Pembelajaran Konvensional Aktivitas Peserta Didik

2.1.6 Pembelajaran Konvensional

Pembelajaran konvensional dalam penelitian ini adalah pebelajaran tradisional dimana guru menjelaskan konsep dari materi pelajaran, siswa mencatat dan diberikan kesempatan untuk bertanya, guru memberikan contoh-contoh soal latihan. Sehingga Silver, Kramarski, dan Sletettenhaar, sebagaimana dikutip oleh Irma 2011: 20, menyatakan pendapat yang sama tentang pembelajaran matematika yang masih bersifat informatif ini, dimana aktivitas siswa sehari-hari terdiri atas “monoton” gurunya melakukan kegiatan matematik, selanjutnya guru menyelesaikan soal-soal di papan tulis, dan kemudian memberikan soal latihan untuk diselesaikan sendiri oleh siswanya. Menurut Ruseffendi 2006: 350, pembelajaran konvensional adalah pengajaran pada umumnya yang biasa kita lakukan sehari-hari. Pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru sehari-hari adalah guru memberikan informasi, kemudian menerangkan suatu konsep, siswa bertanya, guru memeriksa apakah siswa sudah mengerti atau belum, memberikan contoh soal aplikasi, selanjutnya meminta siswa untuk mengerjakan di papan tulis. Menurut Djamarah 2010: 97, pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang boleh dikatakan tradisional, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar. Pembelajaran ini dilakukan dengan guru menjelaskan lisan secara langsung terhadap siswa.

2.1.7 Aktivitas Peserta Didik

Sardiman 2001: 95-97 menyatakan bahwa di dalam belajar harus ada aktivitas, sebab prinsipnya belajar adalah berbuatmelakukan kegiatan. Paul Diedrich sebagaimana dikutip oleh Sardiman 2001: 100 menyatakan bahwa ada 177 macam aktivitas peserta didik dalam belajar, antara lain dapat digolongkan sebagai berikut. 1 Visual activities, aktivitas yang termasuk didalamnya misalnya membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi maupun percobaan atau pekerjaan orang lain. 2 Oral activities, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, dan interupsi. 3 Listening activities, sebagai contoh yaitu mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, dan interupsi. 4 Writing activities, seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket, dan menyalin. 5 Drawing activities, misalnya menggambar, membuat grafik, peta, dan diagram. 6 Motor activities, yang termasuk didalamnya antara lain melakukan percobaan, membuat konstruksi, bermain, berkebun, dan beternak. 7 Mental activities, misalnya mengingat, memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, dan mengambil keputusan. 8 Emotional activities, misalnya menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, dan gugup.

2.1.8 Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis