4.2. Permasalahan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia
KTI terdiri dari beberapa kepulauan yang mempunyai keragaman di setiap antar wilayahnya, baik dari budaya, SDA, perekonomiannya, dan lain-lain. Akan
tetapi, dari keragaman yang dimiliki ada yang berdampak positif dan ada yang berdampak negatif dalam pembangunan di wilayah KTI. Adapun beberapa
permasalahan yang ada dalam pembangunan wilayah di KTI, yakni: 1 keterbatasan dalam sarana dan prasarana dasar fisik maupun non fisik, 2
rendahnya kualitas dan kuantitas serta jumlah dari sumber daya manusia SDM dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, 3 belum optimalnya
pemanfaatan dan pengembangan sumber daya alam SDA, 4 rendahnya investasi dan peran swasta dalam pengembangan wilayah KTI, 5 tingkat
komparasi antar daerah kompetitif sehingga tidak memancing pergerakkan penduduk, 6 masih terkonsentrasi pada pola kerja pertanian, 7 rendahnya
kesehatan status gizi penduduk, 8 ketergantungan pemerintah dan masyarakat daerah relatif masih tinggi kepada bantuan pemerintah pusat, 9 pembangunan
ekonomi daerah belum diprioritaskan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan. 10 pendidikan yang masih rendah,
11 pola migrasi yang tidak mendorong pertumbuhan regional dan kelembagaan yang belum mampu menjadi pendorong pembangunan.
4.3. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi di Kawasan Timur Indonesia
Perkembangan pertumbuhan PDRB per kapita antara tahun 1993 hingga 2004 sangat bervariasi. Kontribusi pertumbuhan PDRB per kapita antara tahun
1993 hingga 2004 dari tiap daerah berbeda-beda, baik dari daerah kaya maupun daerah miskin. Pembagian daerah kaya dan daerah miskin pada penelitian ini
didasarkan pada rata-rata PDRB per kapita pada tahun 1993 di KTI, dimana daerah kaya adalah daerah yang PDRB per kapita-nya di atas Rp 695.596,00 dan
sebaliknya untuk daerah miskin. Dari Gambar 5 terlihat bahwa pertumbuhan PDRB per kapita tertinggi
terjadi antara tahun 1993 sampai 1996 baik di daerah miskin maupun di daerah kaya. Sedangkan pertumbuhan per tahun daerah miskin 0,872 lebih rendah
dibandingkan dengan pertumbuhan per tahun di daerah kaya 0,941.
-0.200 0.000
0.200 0.400
0.600 0.800
1.000
g93-96 g96-98
g98-04
Waktu tahun
DAERAH MISKIN DAERAH KAYA
Ket : g = Pertumbuhan tahun analisis Sumber : BPS, data diolah
Gambar 5. Pertumbuhan PDRB per kapita per Tahun
Pada Gambar 5 pertumbuhan PDRB per kapita di KTI antara tahun 1996 sampai 1998 mengalami penurunan hampir mencapai -0,2, baik daerah kaya
sebesar -0,057 maupun daerah miskin sebesar -0,004. Hal ini dikarenakan pada
tahun 1997 terjadi krisis ekonomi yang mempengaruhi perekonomian di Indonesia, tetapi tidak terlalu berdampak besar terhadap perekonomian di KTI.
Bila dibandingkan antara KTIKawasan Timur Indonesia dengan KBIKawasan Barat Indonesia penurunan pertumbuhan ekonomi lebih di alami di KBI terutama
di pulau Jawa, pulau tersebut merupakan sentral dari perekonomian di tahun tersebut. Pada tahun 1997 pertumbuhan PDRB per kapita di KTI untuk daerah
miskin lebih tinggi dari pada pertumbuhan PDRB per kapita di daerah kaya, dikarenakan pada tahun ini pertumbuhan pendapatan di KTI cenderung terjadi
konvergensi. Begitu pula antara tahun 1998 hingga 2004, perekonomian di seluruh Indonesia khususnya KTI cenderung membaik dan terus meningkat. Akan
tetapi peningkatan pertumbuhan di KTI pada tahun 1998-2004 belum kembali normal atau menyamai pada tahun 1993-1996. pada tahun 1998-2004 daerah
miskin lebih tinggi dari daerah kaya, dikarenakan pada tahun tersebut pertumbuhan pendapatan di KTI cenderung terjadi konvergensi.
4.4. Perkembangan PDRB di Kawasan Timur Indonesia