maka dapat disimpulkan bahwa soal uji coba uraian tersebut reliabel. Perhitungan analisis reliabilitas soal uraian dapat dilihat pada Lampiran 13 dan Lampiran 16.
3.6.3 Taraf Kesukaran
Taraf kesukaran butir soal diperlukan untuk mengetahui soal tersebut mudah atau sukar. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak
terlalu sukar Arikunto, 2009: 207. Teknik penghitungan tingkat kesukaran soal dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
Untuk menginterpretasikan tingkat kesukaran butir soal dapat digunakan kriteria sebagai berikut:
0,00 – 0,30 = sukar
0,31 – 0,70 = sedang
0,71 – 1,00 = mudah
Arifin, 2012: 148. Menurut Arikunto 2009: 219, nilai-nilai tingkat kesukaran yang
dianjurkan oleh penulis-penulis soal adalah berkisar di interval 0,30 – 0,70. Di
dalam penelitian ini soal yang dipakai adalah soal dengan kriteria sedang. Namun, apabila dalam suatu indikator tidak terdapat soal yang sedang maka dapat
digunakan soal yang mudah atau sukar. Menurut Arikunto 2009:210, soal yang
sukar akan menambah gairah bagi peserta didik yang pandai, sedangkan soal yang mudah akan membangkitkan semangat kepada peserta didik yang kurang pandai.
Berdasarkan hasil uji coba soal tes sebanyak 10 butir soal uraian, diperoleh 1 soal dengan kriteria mudah yaitu soal nomor 4. Soal dengan kriteria
sedang ada 6 soal, yaitu soal nomor 1, 2, 3, 6, 7, dan 10. Serta soal dengan kriteria sukar ada 3 soal, yaitu soal nomor 5, 8, dan 9. Perhitungan selengkapnya
dapat dilihat pada Lampiran 13 dan Lampiran 17.
3.6.4 Daya Pembeda
Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa
yang berkemampuan rendah. Untuk menghitung daya pembeda setiap butir soal digunakan rumus sebagai berikut:
̅ ̅
Keterangan : = daya pembeda,
̅ = rata-rata kelompok atas,
̅ = rata-rata kelompok bawah, dan
= skor maksimum. Klasifikasi daya pembeda:
, jelek sekali , jelek
, cukup
, baik , sangat baik
Berdasarkan Arikunto 2009: 218, butir-butir soal yang baik adalah butir- butir soal yang mempunyai Dp dengan interval 0,4
– 0,7 yaitu dengan kriteria baik. Di dalam penelitian ini soal yang dipakai adalah soal dengan kriteria baik,
soal dengan kriteria jelek atau cukup tidak dipakai. Hasil analisis daya pembeda butir soal tes pemecahan masalah sebagai
berikut. Untuk butir 1, 2, 3, 4, 6, 7, 9 dan 10 termasuk dalam kategori soal yang mempunyai daya beda baik. Untuk butir soal nomor 5 dan 8 termasuk dalam
kategori soal yang mempunyai daya beda jelek. Untuk butir soal nomor 8 termasuk dalam kategori soal yang mempunyai daya beda jelek.
3.6.5 Penentuan Instrumen