kadar ALB, viskositas, dan bobot jenis. Selain itu, minyak hasil penyaringan minyak recovery ini digunakan dalam proses
penggorengan kacang salut. Proses penggorengan dan pengambilan sampel sama dengan yang dilakukan pada tahap Kajian Pengaruh
Penurunan Kualitas Minyak. Tahap ini bertujuan mempelajari efektivitas penggunaan adsorben magnesium silikat dalam
memperbaiki kualitas minyak. Selain itu, penggunaan minyak hasil penyaringan recovery oil bertujuan membandingkan laju kerusakan
antara minyak bukan hasil recovery dan minyak recovery pada saat digunakan dalam proses penggorengan kacang salut.
C. PROSEDUR ANALISIS
1. Analisis Kimia Minyak
a. Kadar Asam Lemak Bebas Metode Titrasi
Minyak yang akan diuji ditimbang sebanyak 2.5 gram ke dalam erlenmeyer 250 ml. Setelah itu, sampel yang telah
ditimbang tersebut ditambah 2.5 ml etanol 95 netral. Larutan ditambahkan 3-5 tetes indikator PP dan dititrasi dengan larutan
standar NaOH hingga terbentuk warna merah muda tetap tidak berubah selama 15 detik.
Kadar asam lemak bebas asam palmitat = m
xVxT 5
. 26
Keterangan : V = Volume NaOH yang diperlukan dalam titrasi ml
T = Normalitas NaOH yang digunakan N m = bobot molekul contoh g
b. Bilangan Peroksida
Contoh minyak ditimbang seberat 5 g dalam labu erlenmeyer, kemudian dimasukkan 30 ml campuran pelarut
yang terdiri dari 60 asam asetat glasial dan 40 kloroform. Setelah minyak larut, ditambahkan 1 ml larutan kalium iodida
jenuh sambil dikocok. Sampel didiamkan pada tempat gelap selama 30 menit. Setelah itu, ditambahkan larutan pati 1.
Kelebihan iod ditritrasi dengan larutan natrium tiosulfat 0,1 N. Penentuan dilakukan pula untuk blanko.
Bilangan peroksida meq O
2
100 g = S-B x N x 8 x 100 bobot sampel g
Keterangan : S = volume titrasi sampel ml
B = volume titrasi blanko ml N = Normalitas larutan natrium tiosulfat N
c. Bilangan Anisidin
Sebanyak 1,5 g minyak dimasukkan ke dalam labu takar 25 ml dan ditambah dengan heksan sampai tanda tera.
Larutan itu kemudian dihitung absorbansinya pada panjang gelombang 350 nm dengan menggunakan blanko yang terdiri
dari pelarutnya. Pipet sebanyak 5 ml larutan minyak tersebut ke dalam
tabung reaksi dan 5 ml pelarut ke dalam tabung reaksi lainnya. Stelah itu tambahkan 1 ml larutan p-anisidin 0,25 g100 ml
larutan di dalam asam asetat glasial ke dalam masing-masing tabung dan kemudian dikocok. Setelah 10 menit absorbansi
larutan minyak dihitung pada panjang gelombang 350 nm dengan pelarut pada tabung ke dua sebagai blanko.
Bilangan anisidin = 25 x 1,2 A
s
– A
B
bobot sampel g Keterangan : A
s
= nilai absorbansi setelah reaksi A
B
= nilai absorbansi sebelum reaksi
d. TPM Total Polar Materials