2.2 Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan salah satu keberhasilan siswa yang diperoleh setelah terjadinya proses belajar mengajar atau kemampuan-kemampuan yang
dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Sedangkan menurut Rifa‟I Anni 2011 hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh
siswa setelah mengalami kegiatan belajar. Benyamin S. Bloom dalam Rifa‟I Anni, 2011 membagi hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu:
1. Ranah Kognitif
Berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif mencakup kategori pengetahuan knowledge,
pemahaman comprehension, penerapan application, analisis analysis, sintesis synthesis, dan penilaian evaluation.
2. Ranah Afektif
Berkaitan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. Kategori tujuannya mencerminkan hirarki yang bertentangan dari keinginan untuk menerima sampai
dengan pembentukan pola hidup. Kategori tujuan pembelajaran afektif adalah penerimaan receiving, penanggapan responding, penilaian valuing,
pengorganisasian organization, pembentukan pola hidup organization by a
value complex. 3.
Ranah Psikomotorik
Berkaitan dengan kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan saraf, manipulasi objek, dan koordinasi saraf. Ranah psikomotorik mencakup
tujuh aspek yaitu: aspek persepsi perception, kesiapan set, gerakan terbimbing
guided response, gerakan terbiasa mechanism, gerakan kompleks complex overt response, penyesuaian adaption, dan kreativitas originality.
Hasil belajar secara umum terbagi menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif pengetahuan, ranah afektif sikap, dan ranah psikomotorik keterampilan.
Dalam penelitian ini menekankan hasil belajar pada ranah kognitif dan ranah psikomotorik, sedangkan ranah afektif akan dikaitkan dengan jiwa kewirausahaan.
Pengukuran ranah kognitif dalam menggunakan bentuk tes pilihan ganda dan uraian yang dibuat sesuai dengan materi yang diajarkan dan berkaitan dengan
proyek. Pengukuran ranah psikomotorik dilakukan pada saat siswa melakukan percobaan di laboratorium. Pengukuran ranah afektif dilakukan selama kegiatan
pembelajaran baik yang terkait dengan proyek maupun tidak. Hasil belajar maksimal dapat diperoleh jika kontribusi komponen
pembelajaran sangat baik serta pemilihan metode pembelajaran yang tepat dan inovatif. Metode pembelajaran inovatif yang bisa digunakan dalam pembelajaran
adalah metode pembelajaran berbasis proyek. Metode pembelajaran berbasis proyek merupakan metode pembelajaran yang didasarkan pada penugasan proyek.
Dengan adanya penugasan proyek, siswa diharapkan bisa mengembangkan potensinya baik pengetahuan, sikap maupun keterampilan. Hasil akhir dari
pembelajaran berbasis proyek adalah terciptanya suatu produk. Proses pembuatan produk diserahkan penuh kepada siswa mulai dari mencari referensi untuk
membuat suatu rancangan proyek, merancang proyek, mempersiapkan kebutuhan proyek, merealisasikan rancangan proyek, dan mempresentasikan hasil, sehingga
produk yang dibuat sesuai dengan keinginan dan kemampuan siswa. Hal ini dilakukan untuk melatih keterampilan berpikir siswa, menambah pengetahuan
siswa, menambah motivasi siswa untuk belajar, dan menjadikan belajar kimia lebih bermakna, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu,
siswa juga diharapkan merasa memiliki terhadap proyek pembuatan produk, sehingga siswa bertanggungjawab dan melakukan tindakan yang terbaik untuk
menghasilkan suatu produk. Dalam proses pembuatan produk, kita bisa melihat keterampilan siswa pada saat kerja di laboratorium.
2.3 Jiwa Kewirausahaan