105
2. Produktivitas Kebun Plasma Kelapa sawit
Secara teoritis fungsi produktivitas sama dengan fungsi produksi. Fungsi produktivitas kebun plasma YKKS dipengaruhi oleh harga TBS HTBS,
penggunaan input pupuk sebagai barang komposit QIP, curahan tenaga kerja keluarga CTKKS dan curahan tenaga kerja upahan CTKUKS di kebun plasma,
jumlah pohon kelapa sawit per kapling JBTKS, produktivitas tenaga kerja sebagai proxy kualitas tenaga kerja YTKKS. Semua variabel di atas kecuali harga produk
merupakan faktor produksi endowment factors yang menentukan produktifitas kebun kelapa sawit, sehingga diharapkan tandanya positif. Persamaan produktivitas
kebun plasma dalam bentuk struktural dan dirumuskan sebagai berikut: YKKS = b
+ b
1
HTBS + b
2
QIP + b
3
CTKKS + b
4
CTKUKS + b
5
JBTKS + b
6
YTKKS +
μ
2
……………...............................……………........2 Hipotesis parameter estimasi: b
1
, b
2
, b
3
, b
4
, b
6
dimana: YKKS = produktivitas kebun plasma kg TBSha
HTBS = harga komoditi kelapa sawit atau TBS Rpkg QIP = penggunaan input sebagai barang komposit kgtahun
CTKKS = curahan tenaga kerja keluarga di kebun plasma HOKtahun CTKUKS = curahan tenaga kerja luar keluarga di kebun plasma HOKtahun
JBTKS = jumlah pohon kelapa sawit per kapling pohonkapling YTKKS = produktivitas tenaga kerja di kebun plasma kgHOK.
3. Produksi Kelapa sawit kebun plasma
Produksi kelapa sawit kebun plasma QTKS merupakan perkalian luas areal kebun plasma LAKS dengan produktivitas kebun plasma YKKS, sehingga
106
variabel-variabel penjelas produksi dapat masuk melalui persamaan luas areal dan atau persamaan produktivitas. Persamaan produksi kelapa sawit dalam bentuk
identitas dan dapat dirumuskan sebagai berikut: QTKS = LAKS YKKS …………………………………...……..…….…………3
dimana: QTKS = produksi total kelapa sawit kebun plasma kgtahun.
B. Blok Curahan Tenaga Kerja 4. Curahan Kerja Petani Plasma Suami di Kebun Plasma Kelapa Sawit
Curahan kerja suami di kebun plasma kelapa sawit CTKKSPP dapat dianggap sebagai penawaran tenaga kerja keluarga pada kebun sendiri karena
setiap saat petani dapat bekerja di kebun plasma sendiri atau bekerja di luar kebun plasma kebun inti, kebun plasma petani lain pada tingkat upah yang berlaku
UPAHKS. Makin tinggi upah di kebun plasma maka makin tinggi curahan kerja suami di kebun plasma sendiri, karena suami memilih mengelola kebun sendiri
dibandingkan bekerja di luar kebun plasma untuk menghemat biaya upah tenaga kerja, sehingga variabel upah di kebun plasma mempunyai tanda positif. Tingkat
upah di kebun inti UPAHINT bersifat bersaing dengan tingkat upah di kebun plasma sehingga tandanya diharapkan negatif.
Luas areal kebun plasma LAKS dan umur tanaman kelapa sawit UTKS mencerminkan karakteristik usahatani, dimana variabel ini mencerminkan kebutuhan
curahan kerja pada usahatani kelapa sawit di kebun plasma sehingga diharapkan bertanda positif. Makin luas kebun plasma maka makin banyak dibutuhkan curahan
kerja. Demikian juga makin tua umur tanaman maka makin tinggi pohon kelapa sawit sehingga memerlukan waktu kerja yang lebih lama. Curahan kerja anak
107
CTKKSAN dan tenaga kerja luar keluarga atau tenaga upahan CTKUKS merupakan substitusi tenaga kerja petani di kebun plasma sehingga diharapkan
bertanda negatif. Menurut Benjamin dan Guyomard 1994, perilaku suami dipengaruhi oleh karakteristik usahatani sedangkan partisipasi istri tergantung pada
karakteristik individu dan karakteristik rumahtangga dalam pasar tenaga kerja luar usahatani.
Umur UMPP dan pengalaman petani PUTKS mewakili karakteristik petani sekaligus mencerminkan kemampuan fisik dan kualitas kerja sehingga makin tua
umur makin kecil curahan kerjanya, sebaliknya makin berpengalaman petani maka makin tinggi curahan kerjanya. Asal daerah petani mencerminkan etos kerja
DADPP, dimana petani yang berasal dari penduduk lokal Sumatera Selatan umumnya mempunyai etos kerja lebih buruk yaitu curahan kerja lebih rendah,
sehingga diharapkan tandanya negatif. Persamaan curahan kerja petani plasma pada kebun plasma dalam bentuk struktural dan dapat dirumuskan sebagai berikut:
CTKKSPP = c + c
1
UPAHKS + c
2
UPAHINTI + c
3
LAKS + c
4
UTKS + c
5
CTKKSAN + c
6
CTKUKS + c
7
UMPP + c
8
PUTKS + c
9
DADPP +
μ
3
………………………………………………….4 Hipotesis parameter estimasi: c
1
, c
3
, c
4
, c
8
0 ; c
2
, c
5
, c
6
, c
7
, c
9
dimana: CTKKSPP= curahan tenaga kerja suami di kebun plasma HOKtahun
UPAHKS = upah di kebun kelapa sawit milik plasma RpHOK UPAHINTI = upah di kebun kelapa sawit milik Inti RpHOK
UTKS = umur tanaman kelapa sawit kebun plasma tahun CTKKSAN = curahan tenaga kerja anak di kebun plasma HOKtahun
UMPP = umur suami petani tahun
108
PUTKS = pengalaman dalam usahatani kelapa sawit tahun DADPP = dummy variable asal daerah
dimana 1 = penduduk lokal ; 0 = penduduk pendatang.
5. Curahan Kerja Istri Petani di Kebun Plasma