olahan solid laminating dan finger joint stick laminating di CV. Cipta Mandiri ?
2. Bagaimana skala usaha return to scale produksi kayu olahan solid laminating
dan finger joint stick laminating yang dilakukan oleh CV. Cipta Mandiri ?
3. Bagaimana tingkat efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi dalam produksi kayu olahan solid laminating dan finger joint stick laminating di
CV. Cipta Mandiri ? 4. Bagaimana kombinasi penggunaan faktor produksi yang optimal dalam
produksi kayu olahan solid laminating dan finger joint stick laminating di CV. Cipta Mandiri agar dihasilkan keuntungan maksimum.
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka penelitian ini bertujuan untuk :
1. Menganalisa faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi kayu olahan solid laminating dan finger joint stick laminating di CV. Cipta
Mandiri. 2. Menganalisa tingkat skala usaha return to scale produksi yang dilakukan
oleh CV. Cipta Mandiri.
3. Menganalisa tingkat efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi dalam produksi kayu olahan solid laminating dan finger joint stick laminating di
CV. Cipta Mandiri.
4. Menganalisa kombinasi penggunaan faktor produksi yang optimal dalam produksi kayu olahan solid laminating dan finger joint stick laminating di
CV. Cipta Mandiri agar dihasilkan keuntungan maksimal.
1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi : 1. Penulis untuk menambah dan memperdalam pengetahuan yang terkait dengan
penelitian dan keilmuan lainnya yang berhubungan, serta dapat mengaplikasikan teori-teori yang diperoleh pada waktu kuliah.
2. Bagi perusahaan dapat dijadikan alternatif pengambilan keputusan mengenai alokasi penggunaan faktor produksi yang efisien dalam produksi kayu olahan
solid laminating dan finger joint stick laminating. 3. Pembaca sebagai sumber informasi untuk melakukan penelitian lebih lanjut
mengenai industri kayu olahan solid laminating dan finger joint stick laminating
.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Agroindustri Hasil Hutan
Agroindustri mencakup beberapa kegiatan, antara lain : 1 industri pengolahan hasil produksi pertanian dalam bentuk setengah jadi dan produksi
akhir seperti industri minyak sawit, industri pengalengan ikan, industri kayu lapis dan sebagainya; 2 industri penanganan hasil pertanian segar, seperti industri
pembekuan ikan, industri penanganan bunga segar dan sebagainya; 3 industri pengadaan sarana produksi pertanian, seperti pupuk, pestisida dan bibit; dan 4
industri pengadaan alat-alat pertanian dan agroindustri lain, seperti faktor pertanian, industri mesin perontok, industri pengolah minyak sawit, industri mesin
pengolah karet dan sebagainya Krisnamurthi 2000 Salah satu industri pengolahan adalah industri pengolahan hasil hutan.
Industri hasil hutan merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan nilai hasil hutan. Peningkatan nilai hasil hutan ini salah satunya melalui pengolahan kayu
bulat menjadi barang setengah jadi ataupun barang jadi. Industri hasil hutan dibagi menjadi dua golongan, yaitu industri kayu dan
industri hasil hutan non kayu Departemen Kehutanan 2005. Selain itu, industri hutan kayu dapat dibedakan menjadi industri kayu primer dan kayu sekunder jika
didasarkan pada jenis dan bentuk akhir. Industri kayu primer hulu adalah industri yang mengolah kayu mentah menjadi barang setengah jadi. Sedangkan
industri kayu sekunder hilir merupakan industri kayu yang mengolah produk dari industri primer lebih lanjut menjadi produk jadi.
Macam-macam industri kayu primer Atmosuseno dan Duljapar 1998 :
1. Pulp
Pulp merupakan hasil proses peleburan kayu yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kertas, fibre board, dan turunan selulosa lainnya.
2. Kayu Lapis Kayu lapis merupakan lembaran-lembaran tipis yang berasal dari irisan log
dan direkatkan dengan lembaran kayu lainnya menggunakan perekat. 3. Kayu Gergajian
Papan atau potongan-potongan kayu dengan berbagai ukuran yang berasal dari pemotongan log.
2.2. Industri Kayu Olahan Woodworking