dinyatakan dengan koefisien viskositas . Kebalikan dari koefisien viskositas disebut sebagai fluiditas, yang merupakan ukuran kemudahan mengalir suatu
fluida.
2.6. Kerangka Berpikir
Pada pembelajaran fisika secara umum lebih ditekankan pada aspek kognitif, seperti latihan soal terkait rumus yang ada. Padahal pelajaran akan mudah
dipahami siswa jika siswa melakukan sendiri suatu peragaan terkait materi pembelajaran. Hal ini tentu akan berimbas pada pemahaman konsep siswa, dan
tentunya berpengaruh pada nilai kognitif. Pemberian pemahaman konsep kepada siswa dapat dilakukan dengan diskusi kelompok atau kegiatan laboratorium.
Berdasarkan fakta di lapangan, banyak pembelajaran di kelas yang masih bersifat konvensional. Guru menyampaikan materi dan murid hanya mendengarkan
dan mencatat apa yang ditulis guru di papan tulis. Siswa kurang diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan melakukan kegiatan laboratorium. Hal ini
menyebabkan siswa cenderung malas untuk bertanya dan berusaha menemukan konsep-konsep yang berkaitan dengan materi fisika. Oleh karena itu, perlu adanya
upaya untuk memotivasi siswa agar dapat menemukan dan memahami konsep fisika. Salah satunya dengan menerapkan pembelajaran berbasis flash ataupun
dengan pembelajaran berbasis project. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel secara acak dengan teknik
simple random sampling. Sampel dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelas kontrol. Dalam pengambilan sampel, peneliti melakukan uji
normalitas dan uji homogenitas untuk menentukan dua kelompok yang telah
dijadikan sampel. Pada kelompok eksperimen diberikan pembelajaran berbasis project dan pada kelompok kontrol diberikan pembelajaran berbasis flash. Variabel
dalam penelitian ini adalah pembelajaran berbasis project dan pembelajaran berbasis flash sebagai variabel bebas, sedangkan variabel terikatnya adalah hasil
belajar siswa. Desain penelitian ini menggunakan True Experiment Pretest-Posttest Control Group Design.
Sebelum diberikan perlakuan, pada kedua kelompok ini diberikan pretest terlebih dahulu, dengan tujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa. Kemudian
kedua kelompok tesebut diberikan perlakuan berbeda, pada kelompok eksperimen diberikan pembelajaran berbasis project dan pada kelompok kontrol diberikan
pembelajaran berbasis flash. Pada akhir pelaksanaan, kedua kelompok ini akan diberikan posttest. Dari hasil pretest dan posttest dapat diketahui sejauh mana
peningkatan pemahaman konsep fisika yang dialami pada kelompok eksperimen dan kontrol melalui uji gain. Setelah uji gain dilakukan, maka akan diperoleh nilai
g dari kelompok eksperimen dan kontrol. Kelompok yang mempuyai nilai g lebih tinggi, menunjukkan tingkat pemahaman yang lebih tinggi.
2.7. Hipotesis