolaannya mengandalkan pengalaman. Perusahaan Dua Gajah memiliki 60 orang karyawan yang terbagi dalam 6 bagian produksi, yaitu: pencucian, penggilingan, pembuatan adonan, pencetakan adonan, pengirisan dan penjemuran. Jenis karyawan terbagi menjadi dua, yaitu karyawan borongan dan karyawan tetap yang dibayar harian. Investasi untuk perusahaan Dua Gajah tercatat bernilai 350 juta dan nilai produksinya Rp. 3 640 000 000,- per tahun Disperindag Kabupaten Indramayu, 2005. Perusahaan Dua Gajah memiliki konsumen yang kebanyakan berada di pulau Jawa yaitu toko dan pasar di sekitar Indramayu, daerah Cirebon, Yogyakarta, Solo, Jakarta, Bandung dan Medan. Pemilik sendiri belum berminat untuk melakukan ekspor karena merasa cukup dengan pasar lokal.