7 Menulis butir soal.
8 Mengujicobakan instrumen.
9 Menganalisis  hasil  uji  coba  dalam  hal  validitas,  reliabilitas,  daya  beda  dan
tingkat kesukaran. 10
Memilih  item  soal  yang  sudah  teruji  berdasarkan  analisis  yang  sudah dilakukan.
3.5.2   Lembar Observasi
Lembar  observasi  diberikan  pada  kelompok  eksperimen.  Indikator keaktifan siswa yang akan diamati pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
1 Kedisiplinan peserta didik dalam pembagian kelompok.
2 Tanggung jawab peserta didik dalam kelompok.
3 Partisipasi peserta didik dalam memecahkan masalah.
4 Keaktifan peserta didik dalam melakukan diskusi kelompok.
5 Kemampuan peserta didik membuat rencana penyelesain masalah.
6 Kemampuan peserta didik merespon pendapat dari kelompok lain.
7 Kemampuan peserta didik menarik kesimpulan diakhir pembelajaran.
3.6   Analisis Instrumen Tes
3.6.1   Validitas
Anderson, sebagaimana dikutip oleh Arikunto 2009:65, mengungkapkan bahwa sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak
diukur.  Pada  penelitian  ini,  untuk  mengetahui  validitas  butir  soal,  digunakan rumus korelasi product moment, sebagai berikut.
= −
2
−
2 2
−
2
Keterangan: : Koefisien korelasi antara X dan Y
N : Banyaknya subjekpeserta didik yang diteliti
: Jumlah skor tiap butir soal Y  : Jumlah skor total
2
: Jumlah kuadrat skor butir soal
2
: Jumlah kuadrat skor total Arikunto, 2009:72.
Hasil  perhitungan dikonsultasikan  pada  Tabel  kritis  r  product
moment,  dengan  taraf  signifikansi = 5 .  Jika
maka  item tersebut  valid.  Pada  penelitian  ini,  7  dari  8  soal  uraian  valid.  Perhitungan
validitas butir soal uraian dapat dilihat di Lampiran 13.
3.6.2   Reliabilitas
Reliabilitas  berhubungan  dengan  masalah  kepercayaan.  Suatu  tes dikatakan  memiliki  taraf  kepercayaan  tinggi  apabila  tes  tersebut  dapat
memberikan  hasil  yang  tetap.  Instrumen  yang  baik  adalah  instrumen  yang  dapat dengan ajeg memberikan data yang sesuai dengan kenyataan Arikunto, 2009:86.
Reliabilitas  tes  pada  penelitian  ini  diukur  dengan  menggunakan  rumus  alpha sebagai berikut.
11
= − 1   1 −
�
2
�
2
Keterangan:
11
: reliabilitas tes secara keseluruhan : banyaknya item
�
2
: jumlah varians skor tiap-tiap item �   : varians total
dengan rumus varians �
2
:
�
2
=
2
−
2
Keterangan: X: skor pada belah awal dikurangi skor pada belah akhir;
N: jumlah peserta tes. Arikunto, 2009:109-110
Kriteria  pengujian  reliabilitas  tes  yaitu  nilai
11
dikonsultasikan  dengan harga   tabel,  jika
ℎ �
maka  item  tes  yang  di  uji  cobakan  reliabel.
Pada  perhitungan  reliabilitas  perangkat  soal  uraian  diperoleh  nilai
11
= 0,6462 sedangkan
= 0,349 .  Karena
11
, maka  perangkat  soal  uraian  reliabel.
Perhitungan reliabilitas perangkat soal uraian dapat dilihat di Lampiran 14.
3.6.3   Tingkat Kesukaran
Soal  yang  baik  menurut  Arikunto  2009:  207  adalah  soal  yang  tidak terlalu  mudah  dan  soal  yang  tidak  terlalu  sukar.  Soal  yang  terlalu  mudah  akan
menyebabkan  siswa  tidak  tertarik  untuk  memecahkannya,  sedangkan  soal  yang terlalu  sulit  akan  menyebabkan  siswa  menjadi  putus  asa  dan  tidak  bersemangat
untuk mencoba lagi.
Menurut  Arifin  2012:  135  untuk  menghitung  tingkat  kesukaran  soal bentuk uraian, dapat menggunakan rumus sebagai berikut.
− =
ℎ ℎ
� =
−
Berikut ini untuk mengintepretasikan tingkat kesukaran. 0,00
– 0,30  = sukar 0,31
– 0,70  = sedang 0,71
– 1,00  = mudah Pada  perhitungan  tingkat  kesukaran  diperoleh  butir  soal  nomor  1  dan  5
dengan  kriteria  sedang,  butir  soal  nomor  2,4,6,7,  dan  8  dengan  kriteria  sedang, dan  butir  soal  nomor  3  dengan  kriteria  sukar.  Perhitungan  selengkapnya  pada
Lampiran 15.
3.6.4   Daya Pembeda