Kapilaritas Materi Pembelajaran Fluida Statis

bejana tersebut sama dengan selisih berat benda ketika diukur di udara dengan ketika diukur di dalam bejana berisi air.

2.5.5 Kapilaritas

Kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya zat cair di dalam pipa kapiler pipa sempit. Kapilaritas dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi dan adhesi antara zat cair dengan dinding kapiler. Karena dalam pipa kapiler gaya adhesi antara partikel air dan kaca lebih besar daripada gaya kohesi antara partikel-partikel air, maka air akan naik dalam pipa kapiler. Sebaliknya raksa cenderung turun dalam pipa kapiler karena gaya kohesi antar partikelnya lebih besar daripada gaya adhesinya. Kenaikan atau penurunan zat cair pada pipa kapiler disebabkan oleh adanya tegangan permukaan γ yang bekerja pada keliling persentuhan zat cair dengan pipa. Jika ditinjau dari gaya-gaya yang bekerja pada pipa kapiler seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 2.9, maka akan terlihat perbedaan sudut kontak yang mengakibatkan permukaan zat cair menjadi naik atau turun dalam pipa kapiler. a b c Gambar 2.9 a. Sudut kontak kurang dari 90°, permukaan zat cair dalam pipa naik. b. Sudut kontak lebih besar dari 90°, permukaan zat cair dalam pipa kapiler turun. c. Gaya-gaya yang bekerja Jika massa jenis zat cair adalah ρ, tegangan permukaan γ, sudut kontak , kenaikan zat cair setinggi h, dan jari-jari pipa kapiler adalah r, maka berat zat cair yang naik dapat ditentukan melalui persamaan berikut. = = � = ℎ Besarnya tegangan permukaan sebanding dengan gaya per satuan panjang. � = � πr � = � Komponen gaya vertikal yang menarik zat cair sehingga naik setinggi h adalah: � cos − = 0 � cos = ℎ ℎ = � cos h = � � Dimana: h = Kenaikanpenurunan zat cair dalam pipa m � = Tegangan permukaan Nm = Sudut kontak derajad = Massa jenis zat cair kgm 3 r = Jari-jari pipa m Gejala kapilaritas banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, naiknya minyak tanah melalui sumbu kompor, pengisapan air olehtanaman naiknya air dari akar menuju daun-daunan melalui pembuluh kayu pada batang dan peristiwa pengisapan air oleh kertas isap atau kain. Selain menguntungkan gejala kapilaritas ada juga yang merugikan misalnya ketika hari hujan, air akan merambat naik melalui pori-pori dinding sehingga menjadi lembap.

2.5.6 Viskositas dan Hukum Stokes

Dokumen yang terkait

Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan Media Animasi dan Media Powerpoint terhadap Hasil Belajar pada Konsep Fluida Statis

0 6 315

PENGEMBANGAN LKS FISIKA BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI FLUIDA STATIS

0 10 53

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA STATIS.

0 4 10

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI ANTARA PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 2 Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Pembelajaran Berbasis Proyek Pad

0 3 16

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI ANTARA PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN PEMBELAJARAN BERBASIS Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Pembelajaran Berbasis Proyek Dengan Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura Tahun

0 1 11

Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) pada Materi Fluida Statis untuk Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa Kelas X SMA/ MA.

0 0 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS

0 0 25

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MULTIPLE REPRESENTATIONS PADA MATERI FLUIDA STATIS

0 1 11

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MULTIPLE REPRESENTATIONS PADA MATERI FLUIDA STATIS

0 0 11

Efektivitas Blended Learning Berbasis LMS dengan Model Pembelajaran Inkuiri pada Materi Fluida Statis terhadap Penguasaan Konsep Siswa

2 4 9