6
Akibat pemahaman yang kurang dan tidak adanya pertolongan pada saat mempraktekkan gerak guling belakang akibatnya muncul rasa kurang percaya diri
dan perasaan takut untuk mencoba. Dengan kata lain kondisi siswa dalam melakukan guling belakang belum baik karena belum memiliki pemahaman
tentang teknik dasar guling belakang yang benar. Dengan melihat kondisi yang demikian, agar kemampuan dalam
melakukan guling belakang bisa dilakukan dengan baik maka perlu diadakan penelitian dengan judul “PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING
BELAKANG BULAT DAN LURUS TERHADAP HASIL BELAJAR GULING BELAKANG SISWA PUTRA KELAS X SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU
KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2010-2011”
1.2 Permasalahan
Berdasarkan latar uraian pada latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut :
1 Apakah ada perbedaan yang berarti antara pendekatan mengajar guling
belakang bulat dan lurus terhadap hasil belajar guling belakang ?. 2
Manakah yang lebih baik hasil antara pendekatan mengajar guling belakang bulat dan lurus terhadap hasil belajar guling belakang ?.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang diperoleh dari kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut :
7
1 Untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang berarti antara pendekatan
mengajar guling belakang bulat dan lurus terhadap hasil belajar guling belakang.
2 Untuk mengetahui mana yang lebih baik antara hasil pendekatan mengajar
guling belakang bulat dan lurus terhadap hasil belajar guling belakang.
1.4 Penegasan Istilah
Untuk menghindari terjadinya salah penafsiran, maka perlu adanya penegasan istilah. Adapun penegasan istilah dari judul tersebut adalah:
1.4.1 Perbedaan
Beda, selisih atau perihal yang berbeda www.google.com. Perbedaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perbedaan hasil
mengajar guling belakang menggunakan pendekatan mengajar guling belakang bulat dan lurus.
1.4.2 Pendekatan Mengajar
Pendekatan Mengajar adalah alat yang merupakan bagian dari perangkat alat dan cara pelaksanaan suatu strategi belajar mengajar. Pendekatan mengajar
merupakan sarana atau alat untuk mencapai tujuan-tujuan belajar Hasibuan, 2006:3.
Pendekatan mengajar untuk mendapatkan hasil yang diinginkan dalam penelitian ini adalah pendekatan mengajar guling belakang bulat dan lurus.
8
1.4.3 Guling Belakang Bulat dan Lurus
Guling belakang adalah bentuk gerakan mengguling kebelakang teknik pelaksanaan dimulai dari tengkuk atau kuduk, punggung, pinggang, panggul
bagian belakang, dan yang terakhir kaki Sumanto dan Sukiyo, 1992:101. Yang dimaksud guling belakang bulat dan lurus adalah perbedaan tungkai
pada saat melakukan gerakan inti guling belakang yaitu tungkai ditekuk bulat atau lurus.
1.4.4 Hasil Belajar
Menurut Nasrun hasil belajar adalah hasil akhir pengambilan keputusan mengenai tinggi rendahnya hasil yang diperoleh siswa sampel dalam selama
mengikuti proses pembelajaran, hasil belajar tinggi apabila tingkat kemampuan siswa bertambah dari sebelumnya Tim Dosen, 1980:25.
Hasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa yang dicapai setelah belajar guling belakang bulat dan lurus.
1.4.5 Siswa Putra kelas X SMA Kartika III-1 Banyubiru
Adalah sampel dari siswa kelas X SMA Kartika III-1 Banyubiru Sejumlah 30 siswa putra, yang dipilih dengan menggunakan teknik random sampling atau
sampel acak.
1.5 Kegunaan Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang ditulis dalam skripsi ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:
1 Bagi peneliti, sebagai bahan kajian untuk melakukan koreksi dan pengkajian
ulang terhadap hasil dan metode latihan yang telah ada, sehingga hasil yang
9
dicapai dapat memberikan sumbangan keilmuan terhadap olahraga senam lantai, khususnya guling belakang.
2 Bagi guru Penjasorkes, hasil penelitian diharapkan dapat menambah ilmu
pengetahuan dan menjadi acuan dalam mengajar senam khususnya guling belakang.
3 Bagi siswa, dengan adanya latihan senam khususnya guling belakang
diharapkan dapat mempertahankan atau meningkatkan taraf kesegaran jasmani yang baik.
1.6 Pemecahan Masalah
Karena kompleknya permasalahan yang ada pada pembuatan skripsi ini, maka perlu adanya pemecahan masalah, guna menyederhanakan permasalahan,
yaitu : 1
Bahwa terdapat perbedaan yang berarti antara pendekatan mengajar guling belakang bulat dan lurus terhadap hasil belajar guling belakang.
2 Teknik pembelajaran guling belakang lurus lebih baik daripada teknik guling
belakang bulat terhadap hasil belajar guling belakang siswa putra kelas X SMA Kartika III-1 Banyubiru.
10
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
2.1 Landasan Teori 2.1.1 Proses Belajar Mengajar
Dalam lembaga sekolah proses belajar mengajar akan selalu berkaitan dengan proses belajar. Kegiatan belajar mengajar merupakan satu kesatuan dari
dua kegiatan yang searah. Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku,
baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme dan pribadi. Kegiatan belajar mengajar seperti
mengorganisasi pengalaman belajar, mengolah kegiatan belajar mengajar, menilai proses dan hasil belajar, kesemuanya termasuk dalam cakupan tanggung jawab
guru. Jadi hakikat belajar adalah perubahan Syaiful Bahri dan Aswan Zain, 2002:11.
Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai eduktif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan siswa. Interaksi yang
bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum
pengajaran dilakukan Syaiful Bahri dan Aswan Zain, 2002:1.