43
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Peningkatan pendapatan
Tingkat pendapatan responden sebelum PEMP sangat bervariasi. Pendapatan awal terendah diperoleh petambak, baik di Cirebon maupun Subang. Sementara itu,
pedagang merupakan kelompok dengan pendapatan awal tertinggi di seluruh lokasi studi Tabel 10. Pendapatan nominal responden Cirebon sebelum dan sesudah
program PEMP disajikan pada Gambar 4, sedangkan untuk responden Subang pada Gambar 6. Persentase peningkatan pendapatan responden Cirebon disajikan pada
Gambar. 5. dan responden Subang pada Gambar. 7. Tabel 10. Pendapatan Nominal Responden Sebelum dan Sesudah Program
PEMP di Kabupaten Cirebon dan Subang
Pendapatan rata-rata Rp
Kenaikan Uraian Responden
Th 2000 2001-2006
Rp
CIREBON 45
Petambak 18
4,641,011 7,675,889 3,034,878 65.39
Nelayan 13
45,999,643 44,113,000 1,886,643 4.10
Pedagang 3
124,950,000 132,650,000 7,700,000
6.16
Pengolah 11
15,783,688 20,154,750 4,371,063 27.69
SUBANG 47
Petambak 19
7,811,154 18,385,000 10,573,846 135.37
Nelayan 14
14,623,000 23,916,500 9,293,500 63.55
Pedagang 14
57,702,857 123,321,429 65,618,571 113.72
Pengolah -
- - - -
Ditinjau dari segi persentase pertambahan pendapatannya, maka petambak di seluruh lokasi mengalami laju peningkatan tertinggi, yaitu 135.37 di Subang dan
65.39 di Cirebon. Pedagang di Subang juga mengalami peningkatan yang besar 113.72; sedangkan pedagang di Cirebon hanya mencapai 6.16. Pengolah di
Cirebon juga mengalami peningkatan yang cukup tinggi 27.69. Nelayan mengalami pola kenaikan yang tidak jelas. Di Cirebon mengalami penurunan
sebesar 4.10, sedangkan di Subang mengalami peningkatan sebesar 63.55.
44
Gambar 4. Pendapatan Nominal Responden Cirebon Sebelum dan Sesudah Program PEMP
Gambar 5. Persentase Peningkatan Pendapatan Responden Cirebon
Petambak Pengolah
Nelayan Pedagang
20,000,000 40,000,000
60,000,000 80,000,000
100,000,000 120,000,000
140,000,000
Sebelum Sesudah
45
Gambar 6. Pendapatan Nominal Responden Subang Sebelum dan Sesudah Program PEMP
Gambar 7. Persentase Peningkatan Pendapatan Responden Subang
4.2.2 Kontribusi tambahan modal