Industri Kayu Olahan Woodworking

Pulp merupakan hasil proses peleburan kayu yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kertas, fibre board, dan turunan selulosa lainnya. 2. Kayu Lapis Kayu lapis merupakan lembaran-lembaran tipis yang berasal dari irisan log dan direkatkan dengan lembaran kayu lainnya menggunakan perekat. 3. Kayu Gergajian Papan atau potongan-potongan kayu dengan berbagai ukuran yang berasal dari pemotongan log.

2.2. Industri Kayu Olahan Woodworking

Kayu olahan woodworking adalah kayu gergajian yang dibentuk secara khusus melalui mesin pembentuk moulder yang berkadar air kering udara kurang atau sama dengan 20 persen dan mempunyai tujuan penggunaan tertentu Standar Nasional Indonesia 01-5008-4-1999Rev-01-2027-1990. Perusahaan kayu olahan yang berskala kecil memperoleh bahan baku berupa kayu gergajian dari perusahaan sawmill, akan tetapi untuk perusahaan yang berskala besar, kebutuhan kayu gergajian dipasok sendiri oleh perusahaan. Industri kayu olahan merupakan industri hilir dalam industri kehutanan yang mulai berkembang pada akhir tahun 1980-an. Industri ini berkembang seiring dengan adanya beberapa kebijakan pemerintah, salah satunya adalah kebijakan larangan ekspor kayu bulat pada tahun 1986. Perusahaan kayu olahan dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori menurut jumlah tenaga kerja yang ada Hardie 1989, yaitu : 1. Perusahaan berskala besar, memiliki 100 atau lebih pekerja. 2. Perusahaan berskala menengah, memiliki 20 sampai 99 pekerja. 3. Perusahaan berskala kecil, memiliki 5 sampai 19 pekerja.

2.2.1 Produk Kayu Olahan

Produk yang banyak dihasilkan oleh industri kayu olahan adalah solid, finger joint, dan laminating Departemen Kehutanan 2002. 1. Produk solid, adalah kayu olahan yang dibentuk dari kayu gergajian utuh yang telah diketam atau dihaluskan. Produk ini dapat berupa solid door, engineering door, louvre door dan flash door. 2. Produk finger joint, adalah kayu olahan yang diperoleh dengan menyambung kayu gergajian yang telah diketam dengan sambungan bergerigi finger jointed dengan ketentuan bahwa masing-masing potongan kayu yang disambungkan mempunyai kriteria ukuran seperti panjang tidak melebihi 100 cm, lebar tidak lebih dari 25 cm dan tebal tidak lebih dari 5 cm. Berbagai macam kayu olahan yang dapat dibentuk dari produk ini antara lain finger joint board, finger joint stick, dan finger joint japan size. 3. Produk laminating adalah kayu olahan yang dihasilkan dari penggabungan potongan-potongan kayu, baik yang digabungkan ke arah penampang lebar maupun ke arah penampang tebal, dengan cara dipres dengan menggunakan perekat. Ketentuan produk ini yaitu lebar masing-masing potongan tidak lebih dari 15 cm dan tebal tidak lebih dari 7,5 cm. Produk yang dapat dibentuk dari produk ini meliputi laminating solid, laminating finger joint, laminating block solid, laminating mixed joint dan laminating block finger joint. 2.3 Sengon 2.3.1 Karakteristik Sengon