6 Penilaian proyek dan produk
Pada tahap ini, guru melakukan penilaian terhadap kerja siswa. Penilaian yang dilakukan meliputi aspek perencanaan, pelaksanaan, dan presentasi.
Penilaian aspek perencanaan meliputi keterkaitan judul dengan tema, dan rancangan pembuatan produk. Aspek pelaksanaan yang dinilai meliputi
kerjasama kelompok, keseriusan, kecekatan kerja serta ketepatan antara rencana dan pelaksanaan. Aspek hasil meliputi penilaian produk serta
presentasi siswa. Presentasi siswa yang dinilai diantaranya penggunaan media, penguasaan materi dan respon terhadap pertanyaan.
2.5 Penelitian yang Relevan
1 Bas Beyhan 2010 menunjukkan bahwa yang dididik oleh kecerdasan
majemuk yang didukung dengan metode pembelajaran berbasis proyek lebih sukses prestasi belajar dan sikap terhadap pelajaran dan
mempunyai tingkat motivasi yang lebih tinggi dibandingkan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode tradisional.
2 Hutasuhut 2010 menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran berbasis
proyek dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar mata kuliah pengantar ekonomi pembangunan pada mahasiswa jurusan manajemen FE
Unimed. 3
Bas 2011 menunjukkan perbedaan yang signifikan antara skor sikap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Selain itu, pembelajaran
berbasis proyek lebih efektif dalam perkembangan positif dari tingkat prestasi akademik siswa.
4 Rahmawati 2011 menunjukkan bahwa siswa yang mengikuti
pembelajaran berbasis proyek memperoleh hasil belajar yang lebih baik daripada siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional serta
pembelajaran berbasis proyek memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar fisika siswa.
5 Hasil penelitian Hung et al. 2012 pembelajaran berbasis proyek dengan
cerita digital secara efektif dapat meningkatkan ilmu pengetahuan siswa, motivasi belajar, kompetensi pemecahan masalah, dan prestasi belajar.
6 Marlinda 2012 menunjukkan terdapat perbedaan kemampuan berpikir
kreatif dan kinerja ilmiah antara kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran berbasis proyek dan kelompok siswa yang belajar
dengan model pembelajaran konvensional pada materi IPA kelas VII. 7
Cakici Turkmen 2013 menunjukkan bahwa siswa yang menggunakan model pembelajaran berbasis proyek kelas eksperimen mempunyai
prestasi akademik yang lebih baik daripada siswa yang menggunakan model pembelajaran tradisional kelas kontrol.
8 Sudewi 2013 menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis proyek dapat
meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran multimedia.
9 Sastrika 2013 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pemahaman
konsep dan keterampilan berpikir kritis antara siswa yang mengikuti pembelajaran berbasis proyek dengan siswa yang mengikuti model
pembelajaran konvensional kelas XI IPA SMA Negeri 2 Negara.
10 Wurdinger Mariam 2014 menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis
proyek dapat meningkatkan tanggung jawab, pemecahan masalah, pengarahan diri sendiri, komunikasi, dan kreativitas siswa SD di Taiwan.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa siswa yang belajar dengan model pembelajaran berbasis proyek memperoleh skor yang lebih tinggi
dibandingkan siswa yang belajar dengan model konvensional. 11
Pradita et al. 2015 menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran
berbasis proyek
dengan produk
madding dapat
meningkatkan prestasi belajar dan kreativitas siswa kelas XI IPA-2 MAN Klaten pada materi pokok koloid. Pada siklus I presentase siswa yang
tuntas adalah 38,08 dan meningkat menjadi 76,19 pada siklus II. Sedangkan untuk spek kreativitas, pada siklus I siswa yang mencapai
kreativitas tinggi sebanyak 57,14 dan meningkat menjadi 66,67 pada siklus II.
2.6 Kerangka Berpikir