Analisis Uji Coba Instrumen Tes

3.8.2 Analisis Uji Coba Instrumen Tes

3.8.2.1 Tes Pilihan Ganda

3.8.2.1.1 Validitas Validitas butir soal pada instrumen soal pilihan ganda dihitung menggunakan rumus korelasi point biserial sebagai berikut. √ Keterangan: r pbis = koefisien korelasi point biserial Mp = rerata skor siswa yang menjawab benar Mt = rerata skor siswa total p = proporsi siswa yang menjawab benar q = proporsi siswa yang menjawab salah 1 ‒ p S t = standar deviasi dari skor total Hasil perhitungan r pbis yang diperoleh diuji dengan taraf dignifikan t hitung 5 dan dk = n-2 dengan rumus √ √ Setelah diperoleh harga t hitung kemudian dibandingkan dengan t tabel . Untuk item-item yang mempunyai t hitung lebih besar dari t tabel , maka item tersebut dinyatakan valid. Sedangkan item-item yang mempunyai t hitung lebih kecil dari t tabel , maka item tersebut dinyatakan tidak valid sehingga perlu direvisi atau tidak digunakan Arikunto, 2012. Hasil analisis nilai uji coba menunjukkan bahwa dalam soal uji coba terdapat 16 butir soal pilihan ganda yang valid, yaitu nomor 4, 7, 9, 11, 12, 13, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 28, 30, 31, dan 35. Soal-soal valid tersebut belum tentu dipakai sebagai soal pretes maupun soal postes karena selain valid, soal yang dijadikan sebagai soal pretes dan postes juga harus memenuhi kriteria daya pembeda dan tingkat kesukaran. Perhitungan validitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 14 halaman 211. 3.8.2.1.2 Reliabilitas Instrumen evaluasi yang akan digunakan untuk penelitian harus dinyatakan reliabel. Hal tersebut perlu dilakukan agar memperoleh hasil yang sama ketika digunakan beberapa kali untuk objek yang sama Sugiyono, 2010. Untuk mengetahui reliabilitas soal untuk soal obyektif, maka digunakan rumus KR – 20 : Keterangan : r 11 = reliabilitas tes secara keseluruhan n = banyaknya butir soal s t 2 = varians total p = proporsi siswa yang menjawab butir soal dengan benar q = proporsi siswa yang menjawab butir soal dengan benar 1-p Instrumen soal dikatakan reliabel jika r 11 lebih besar dari 0,7 Arikunto, 2012. Analisis butir soal pilihan ganda menghasilkan harga r 11 sebesar 0,79, sehingga dapat disimpulkan bahwa soal uji coba pada penelitian ini dinyatakan reliabel karena memperoleh harga r 11 lebih besar dari 0,7. Perhitungan reliabilitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 15 halaman 212. 3.8.2.1.3 Daya Beda Daya beda dari sebuah butir soal dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa tinggi dan rendah. Rumus yang digunakan untuk menghitung daya beda butir soal adalah: Keterangan: Db = daya beda butir soal = banyakna siswa kelompok atas yang menjawab benar = banyakna siswa kelompok bawah yang menjawab benar N A = banyaknya siswa pada kelompok atas N B = banyaknya siswa pada kelompok bawah Menurut Arikunto 2012 kriteria yang digunakan untuk menunjukkan daya beda butir soal yaitu: Tabel 3.3 Klasifikasi Daya Pembeda Soal Interval Kriteria 0,00 Db 0,20 Daya beda jelek 0,20 Db 0,40 Daya beda cukup 0,40 Db 0,70 Daya beda baik 0,70 Db 1,00 Daya beda sangat baik Berdasarkan hasil penelitian, dari 35 soal yang diujicobakan terdapat 17 soal berkategori jelek. Soal yang berkategori jelek tidak dipakai untuk instrumen penelitian. Hasil perhitungan daya beda, terdapat 14 soal berkategori cukup dan 4 soal berkategori baik. Soal yang mempunyai kategori cukup dan baik dapat digunakan sebagai instrumen tes. Perhitungan daya beda selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 14 halaman 211. 3.8.2.1.4 Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran digunakan untuk melihat soal tersebut tergolong soal sukar, sedang atau mudah. Tingkat kesukaran pada masing-masing butir soal dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Keterangan: P = tingkat kesukaran butir soal B = banyaknya siswa yang menjawab butir soal dengan benar N = jumlah seluruh siswa peserta tes Menurut Arikunto 2012 kriteria yang digunakan untuk menunjukkan tingkat kesukaran butir soal yaitu: Tabel 3.4 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal Interval Kriteria 0,00 P 0,30 Kategori soal sukar 0,30 P 0,70 Kategori soal sedang 0,70 P 1,00 Kategori soal mudah Berdasarkan perhitungan tingkat kesukaran terdapat 2 soal berkategori sukar, 12 soal berkategori sedang, dan 21 soal berkategori mudah. Dari data tersebut, semua soal dapat dijadikan sebagai instrumen tes. Perhitungan reliabilitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 14 halaman 211. Analisis soal uji coba yang meliputi analisis validitas, reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran mendapatkan 16 soal yang dapat digunakan sebagai instrumen tes. Ke-16 soal uji coba terasebut adalah 4, 7, 9, 11, 12, 13, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 28, 30, 31, dan 35. Namun yang digunakan dalam penelitian hanya 15 soal saja, kecuali soal nomor 22. Analisis butir soal untuk 15 soal yang dijadikan soal pretes dan postes menghasilkan harga r 11 sebesar 0,79. Karena harga r 11 yang diperoleh lebih besar dari 0,7 sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa soal uji coba penelitian ini dinyatakan reliabel.

3.9 Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pemeblajaran berbasis proyek terhadap hasil belajar fisika siswa; studi quasi eksperimen di SMPN 48 Jakarta

0 3 192

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA MATERI EKOSISTEM KELAS X SMA NEGERI 5 KOTA TANJUNGBALAI TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

0 3 22

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI TINGKAT TINGGI SISWA DI SMA NEGERI 2 KISARAN KABUPATEN ASAHAN.

2 11 27

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI ANTARA PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 2 Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Pembelajaran Berbasis Proyek Pad

0 3 16

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI ANTARA PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 2 Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Pembelajaran Berbasis Proyek Pad

0 2 13

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI ANTARA PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN PEMBELAJARAN BERBASIS Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Pembelajaran Berbasis Proyek Dengan Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura Tahun A

0 3 16

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI ANTARA PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN PEMBELAJARAN BERBASIS Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Pembelajaran Berbasis Proyek Dengan Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura Tahun

0 1 11

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN SIKAP BERWIRAUSAHA TERHADAP HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK NEGERI 8 MEDAN.

0 1 134

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN VERBAL TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA JERMAN SISWA SMA NEGERI 2 MEDAN.

0 1 45

Pengaruh Soft Skills dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Prestasi Belajar Kewirausahaan di SMA Negeri 2 Sukoharjo.

0 0 16