Pengenalan Produksi Bersih PEMBAHASAN

22 Ketersediaan bahan baku ikan sulit dikendalikan. Ada dua kesulitan yang dihadapi. Pertama karena sulit mendapatkan ikan dalam jumlah yang banyak karena tergantung dari hasil melaut nelayan. Kedua, bahan baku ikan tidak tahan lama disimpan dalam gudang jadi harus segera diproses. Dalam mendapatkan bahan baku ikan produsen kerupuk menggunakan jasa pemasok ikan yang menyediakan ikan dari daerah pemasok. Ikan akan langsung dikirim dengan atau tanpa pemberitahuan kepada pemilik pabrik kerupuk. Pemilik pabrik akan langsung menimbang ikan yang datang. Ikan yang datang bisa langsung diolah atau bila dirasa belum siap olah maka akan disimpan dalam bak fiber yang diisi es batu. Penyimpanan maksimal di dalam bak fiber adalah tiga hari. Perusahaan kerupuk Dua Gajah hanya akan berproduksi jika yakin permintaan akan meningkat atau bahkan hanya berdasarkan pesanan. Cara ini dianggap baik karena waktu pengembalian modal lebih cepat. Gudang bahan baku dan bahan penunjang menyatu dengan tempat proses produksi. Gudang penyimpanan ikan menyatu dengan ruang pencucian tempat pertama kali ikan diolah. Gudang tapioka dan tepung terigu menyatu dengan ruang pembuatan adonan. Hal ini dikarenakan ruang proses produksi masih mencukupi untuk dijadikan sebagai gudang. Transportasi bahan baku akan lebih cepat dan mengurangi tumpahan karena dekatnya jarak transportasi.

D. PEMBAHASAN

1. Pengenalan Produksi Bersih

Produksi bersih adalah suatu usaha yang sifatnya adalah mencegah dan proaktif dalam manajemen lingkungan. Produksi bersih akan membantu dalam pencegahan atau pengurangan dampak lingkungan melalui siklus hidup produk. Siklus hidup produk dimulai dari penyediaan bahan baku sampai pembuangan akhir produk. Strategi produksi bersih adalah : 23 1. Pada proses produksi, termasuk di dalam strategi produksi bersih adalah: pencegahan kerusakan pada bahan baku, meminimumkan penggunaan energi, menghilangkan penggunaan bahan baku yang berbahaya dan beracun dan mengurangi kadar racun yang terkandung di dalam emisi dan limbah sebelum meninggalkan proses. 2. Pada produk akhir, strategi difokuskan pada pengurangan dampak lingkungan sepanjang daur hidup produk mulai ekstraksi bahan baku sampai pembuangan akhir produk. Menurut Indriyati 2000, penerapan produksi bersih dalam suatu industri memerlukan kebijakan dan arahan yang tegas dari manajemen puncak. Karena selama ini pemahaman limbah inefisiensi dilihat sebagai suatu konsekuensi logis dalam suatu proses produksi. Oleh karena itu diperlukan perubahan paradigma yang membutuhkan dorongan kuat dari manajemen puncak terhadap pelaksana di lapangan. Hal ini juga berlaku bagi industri kerupuk yang tergolong industri kecil menengah. Jika manajemen puncak memahami konsep produksi dan memiliki keinginan kuat untuk melaksanakannya maka karyawan akan ikut melaksanakan. Jika manajemen puncak kurang memahami maka pelaksanaan produksi bersih dapat terhambat. Industri kerupuk cukup pesat perkembangannya di Indramayu. Jika tidak ditangani secara baik dan benar limbah industri kerupuk akan dapat menambah pencemaran terhadap lingkungan. Limbah dari industri kerupuk yang berupa limbah air pencucian dan sisa ikan juga memiliki resiko terhadap kesehatan masyarakat di sekitar industri. Limbah cair yang langsung dibuang membuat parit di sekitar industri kerupuk mengeluarkan bau tak sedap. Oleh karena itu limbah industri kerupuk perlu ditangani secara bijak, yaitu memberikan keuntungan baik bagi industri maupun masyarakat. Solusi yang bijak untuk hal ini adalah produksi bersih. Teknik produksi bersih yang sesuai untuk 24 industri kerupuk adalah teknik yang tidak membutuhkan biaya tinggi. Teknik produksi bersih yaitu perbaikan good house keeping dan tata cara operasi yang baik seharusnya dapat diterapkan langsung karena secara teknis mudah dilakukan dan tidak memerlukan banyak biaya. Hal ini sesuai untuk industri kecil menengah seperti industri kerupuk. Teknik produksi bersih yang lain seperti modifikasi proses dan produk, perubahan teknologi, penggunaan kembali adalah sebagai usulan. Dibutuhkan kajian lebih mendalam dan biaya cukup besar untuk sampai pada tahap bisa diterapkan. Secara finansial produksi bersih dapat mengurangi biaya produksi. Pengurangan biaya ini didapat dari efisiensi pada tiap tahapan prosesnya. Pihak pemilik pabrik dan mandor yang merupakan pengambil keputusan utama pada pabrik kerupuk belum mengetahui konsep produksi bersih. Dengan demikian perlu dikenalkan terlebih dahulu mengenai konsep produksi bersih. Pengenalan bisa dilakukan dengan diskusi mendalam atau pembinaan dan pelatihan dari pihak pemerintah dan akademisi. Karyawan pada pabrik kerupuk kebanyakan adalah karyawan borongan yang tidak digaji tetap dan berganti-ganti sesuai kebutuhan.

2. Tujuan Awal Program Produksi Bersih