Sengon .1 Karakteristik Sengon Analisis efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi kayu olahan sengon kayu di CV. Cipta Mandiri, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah
2.3 Sengon 2.3.1 Karakteristik Sengon
Tanaman sengon merupakan tanaman biasa yang tumbuh secara bebas di kebun-kebun rakyat. Penanaman tanaman sengon ini belum menerapkan kaidah-
kaidah budidaya tanaman. Adanya perkembangan dalam bidang industri hasil hutan dan semakin menipisnya ketersediaan kayu hutan menjadikan sengon saat
ini mulai banyak dibudidayakan dan menjadi jenis tanaman yang potensial untuk dikembangkan.
Sengon dalam bahasa latin disebut Paraseriamthes falcataria namun telah dikenal luas dengan nama lamanya yaitu Albasia falcataria, termasuk famili
Mimosaceae , keluarga petai – petaian. Di Indonesia, sengon memiliki beberapa
nama daerah seperti berikut : jeunjing, jeunjing laut sunda, sengon sabrang jawa, seja Ambon, sikat Banda, tawa Ternate, dan gosui Tidore.
Kayu sengon memiliki ciri-ciri antara lain Atmosuseno dan Duljapar 1998 :
1. Tinggi pohon dapat mencapai sekitar 30–45 m dengan diameter batang sekitar 70 – 80 cm. Bentuk batang sengon bulat dan tidak berbanir. Kulit luarnya
berwarna putih atau kelabu, tidak beralur dan tidak mengelupas. 2. Warna kayu teras dan glubal hampir sama putih atau coklat muda, tekstur
kayu agak kasar dan merata, arah serat lurus, bergelombang lebar atau berpadu, permukaan kayu agak licin atau licin dan mengkilap.
3. Berat jenis kayu rata-rata 0,33 dan termasuk kelas awet IV-V.