teknologi guna memanfaatkan sumber alamnya. Sebaliknya, sebuah wilayah yang miskin sumber alam, namun cakap dalam mengembangkan teknologi, ternyata
lebih cepat berkembang dibandingkan wilayah lainnya yang tidak cukup mempunyai sumber daya alam dan manusia yang unggul. Ada lima kepulauan
yang diambil sebagai sampel dalam tulisan ini, antara lain Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Irian Jaya serta pulau Bali
1.2. Perumusan Masalah
Ketimpangan pembangunan selama ini berlangsung dan berwujud dalam berbagai bentuk, aspek, dan dimensi. Bukan hanya berupa ketimpangan hasil
pembangunan misalnya dalam hal pendapatan perkapita atau pendapatan daerah, tetapi juga ketimpangan kegiatan atau proses pembangunan itu sendiri. Ketika
arus globalisasi semakin tak terbendung di Indonesia, semangat regionalisasi dari berbagai daerah semakin menguat, terutama daerah-daerah yang memiliki sumber
daya alam melimpah. Semangat itu muncul sebagai perlawanan terhadap sistem sentralisasi yang
dilakukan oleh pemerintahan Orde Baru yang runtuh akibat adanya krisis ekonomi pada tahun 1997. semangat regionalisasi tersebut akhirnya ditanggapi oleh
pemerintah dengan dikeluarkannya undang-undang tentang otonomi daerah yang mulai dilaksanakan pada tahun 2001.
Di Kawasan Timur Indonesia, dengan melihat potensi yang dimiliki masing-masing daerah diharapkan daerah tersebut mampu meningkatkan
pertumbuhan ekonominya dan mengatasi ketimpangan baik antar golongan masyarakat, antar daerah, maupun antar propinsi yang terjadi selama ini. Dengan
perbedaan potensi yang dimiliki oleh masing-masing daerah secara otomatis menyebabkan PDRB antar daerah di kawasan timur Indonesia berbeda-beda pula.
Berdasarkan data PDRB tahun 1993, 1996 dan 1998 belum diketahui terjadinya ketimpangan pendapatan antar daerah. Tapi secara umum terjadi kenaikan PDRB
untuk tiap daerah tersebut dan diharapkan terjadi konvergensi sehingga daerah yang miskin dapat mengejar daerah yang kaya. Di samping itu perlu adanya kajian
untuk mengetahui dampak variabel pendidikan dalam mempercepat terjadinya konvergensi sehingga kesejahteraan antar daerah dapat tercapai secepatnya.
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan di atas maka tujuan penelitian ini adalah:
1 Menganalisis ketimpangan pendapatan antar kabupatenkota di Kawasan Timur Indonesia.
2 Menganalisis konvergensi pendapatan antar kabupatenkota di Kawasan Timur Indonesia.
3 Mengkaji pengaruh pendidikan terhadap konvergensi pendapatan antar kabupatenkota di Kawasan Timur Indonesia.
1.4. Manfaat Penelitian