10
Tahap terakhir adalah monitoring dan analisis untuk memantau implementasi program serta mengkaji ulang kelemahan dan kelebihan dari program serta kendala-
kendala yang dihadapi dalam implementasi. Monitoring dan analisis harus selalu dilakukan agar dapat dilakukan perbaikan-perbaikan dalam program kerja
berikutnya agar semakin mengarah pada program yang sempurna. Keberhasilan program PEMP sangat dipengaruhi pendekatan yang
digunakan dalam implementasi, karena program PEMP melibatkan banyak unsur dan memiliki sasaran masyarakat pesisir ditingkat ekonomi. Pendekatan yang
digunakan dalam program PEMP adalah pendekatan partisipatif serta kemandirian dan kemitraan dengan prinsip-prinsip pengelolaan yang bersifat: dapat diterima,
terbuka, dapat dipertanggungjawabkan, cepat menyebar, demokratis, keberlanjutan, keadilan, dan kompetitif.
1.4 Organisasi dan Kelembagaan PEMP
Pelaksanaan PEMP didukung semua pihak, mulai tingkat pusat hingga lokal. Program PEMP merupakan salah satu program Departemen Kelautan dan Perikanan
di bawah Direktorat Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil KP3K. Sebagai penanggung-jawab program di tingkat pusat adalah Direktur Jenderal KP3K
bertugas melakukan koordinasi dengan lembaga-lembaga terkait seperti Departemen Keuangan dan BAPPEDA. Hirarki penanggung-jawab program di bawah Ditjen
KP3K adalah Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi atas nama Gubernur dan Bupati Walikota di tingkat Kabupaten Kota dengan tugas-tugas yang
berbeda. Kadis Propinsi bertugas melakukan sosialisasi program PEMP di tingkat Propinsi dan melakukan sinkronisasi program PEMP dengan program lain di
bawahnya agar tidak terjadi overlaping. Selain itu Kadis Propinsi melakukan koordinasi lintas Kabupaten Kota dan pembinaan teknis pelaksanaan program
PEMP serta melakukan monitoring dan Analisis. Hasil kegiatan ini dilaporkan ke Gubernur dan Departemen Kelautan dan Perikanan.
Sementara itu Bupati Walikota sebagai penanggung-jawab program di wilayah kerjanya bertugas melakukan pembinaan teknis implementasi serta
mengkoordinasikan perencanaan dan pengendalian program PEMP dengan program
11
sektoral dan regional. Selanjutnya pelaksanaan teknis Program PEMP di tingkat Kabupaten Kota
dilaksanakan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kota yang mencakup sosialisasi, koordinasi dengan BAPPEDA, memberikan bimbingan,
memfasilitasi terbentuknya hubungan kemitraan antara KMP dan perorangan atau lembaga yang perduli terhadap program pengembangan sosial ekonomi masyarakat
pesisir. Selanjutnya melakukan monitoring dan analisis hasil pelaksanaan kegiatan PEMP.
Dalam menjalankan tugas-tugas di lapangan, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kota dibantu Konsultan Manajemen KM Kabupaten
Kota dan Tenaga Pendamping Desa TPD yang telah dilatih TOT oleh Pusat. TPD tersebut mempunyai kemampuan mengelola kegiatan PEMP dan mampu
berperan sebagai Fasilitator, Dinamisator dan Motivator dalam kegiatan PEMP. Untuk mengkoordinasikan KMP, dibentuk Lembaga Ekonomi Pengem-
bangan Pesisir Mikro Mitra Mina LEPP-M3. LEPP-M3 bertugas mengelola Dana Ekonomi Produktif yang disalurkan ke KMP. Pengurus LEPP-M3 merupakan
perwakilan dari KMP dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan selaku penanggung jawab operasional program PEMP.
Dalam pelaksanaannya LEPP-M3 dibentuk di tingkat Kabupaten Kota, sehingga dalam implementasinya selalu berkoordinasi dengan Mitra Desa yang
merupakan Kepala Desa atau tokoh masyarakat tokoh adat, tokoh agama, serta Kantor Cabang Dinas KCD dan instansi terkait lainnya.
1.5 Perumusan Masalah