Guling Belakang Landasan Teori .1 Proses Belajar Mengajar

18 e. Kuda lompat f. Kuda pelana Sedangkan senam ketangkasan wanita dikelompokkan menjadi empat nomor yaitu: a. Senam lantai, senam perkakas b. Palang bertingkat c. Balok keseimbangan d. Kuda lompat Sumanto dan Sukiyo, 1992:83-84.

2.1.4 Guling Belakang

2.1.4.1 Pengertian Guling Belakang Guling belakang merupakan salah satu bentuk kegiatan pendidikan jasmani dari senam yang tergolong dalam bentuk senam ketangkasan atau senam artistik Pengertian guling belakang adalah bentuk gerakan mengguling kebelakang teknik pelaksanaan dimulai dari tengkuk atau kuduk, punggung, pinggang, panggul bagian belakang, dan yang terakhir kaki Sumanto dan Sukiyo,1992:101. Menurut Suyati dkk, guling roll belakang berarti menggulung kebelakang, gerakan roll belakang sama dengan roll depan, yaitu bentuk badan harus dibulatkan, kaki dilipat lutut tetap melekat di dada, kepala ditundukkan sampai dagu melekat di dada 1993:4. 19 2.1.4.2 Analisis Gerakan Guling Belakang 1 Jongkok, kedua tangan memeluk lutut, tarik dagu kedada, rebahkan badan kebelakang dan kembali. Lakukan berulang-ulang. 2 Duduk belunjur, cium lutut. Lakukan berulang-ulang. 3 Duduk belunjur, cium lutut, kedua tangan memegang sekitar pergelangan kaki, angkat kaki keatas dan kembali. Lakukan berkali-kali. 4 Duduk belunjur, kedua tangan memegang kedua kaki, angkat kaki keatas terus rebahkan kebelakang lalu kembali. Lakukan berulang-ulang. 5 Telentang, lengan lurus kesamping badan, angkat kaki keatas, jatuhkan kaki kebelakang kepala. Lakukan berulang-ulang. 6 Duduk belunjur, kedua tangan memegang sekitar pergelangan kaki, angkat kaki keatas, tangan diletakkan di matras, gerakan kaki kebelakang kepala, jatuhkan kaki kebelakang kepala, Ketika ujung kaki menyentuh matras dorongkan tangan pada matras agar lengan lurus, sehingga badan dan kepala terangkat ke atas, lalu teruskan kesikap jongkok. Lakukan berulang-ulang. 7 Jongkok, telapak tangan menghadap keatas didekat telinga, rebahkan badan kebelakang, angkat kaki keatas, tangan diletakkan di matras, gerakan kaki kebelakang kepala, jatuhkan ujung kaki kebelakang kepala, Ketika ujung kaki menyentuh matras dorongkan tangan pada matras agar lengan lurus, sehingga badan dan kepala terangkat ke atas, lalu teruskan kesikap jongkok dengan lengan lurus kedepan. Lakukan berulang-ulang. 20 2.1.4.3 Kesalahan-kesalahan dalam melakukan gerakan guling belakang Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dalam belajar guling belakang diantaranya adalah: 1 Dagu tidak ditarik ke dada 2 Pemindahan pinggul tidak cukup kuat 3 Tangan tidak cukup kuat menekan atau mengankat badan dan kepala Sumanto dan Sukiyo, 1992:103. 2.1.4.4 Faktor kondisi fisik yang mempengaruhi gerakan guling belakang Peningkatan kondisi fisik bertujuan agar kemampuan fisik meningkat ke kondisi puncak dan berguna untuk melakukan aktivitas olahraga dalam mencapai prestasi maksimal. Pembinaan kondisi fisik merupakan sasaran latihan, dimana satu aspek tidak dapat ditinggalkan dalam program latihan yang berkesinambungan Suharno, 1986:35. Kondisi fisik seseorang akan sangat mempengaruhi bahkan menentukan gerak penampilannya, karena dengan kondisi fisik yang baik maka akan berpengaruh terhadap fungsi dan system organisme tubuh Rusli Lutan dkk, 2000:60. Beberapa faktor kondisi fisik yang mempengaruhi pelaksanaan guling belakang yaitu: 1 Keseimbangan balance Keseimbangan ialah kemampuan seseorang untuk mempertahankan keseimbangan badan dalam berbagai keadaan agar tetap seimbang Suharno, 1986:59. 21 2 Kekuatan strength Kekuatan ialah kemampuan dari otot untuk dapat mengatasi tahanan atau beban dalam menjalankan aktivitas Suharno, 1986:36. 3 Kelentukan Flexibility Kelentukan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan persendian melalui jangkauan gerak yang luas Rusli Lutan, 1999:75. Sedangkan menurut Suharno kelentukan ialah suatu kemampuan dari seseorang dalam melaksanakan gerakan dengan amplitudo yang luas 1986:49. 4 Koordinasi Coordination Koordinasi adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dengan berbagai tingkat kesukaran dengan cepat dan efisien dan penuh ketepatan Rusli Lutan, 1999:77. Menurut Suharno koordinasi ialah kemampuan seseorang untuk merangkai beberapa gerakan untuk menjadi satu gerakan yang selaras sesuai dengan tujuannya 1986:56. 5 Daya Daya adalah kombinasi dari kecepatan dan kekuatan. Daya adalah kemampuan menggunakan kekuatan pada suatu waktu dengan cepat Sigit Muryono, 2001:104.

2.1.5 Mengajar Guling Belakang Bulat

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR RECIPROCAL TEACHING DAN COMMAND STYLES TERHADAP HASIL BELAJAR GERAK DASAR GULING BELAKANG PADA SISWA KELAS X TKJ DI SMK WIDYA YAHYA GADINGREJO

1 40 105

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DRILL DAN BERMAIN TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS X SMA NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010 2011

0 1 65

(ABSTRAK) PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG BULAT DAN LURUS TERHADAP HASIL BELAJAR GULING BELAKANG SISWA PUTRA KELAS X SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 2

(ABSTRAK) PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG BULAT DAN LURUS TERHADAP HASIL BELAJAR GULING BELAKANG SISWA PUTRA KELAS X SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 2

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GULING BELAKANG MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN TERBIMBING DAN MODIFIKASI SARANA PRASARANA PADA SISWA KELAS X RPL A SMK NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 2 19

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA KARTU TUGAS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GULING BELAKANG PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 1 JATEN TAHUN AJARAN 2015-2016.

0 0 16

TINGKAT KEMAMPUAN GULING DEPAN DAN GULING BELAKANG SISWA KELAS V SD NEGERI DI GUGUS GATOT SUBROTO KEC. BUKATEJA KAB. PURBALINGGA.

0 2 138

PENINGKATAN HASIL BELAJAR GULING BELAKANG MELALUI PENDEKATAN PAKEM PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINOMARTANI 1KECAMATAN NGAGLIK KABUPATEN SLEMAN.

0 1 112

TINGKAT KESULITAN BELAJAR GULING BELAKANG SISWA KELAS V SD NEGERI JAMBE WONOSARI GUNUNGKIDUL.

0 7 90

RPH PJ Tahun 3 - Sumber Pendidikan 6. Guling Belakang

0 0 1