Pengeluaran dan Pelunasan Kredit Rumahtangga Petani Plasma Kelapa Sawit

172 dan PIR-Trans, dimana umur tanaman lebih tua pohon kelapa sawit lebih tinggi yang memerlukan curahan kerja yang lebih banyak dan pekerjaannya lebih sulit sehingga upah lebih tinggi. Selain itu rata-rata pendapatan kelapa sawit pada pola PIR-Trans paling tinggi yaitu sebesar Rp 10 480 440tahun atau Rp 4 478 820ha sehingga respon penawaran tenaga kerja anggota keluarga bekerja di luar kebun plasma menurun. Anggota rumahtangga petani lebih memilih untuk bersantai leisure daripada mencari tambahan pendapatan di luar kebun plasma kelapa sawit karena pendapatan dari kelapa sawit dianggap cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan keluarga. 6. 6. Pengeluaran dan Pelunasan Kredit Rumahtangga Petani Plasma Kelapa Sawit Penggunaan pendapatan rumahtangga petani plasma total pengeluaran keluarga petani untuk memenuhi kebutuhan keluarga dirinci berdasarkan pengeluaran untuk konsumsi pangan dan non pangan, pengeluaran unttuk investasi pendidikan, kesehatan, produksi, pengeluaran untuk asuransi dan tabungan Tabel 23. Rata-rata pengeluaran rumahtangga petani plasma contoh adalah sebesar Rp 8 381 780KK atau Rp158 746kapitabulan. Angka pengeluaran rumahtangga petani plasma ini masih lebih rendah daripada angka rata-rata pengeluaran penduduk pedesaan Indonesia Rp 166 756.kapitabulan dan rata-rata pengeluaran penduduk Indonesia Rp 224 902kapitabulan. Selanjutnya pangsa pengeluaran konsumsi pangan rumahtangga petani plasma contoh relatif lebih kecil 45.62 jika dibandingkaan pangsa pengeluaran konsumsi pangan rumahtangga nasional 56.89 Susenas 2003 dalam BPS 2003. 173 Pada penelitian ini pengeluaran untuk konsumsi rumahtangga dibedakan atas konsumsi pangan dan konsumsi non pangan. Pengeluaran untuk konsumsi pangan adalah semua pengeluaran untuk membeli bahan makanan dan minuman, seperti beras, lauk pauk, sayur mayur, bumbu, kopi, teh, garam, gula pasir, minyak goreng dan minyak tanah. Pengeluaran untuk konsumsi non pangan adalah pengeluaran untuk kebutuhan pakaian, perbaikan rumah, rokok, biaya rekreasi dan kegiatan sosial. Tabel 23. Pengeluaran Rumahtangga Petani Plasma Kelapa Sawit Contoh di Sumatera Selatan Tahun 2002 Pola Perusahaan Inti Rakyat No Jenis Pengeluaran Rp 000tahun PIR-Sus PIR-Trans PIR-KUK Rata-rata A 1. 4 207.60 3 592.58 3 425.29 3 823.66 2. 1 302.23 1 781.56 619.41 1 416.92 Konsumsi Pangan Non pangan 5 509.83 65.46 5 374.14 59.53 4 044.70 76.22 5 240.58 62.52 B 1. 2. 3. 1 049.79 99.17 873.70 1 011.48 251.06 1 229.27 850.88 18.53 210.29 984.37 147.54 983.34 Investasi Pendidikan Kesehatan Produksi 2 022.65 24.03 2 491.82 27.60 1 079.71 20.35 2 115.25 25.24 C Asuransi 477.51 5.67 606.26 6.72 00.00 0.00 361.25 5.00 D Tabungan 407.733 4.84 555.573 6.15 182.353 3.44 419.31 7.24 E Total pengeluaran keluarga petani E= A+B+C+D 8 417.723 100.00 9 027.793 100.00 5 306.763 100.00 8 381.78 100.00 Keterangan: menyatakan persentase Pengeluaran untuk investasi dibagi atas pendidikan, kesehatan dan produksi. Investasi pendidikan merupakan pengeluaran keluarga untuk membiayai pendidikan 174 anggota keluarga. Investasi kesehatan merupakan pengeluaran untuk pengobatan anggota keluarga yang sakit. Investasi produksi adalah pengeluaran untuk membeli peralatan dan mesin pertanian untuk usahatani kelapa sawit. Pengeluaran untuk asuransi berupa iuran peremajaan kebun plasma atau iuran dana perkebunan disingkat “Idapertabun”. Sebagai peserta asuransi Idapertabun atau nasabah Perusahaan Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera, petani harus memenuhi semua persyaratan yang telah ditetapkan perusahaan, antara lain: membayar iuran dana peremajaan yang dipotong langsung dari nilai jual TBS kepada Inti. Perusahaan asuransi akan memberi penggantian biaya peremajaan kebun kelapa sawit jika kondisi kebun plasma sudah harus diremajakan. Perusahaan asuransi juga memberikan proteksi berupa asuransi jiwa kepala keluarga, sehingga jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan proses peremajaan kebun plasma tidak terganggu, bahkan keluarga petani mendapat santunan berupa asuransi jiwa Lampiran 5. Masing-masing komponen pengeluaran mempunyai pangsa yang berbeda untuk pola PIR yang berbeda. Rata-rata pengeluaran rumahtangga petani plasma terbesar untuk kebutuhan konsumsi pangan dan non pangan yaitu Rp 5.24 juta 62.52. Meskipun secara nominal rumahtangga petani pola PIR-Sus mengeluarkan konsumsi pangan terbesar, akantetapi secara persentase konsumsi pangan terbesar justru terdapat pada rumahtangga petani pola PIR-KUK 76.22. Pendapatan total rumahtangga petani kelapa sawit yang relatif kecil mendorong mereka mengutamakan pengeluaran konsumsi pangan dibandingkan konsumsi non pangan. Pengeluaran untuk konsumsi pangan rata-rata hampir tiga kali lipat dari konsumsi non pangan, angka ini berbeda dengan angka Susenas 2003 dimana komposisi pengeluaran untuk konsumsi pangan hanya 1.3 kali dari pengeluaran konsumsi non pangan. 175 Rata-rata pengeluaran untuk investasi adalah Rp 2.12 juta atau 25.24 dari total pengeluaran petani. Pengeluaran untuk investasi merupakan pengeluaran terbesar kedua setelah pengeluaran untuk konsumsi. Secara nominal dan persentase, pengeluaran untuk investasi terbesar dikeluarkan oleh rumahtangga petani pola PIR-Trans yang mencapai Rp 2.492 jutatahun 27.60. Pengeluaran untuk investasi terkecil dikeluarkan oleh petani PIR-KUK yaitu hanya Rp1.08 juta 20.35. Rata-rata investasi pendidikan dan produksi mempunyai pangsa yang relatif sama yaitu hampir separuh dari pengeluaran investasi 46.54 dan 46.49, sedangkan pangsa pengeluaran untuk investasi kesehatan paaling kecil 6.98. Rendahnya pangsa pengeluaran kesehatan akibat adanya pusat kesehatan masyarakat atau balai pengobatan yang dibangun inti dan pemerintah daerah serta kebiasaan berobat menggunakan obat-obat tradisional. Rata-rata pengeluaran untuk asuransi hanya sebesar Rp 606.69 7.24, pengeluaran untuk peremajaan kebun plasma hanya terdapat pada rumahtangga petani pola PIR-Sus dan pola PIR-Trans. Petani pola PIR-KUK belum menjadi peserta asuransi Idapertabun karena mereka lebih mengutamakan pembayaran cicilan kredit yang juga dipotong langsung dari nilai penjualan kelapa sawit. Rata- rata pengeluaran asuransi rumahtangga petani pola PIR-KUK umumnya adalah nol. Komponen pengeluaran untuk tabungan paling kecil 5.00, yaitu rata-rata hanya Rp 419 310tahun. Kebiasaan menabung terbesar secara nominal dan persentase terdapat pada rumahtangga petani pola PIR-Trans yaitu Rp 555 573tahun 6.15. 176

VII. STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA EKONOMI