Belajar Gerak Senam Landasan Teori .1 Proses Belajar Mengajar

13 Penetapan metode mengajar didasarkan pada prinsip-prinsip proses mengajar, yaitu belajar yang bersumber pada guru, siswa, atau bahan ajar proses belajar mengajar. Simpulan uraian diatas yaitu proses belajar mengajar dipengaruhi beberapa komponen pengajaran, antara lain aktivitas belajar siswa, guru yang mengarahkan dan memperlancar proses belajar mengajar, bahan pelajaran yang sesuia dengan kemampuan siswa, tujuan yang ingin dicapai, metode mengajar yang tepat, serta evaluasi untuk mengukur hasil belajar yang telah dicapai.

2.1.2 Belajar Gerak

Adalah suatu rangkaian proses yang berhubungan dengan latihan atau pengalaman yang mengarah pada terjadinya perubahan-perubahan yang relatif permanen dalam kemampuan seseorang untuk menampilkan gerak-gerak yang terampil Amung Ma’mun dan Yudha M. Saputra, 2000:45. Ada 3 tahapan yang dapat diidentifikasikan dalam proses belajar yaitu: 1 Tahapan Verbal – Kognitif Memberikan pemahaman secara lengkap mengenai bentuk gerak baru pada peserta didik. Sebagai pemula mereka belum memahami apa, kapan, dan bagaimana gerak dilakukan. Tujuannya adalah agar peserta didik dapat mentransfer informasi yang dipelajari sebelumnya kepada bentuk keterampilan yang dihadapinya sekarang. 2 Tahapan Motorik Pada tahapan ini fokusnya adalah membentuk organisasi gerak yang lebih efektif dalam menghasilkan gerak. Yang harus dikuasai peserta didik pertama 14 kali dalam belajar motorik adalah kontrol dan konsentrasi sikap berdiri dan rasa percaya diri, 3 Tahap Otomatisasi Tahap ini merupakan tahap akhir dalam belajar gerak, peserta didik sudah menjadi terampil dan setiap gerakan yang dilakukan lebih efektif dan efisien Amung Ma’mun dan Yudha M. Saputra, 2000:83.

2.1.3 Senam

2.1.3.1 Pengertian Senam Menurut Mahmudi Sholeh senam berasal dari terjemahan kata “Gymnastic” bahasa inggris, gymnastiek bahasa belanda. Gymnastic berasal dari kata gymnes atau gymnozein bahasa greek-yunani yang berarti telanjang nude. Pada jaman kuno, gymnastic dilakukan dengan telanjang atau setengah telanjang, maksudnya supaya gerakan dapat dilakukan tanpa adanya gangguan sehingga menjadi sempurna. Tempat berlatih senam disebut Gymnasion Yunani atau Gymnasium inggris, sedangkan pemain senam peserta disebut Gymnas 1992:2. Senam memiliki batasan-batasan tertentu dan kaidah-kaidah tersendiri, yaitu: 1 Gerakan-gerakan senam harus direncanakan dan diciptakan dengan sengaja. 2 Gerakan-gerakan senam harus disusun secara sistematis. 3 Gerakan-gerakan senam harus bermanfaat dan mempunyai tujuan tertentu Mahmudi Sholeh, 1992:2. 15 2.1.3.2 Tujuan Senam Menurut Mahmudi Sholeh senam mempunyai beberapa tujuan yang ingin dicapai, yaitu: 1 Untuk dapat memberikan rangsangan yang diperlukan bagi perkembangan organ-organ tubuh. 2 Untuk memupuk rasa tanggung jawab terhadap kesehatan diri sendiri dan masyarakat. 3 Untuk memupuk dan mengembangkan rasa keberanian dan rasa percaya diri sendiri 1992:3. 2.1.3.3 Manfaat Senam Menurut Sumanto dan Sukiyo senam juga mempunyai beberapa manfaat yang diharapkan dapat dicapai dan berguna bagi seseorang. Manfaat senam adalah: 1 Mempertahankan atau meningkatakan taraf kesegaran jasmani yang baik 2 Mengadakan koreksi terhadap kesalahan sikap dan gerakan. 3 Membentuk sikap dan gerak. 4 Membentuk kondisi fisik. 5 Memupuk rasa tanggung jawab terhadap kesehatan diri sendiri dan masyarakat 1992:67. 2.1.3.4 Macam-macam Senam Senam, sebagai salah satu bentuk kegiatan pendidikan jasmani dapat dilakukan dalam berbagai bentuk dengan berbagai macam cara. Senam dapat dilakukan dengan alat, dengan perkakas ataupun tanpa alat, tanpa perkakas. 16 Senam juga dapat dilakukan secara perorangan, berteman maupun massal Sumanto dan Sukiyo, 1992:83. Berdasarkan macam dan bentuk senam itu dilaksanakan serta tujuan yang ingin dicapai oleh para pelaku senam, senam dikelompokkan menjadi beberapa yaitu: 1 Senam Sibuyung Senam sibuyung adalah senam yang diperuntukkan bagi anak-anak, yang pelaksanaanya didasarkan atas perkembangan jiwa kanak-kanak, khususnya yang masih taman kanak-kanak, kelas I dan II sekolah dasar. Pelaksana senam sibuyung yaitu dengan menirukan gerakan hewan, tumbuh-tumbuhan, dan sebagainya yang dilakukan dengan cara bermain. 2 Senam Irama Senam yang gerakannya dilakukan berirama. Aip menyebutnya sebagai perbaduan antara berbagai gerakan dengan irama yang mengiringinya. Iringan dapat berupa tepukan, ketukan, nyanyian, musik dan sebagainya . kadang dilakukan tanpa alat dan kadang dilakukan dengan alat. Alat digunakan untuk meningkatkan taraf kesukaran, keindahan, kevariasian, dan kegairahan melakukannya, 1990:49 3 Senam Dasar Aip Syarifudin mengutarakan bahwa yang dimaksud dengan senam dasar adalah bentuk-bentuk gerakan yang dilakukan untuk pembentukan tubuh, untuk membentuk kelentukan, keseimbangan, kekuatan tubuh, 1990. 17 Senam dasar pada umumnya dilakukan untuk : membentuk sikap dan gerak tubuh, membina dan meningkatkan taraf kesegaran jasman, membantu usaha penyembuhan. Contoh senam dasar antara lain: Senam Pagi Indonesia SPI, Senam Kesegaran Jasmani SKJ. 4 Senam Ketangkasan Senam Artistik Senam ketangkasan adalah senam yang dalam pelaksanaanya dilakukan dengan menggunakan keterpaduan koordinasi keterampilan, kekuatan, kecepatan, ketepatan, kelentukan, keberanian, dan kepercayaan diri. Senam ketangkasan ini kadang disebut sebagai senam artistik. Disebut sebagai senam ketangkasan karena gerakan senam ini memberikan latihan menjadi tangkas dalam bersikap dan bergerak. Disebut sebagai senam artistik karena senam ini, jika telah mencapai taraf tertentu, rangkaian gerakannya terlihat indah, cantik, artistik. Senam ketangkasan, senam artistik dapat dikelompokkan menjadi senam lantai, dan senam dengan perkakas. Senam lantai, senam yang gerakannya berjumpalitan diatas matras, di atas kasur senam. Senam perkakas, senam yang gerakannya menggunakan perkakas. Senam ketangkasan yang biasa diperlombakan dilakukan baik oleh pria maupun wanita. Senam ketangkasan pria dikelompokkan menjadi enam nomor yaitu: a. Senam lantai b. Gelang-gelang c. Palang tunggal d. Palang sejajar 18 e. Kuda lompat f. Kuda pelana Sedangkan senam ketangkasan wanita dikelompokkan menjadi empat nomor yaitu: a. Senam lantai, senam perkakas b. Palang bertingkat c. Balok keseimbangan d. Kuda lompat Sumanto dan Sukiyo, 1992:83-84.

2.1.4 Guling Belakang

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR RECIPROCAL TEACHING DAN COMMAND STYLES TERHADAP HASIL BELAJAR GERAK DASAR GULING BELAKANG PADA SISWA KELAS X TKJ DI SMK WIDYA YAHYA GADINGREJO

1 40 105

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DRILL DAN BERMAIN TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS X SMA NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010 2011

0 1 65

(ABSTRAK) PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG BULAT DAN LURUS TERHADAP HASIL BELAJAR GULING BELAKANG SISWA PUTRA KELAS X SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 2

(ABSTRAK) PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG BULAT DAN LURUS TERHADAP HASIL BELAJAR GULING BELAKANG SISWA PUTRA KELAS X SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 2

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GULING BELAKANG MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN TERBIMBING DAN MODIFIKASI SARANA PRASARANA PADA SISWA KELAS X RPL A SMK NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 2 19

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA KARTU TUGAS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GULING BELAKANG PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 1 JATEN TAHUN AJARAN 2015-2016.

0 0 16

TINGKAT KEMAMPUAN GULING DEPAN DAN GULING BELAKANG SISWA KELAS V SD NEGERI DI GUGUS GATOT SUBROTO KEC. BUKATEJA KAB. PURBALINGGA.

0 2 138

PENINGKATAN HASIL BELAJAR GULING BELAKANG MELALUI PENDEKATAN PAKEM PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINOMARTANI 1KECAMATAN NGAGLIK KABUPATEN SLEMAN.

0 1 112

TINGKAT KESULITAN BELAJAR GULING BELAKANG SISWA KELAS V SD NEGERI JAMBE WONOSARI GUNUNGKIDUL.

0 7 90

RPH PJ Tahun 3 - Sumber Pendidikan 6. Guling Belakang

0 0 1