II. METODOLOGI PENELITIAN
A. BAHAN DAN ALAT
Bahan utama yang digunakan adalah minyak goreng kelapa sawit bekas pakai dan adonan kacang salut. Bahan-bahan yang kimia
digunakan terdiri atas etanol 95, indikator PP, NaOH, heksan, HCl 0,5 N, kloroform, KI 15, natrium tiosulfat 0,1 N, larutan pati 1, isooktan,
filter hidrofobik, benang wol, pasir laut, petroleum eter-eter, gas N
2
, dan kertas saring.
Alat-alat yang digunakan antara lain neraca analitik, labu erlenmeyer 250 ml, penangas air, termometer, pembakar gas, piknometer,
pipet tetes, pendingin tegak kondesator, batang gelas, corong gelas, pipet volumetrik, labu berdasar bulat, oven pengering, cawan alumunium,
desikator, gelas ukur, dan sudip.
B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu Kajian Pengaruh Penurunan Kualitas Minyak dan Aplikasi Adsorben dalam Pemurnian
Minyak Goreng Bekas Pakai. Tahap Kajian Pengaruh Penurunan Kualitas Minyak terdiri dari pembuatan kacang salut dan proses penggorengan
kacang salut. Tahap Aplikasi Adsorben dalam Pemurnian Minyak Goreng Bekas Pakai terdiri dari proses filtrasi minyak goreng bekas pakai yang
digunakan pada tahap Kajian Pengaruh Penurunan Kualitas Minyak dengan adsorben, pembuatan kacang salut, dan proses penggorengan
dengan menggunakan minyak bekas pakai yang lebih dimurnikan kembali dengan pengguaan adsorben.
1. Kajian Pengaruh Penurunan Kualitas Minyak
Tahap ini diawali dengan pembuatan kacang salut. Proses penggorengan kacang salut langsung dilakukan pada saat selesai
proses pembuatan maksimum waktu tunggu 30 menit. Hal ini bertujuan agar kacang salut tidak kering. Parameter proses
penggorengan dilakukan sesuai dengan proses yang dilakukan pada industri penggorengan.
Setiap selesai tahap penggorengan sampel minyak bekas penggorengan ± 200ml dan produk hasil goreng diambil setelah
penggorengan ke- 5, 10, 15, dan 20. Sampel minyak termasuk minyak awal yang belum digunakan dalam proses penggorengan. Sampel
minyak disimpan dalam botol berwarna untuk dianalisis kualitasnya berdasarkan parameter bilangan peroksida, ALB, warna, bilangan
anisidin, viskositas, dan total polar material. Produk hasil penggorengan dikemas dalam kemasan plastik PP. Selanjutnya produk
hasil goreng ini dianalisis kualitasnya berdasarkan parameter penyerapan minyak.
Tahapan ini bertujuan mempelajari korelasi antara kualitas minyak goreng secara fisiko kimia dengan peningkatan penyerapan
minyak oleh produk hasil goreng. Selain itu, diharapkan informasi yang didapatkan dapat dijadikan sebagai acuan dalam memilih standar
indikator kualitas minyak untuk penerimaanpenolakan minyak goreng untuk penggunaan ulang minyak goreng reusing.
2. Aplikasi Adsorben dalam Pemurnian Minyak Bekas Pakai.
Adsorben yang digunakan adalah magnesium silikat dengan merek Dalsorb
TM
dan sampel minyak dalam tahap ini adalah minyak goreng bekas pakai pada tahap penelitian Kajian Pengaruh Penurunan
Kualitas Minyak. Jumlah adsorben yang ditambahkan adalah 1.5 dari bobot minyak. Proses adsorbsi dengan menggunakan adsorben
dilakukan pada suhu 90-120
o
C selama 15 menit. Setelah proses adsorbsi selesai dilakukan pemisahan bahan adsorben dari minyak
dengan menggunakan kertas Whatman 42 yang dibantu dengan pompa vakum. Minyak ini selanjutnya disebut minyak recovery, sementara
yang digunakan pada tahap Kajian Pengaruh Penurunan Kualitas Minyak disebut minyak non-recovery. Minyak hasil penyaringan
diambil untuk dianalisis kualitasnya yang meliputi kadar peroksida,
kadar ALB, viskositas, dan bobot jenis. Selain itu, minyak hasil penyaringan minyak recovery ini digunakan dalam proses
penggorengan kacang salut. Proses penggorengan dan pengambilan sampel sama dengan yang dilakukan pada tahap Kajian Pengaruh
Penurunan Kualitas Minyak. Tahap ini bertujuan mempelajari efektivitas penggunaan adsorben magnesium silikat dalam
memperbaiki kualitas minyak. Selain itu, penggunaan minyak hasil penyaringan recovery oil bertujuan membandingkan laju kerusakan
antara minyak bukan hasil recovery dan minyak recovery pada saat digunakan dalam proses penggorengan kacang salut.
C. PROSEDUR ANALISIS
1. Analisis Kimia Minyak