12
simulasi model ekonomi rumahtangga petani plasma dengan menggunakan beberapa variabel instrumen yang dianggap penting.
1.5. Signifikansi Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian di atas, penelitian ini dianggap perlu dilakukan mengingat Sumatera Selatan mempunyai potensi dan
prospek yang baik dalam pengembangan kelapa sawit, baik dari luas areal kebun maupun produksi terutama sejak dikembangkannya proyek PIR kelapa sawit.
Penelitian ini mencoba mengkaji kinerja proyek PIR kelapa sawit dalam bentuk tiga pola dengan menggunakan kombinasi analisis deskriptif tabulasi dan
analisis kuantitatif ekonometrika. Hasil analisis ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lengkap tentang kinerja pola PIR kelapa sawit, mengevaluasi
kebijakan yang sudah ada dan merumuskan langkah-langkah perbaikan untuk pengembangan industri kelapa sawit di Sumatera Selatan.
1.6. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini diupayakan dapat memberikan gambaran aktual mengenai tiga bentuk kemitraan atau pola PIR kelapa sawit pola PIR-Sus, PIR-Trans dan PIR-
KUK dalam industri kelapa sawit Sumatera Selatan. Namun dalam pelaksanaannya ditemukan beberapa keterbatasan diantaranya adalah:
1. Kurangnya data sekunder jenis data time series mengenai kinerja PIR kelapa sawit di Sumatera Selatan, sehingga kinerja PIR kelapa sawit hanya dapat dikaji
dari hasil survey dan laporan penelitian sebelumnya. Jenis data cross section yang digunakan adalah dari hasil survei tahun 2002 dari 10 desa, 3 kabupaten di
Provinsi Sumatera Selatan .
13
2. Sesuai tujuan penelitian dan keterbatasan peneliti maka analisis model ekonomi rumahtangga petani plasma dilakukan secara agregat gabungan ketiga
rumahtangga contoh petani plasma dengan tiga pola PIR yang berbeda. Karena keterbatasan data maka analisis konsumsi hanya untuk konsumsi
barang, belum dilakukan untuk waktu home time, pendapatan rumahtangga belum memperhitungkan pendapatan bukan dari aktivitas kerja warisan, hadiah,
sewa, dan curahan kerja untuk kegiatan di luar usahatani pokok kelapa sawit hanya dianalisis secara agregat, tidak dirinci berdasarkan usaha yang dilakukan.
3. Analisis simulasi di fokuskan pada rumahtangga petani plasma kelapa sawit sedangkan keterkaitan pelaku lain perusahaan inti dan koperasi dalam
kemitraan tersebut diwakili proxy oleh beberapa variabel eksogen dan variabel boneka dummy variables, antara lain oleh variabel-variabel yang
mencerminkan komponen biaya pasca panen ongkos angkut TBS, fee KUD, biaya cicilan kredit, biaya administrasi dan variabel boneka pola PIR yang
mencerminkan perbedaan kelembagaan dan tingkat teknologi yang digunakan.
14
II. PERKEMBANGAN INDUSTRI KELAPA SAWIT