Definisi Konvergensi TINJAUAN PUSTAKA

e. Faktor Administrasi birokrasi Faktor administrasi yang efisien atau tidak efisien berpengaruh dalam menambah kesenjangan antar wilayah. Saat ini pemerintah dalam menjalankan fungsinya membutuhkan administrator yang jujur, terdidik, terlatih dan efisien karena birokrasi yang efisien akan berhasil dalam pembangunan regional dan sebaliknya. f. Faktor Sosial Banyak faktor sosial yang menjadi penghalang dalam pembangunan. Penduduk di wilayah yang belum berkembang memiliki lembaga dan keinginan attitude yang kondusif untuk pembangunan ekonomi. Di lain pihak penduduk dari wilayah yang lebih maju memiliki kelembagaan dan keinginan yang kondusif untuk pembangunan. g. Faktor Ekonomi Penyebab secara ekonomis seperti perbedaan-perbedaan dalam faktor produksi, proses kumulatif dari berbagai faktor, siklus kemiskinan yang buruk, kekuatan pasar yang bebas dan efek ”backwash” dan efek menyebar spread dan pasar tidak sempurna, berlangsung dan menambah kesenjangan dalam pembangunan ekonomi.

2.3. Definisi Konvergensi

Konvergensi pertumbuhan adalah kecenderungan perekonomian- perekonomian miskin tumbuh lebih cepat dibandingkan perekonomian- perekonomian kaya dengan demikian diharapkan perekonomian daerah miskin dapat mengejar ketertinggalannya dan ketimpangan perekonomian antar daerah dapat menurun Sukirno, 1985. Menurut Barro and Martin dalam Garcia dan Soelistianingsih 1998 terdapat dua pendekatan utama dalam konvergensi regional, yang pertama yaitu analisa konvergensi regional yang diturunkan dari pokok penelitian utama di tingkat internasional. Analisa jenis ini umumnya menggunakan cross section regretion antara Negara, antar tingkat pertumbuhan dengan tingkat awal pendapatan perkapita. Pendekatan yang kedua berakar pada tradisi panjang dalam penelitian regional dimana perhatian utama diberikan pada analisa disparitas pendapatan yang membedakan dengan pendekatan satu dalam analisa pendekatan dua kesenjangan regional di pelajari secara independen dari teori pertumbuhan. Williamson 1965 menjelaskan bahwa proses konvergensi regional terkait dengan proses pembangunan nasional, Williamson memprediksi bahwa disparitas pendapatan regional akan memusat konvergen setelah melalui tiga fase yaitu dari tahap awal pembangunan hingga tahap kematangan maturity dalam proses pembangunan. Menurut teori pertumbuhan Neo Klasik, konvergensi adalah kondisi dimana daerah miskin yang belum mencapai kemapanan cenderung tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan daerah kaya yang telah mencapai kemapanan. Pada kondisi ini, pendapatan per kapita akan tumbuh konstan sebagai tidak adanya pertambahan modal kecuali untuk menutupi pertambahan penduduk dan depresiasi. Dengan demikian, setiap daerah atau Negara yang mengalami kemapanan akan tumbuh konstan. Sedangkan Negara atau daerah lain akan terus tumbuh hingga posisi kemapanannya. Menurut Solow-Swan model menyatakan bahwa Negara-negara yang mempunyai perbedaan dalam proses produksi, tabungan, dan pertumbuhan penduduk akan tetapi mempunyai kesamaan dalam kemajuan teknologi akan menyebabkan rata-rata pendapatan perkapita mencapai konvergen menuju titik keseimbangan pertumbuhan akan tetapi jika teknologi, tabungan dan pertumbuhan penduduk sama antar Negara maka Negara-negara tersebut akan mencapai konvergen dengan tingkat pendapatan per kapita yang tinggi Mankiw,2000. Menurut teori basis ekspor dalam Richardson 1991, faktor-faktor yang menimbulkan konvergensi antara lain : 1. Adanya kemungkinan arus faktor yang bersifat menyeimbangkan seperti yang diprediksikan oleh model Neo Klasik. Dimana tenaga kerja akan berpindah dari daerah-daerah upah rendah ke daerah-daerah upah tinggi dan jika upah dan produk marjinal dari modal mempunyai korelasi terbalik, modal akan mengalir menurut arah yang sebaliknya. Dengan demikian, daerah-daerah upah rendah pun cenderung untuk tumbuh lebih cepat. 2. Alokasi sumber daya di dalam lingkungan daerah-daerah yang bersangkutan dari sektor upah rendah seperti sektor pertanian ke sektor produktivitas yang tinggi, upah tinggi, sehingga meningkatkan pendapatan rata-rata per kapita. 3. Ciri-ciri kematangan dalam daerah-daerah yang sudah lama berpendapatan tinggi dapat melambatkan kenaikan pendapatan per kapita di masa mendatang.

2.4. Hasil Penelitian Terdahulu