Total Curahan Tenaga Kerja Keluarga Petani di Luar Kebun Plasma Penggunaan atau Permintaan Input Pupuk Nitrogen

112 dimana: CTKLKSIPP = curahan kerja istri petani di luar kebun plasma HOKtahun LPDIPP = lama pendidikan formal istri petani plasma tahun.

11. Total Curahan Tenaga Kerja Keluarga Petani di Luar Kebun Plasma

Total curahan tenaga kerja keluarga petani di luar kebun plasma CTKLKS merupakan penjumlahan curahan tenaga kerja suami CTKLKSPP, istri CTKLKSIP dan anak CTKLKSAN di luar kebun plasma. Persamaannya dalam bentuk identitas dan dapat dirumuskan sebagai berikut: CTKLKS = CTKLKSPP + CTKLKSIP + CTKLKSAN ………..……...……11 dimana: CTKLKS = total curahan tenaga kerja keluarga di luar kebun plasma HOKtahun CTKLKSAN = curahan tenaga kerja anak di luar kebun plasma HOKtahun.

C. Blok Biaya Produksi dan Pendapatan

Model Ekonomi rumahtangga petani dapat juga dibedakan berdasarkan perilakunya yang bersifat rekursif atau non rekursif, seperti yang dilakukan Rose dan Graham 1986, Lambart dan Magnac 1994. Hal yang berlawanan dilakukan oleh Iqbal 1986 dan Sicular 1986 yang melepaskan karakteristik rekursif. Demikian juga Lopez 1986 membuktikaan bahwa model rumahtangga petani tidak bersifat rekursif lagi atau bersifat non rekursif. Pada penelitian ini ingin dibuktikan juga bahwa perilaku rumahtangga petani plasma bersifat non rekursif yang dicirikan oleh keputusan produksi akan mempengaruhi keputusan konsumsi selanjutnya keputusan konsumsi juga akan mempengaruhi keputusan produksi. 113

12. Penggunaan atau Permintaan Input Pupuk Nitrogen

Penggunaan input pupuk Nitrogen QIPN dapat dianggap sebagai fungsi permintaan input dimana dipengaruhi oleh harga input itu sendiri, harga input lain, harga output, pendapatan dan karakteristik usahatani. Karena tanda harga input dan harga output tidak sesuai dengan harapan, maka digunakan transformasi berupa rasio harga input pupuk N terhadap harga produk TBS RHIPNTBS yang diharapkan hasil rasionya bertanda negatif. Variabel upah mewakili harga input lain UPAHKS, dianggap sebagai harga dari input substitusi sehingga diharapkan tandanya posistif. Pendapatan non usahatani PDPTNUT dan pendapatan lahan pangan PDPTLPG merupakan sumber modal rumahtangga petani untuk membiayai usahataninya sehingga tandanya diharapkan positif. Variabel pengeluaran untuk pangan KONSPNG dan investasi kesehatan INVSKES mewakili variabel keputusan pengeluaran konsumsi yang mempengaruhi pengeluaran untuk produksi, sehingga kedua variabel pengeluaran ini saling terkait dan bersaing dalam alokasi anggaran rumahtangga sehingga tanda yang diharapkan negatif. Karaktersitik usahatani diwakili oleh variabel luas areal kebun plasma LAKS dan umur tanaman kelapa sawit UTKS. Variabel dummy pola PIR-Trans DPIRKS 1 mencerminkan pengaruh faktor kelembagaan pola PIR-Trans dimana pada pola ini dosis pupuk Nitrogen per hektar relatif lebih tinggi dibandingkan pola PIR lainnya, sehingga tanda yang diharapkan positif. Persamaan penggunaan pupuk Nitrogen dalam bentuk struktural dan dapat dirumuskan sebagai berikut: QIPN = g + g 1 RHIPNTBS + g 2 UPAHKS + g 3 LAKS + g 4 UTKS + g 5 PDPTNUT + g 6 PDPTLPG + g 7 KONSPNG + g 8 INVSKES + g 9 DPIRKS 1 + μ 7 ………...……………………...…………………..12 114 Hipotesis parameter estimasi: g 2 , g 3 , g 4 , g 5 , g 6 , g 9 0 ; g 1 , g 7 , g 8 dimana: QIPN = penggunaan input pupuk Nitrogen kgtahun RHIPNTBS = rasio harga pupuk Nitrogen dengan harga produk kelapa sawit KONSPNG = pengeluaran untuk konsumsi pangan Rp000tahun INVSKES = pengeluaran untuk investasi kesehatan Rp000tahun. DPIRKS 1 = variabel boneka dummy variable, dimana: 1 = pola PIR-Trans 0 = selain pola PIR-Trans.

13. Penggunaan atau Permintaan Input Pupuk Posfat