F. Analisis beban pencemaran
Analisis beban bahan pencemar merupakan analisis untuk mengetahui seberapa besar kontribusi lindi hasil buangan TPA Galuga dalam mempengaruhi
perubahan kualitas air irigasi penduduk dan untuk mengetahui ada tidaknya masukan bahan pencemar dari sumber lain selain dari masukan TPA Galuga.
Tabel 12. Beban bahan pencemar air lindi TPA Galuga pada saluran pembuangan lindi
Sebelum sumber Tepat di sumber
Setelah sumber Parameter
Stasiun 1 kghari
Stasiun 2 kghari
Stasiun 3 kghari
Stasiun 4 kghari
BOD
5
117 340
490 542
COD 2423
12909 20698
20860 TSS
45 91
232 177
Keterangan : hasil diatas merupakan pembulatan hasil dari Lampiran 5. Berdasarkan Tabel 12 dan Gambar 13 terlihat bahwa beban BOD
5
pada lokasi sebelum menerima buangan sebesar 117 kghari dan setelah sumber
buangan stasiun 3 dan 4 sebesar 490 dan 541 kghari. Keadaan ini mengindikasikan bahwa ada kontribusi beban pencemaran bahan organik dari luar
saluran pembuangan lindi sebesar 33 kghari, padahal kontribusi dari buangan lindi sendiri stasiun 2 hanya sekitar 340 kghari. Dari keadaan tersebut dapat
diketahui bahwa kontribusi beban pencemar bukan saja karena masuknya lindi, akan tetapi ada sumber pencemar lainnya.
Begitu pula yang terjadi pada beban COD, terlihat pada Tabel 12 dan Gambar 13, beban COD meningkat cukup besar pada saluran setelah sumber
buangan 20.698 kghari, dibandingkan dengan beban COD pada lokasi sebelum menerima buangan yaitu 2.423 kghari. Dengan kontribusi langsung oleh air
buangan lindi sebesar 12.909 kghari, berarti terjadi penambahan beban bahan organik sebesar 5.365 kghari ke dalam saluran setelah sumber buangan. Keadaan
ini mengindikasikan bahwa selain adanya kontribusi beban bahan organik dari buangan lindi tetapi juga diketahui adanya beban masukan bahan organik dari
saluran buangan penduduk walaupun jumlahnya relatif lebih sedikit daripada buangan lindi.
Gambar 13. Beban pencemaran tiap stasiun pengamatan Kemudian apabila dilihat dari beban TSS, keadaan yang sama juga
terlihat, pada saluran setelah buangan beban TSS menjadi meningkat cukup besar 232 kghari, padahal sebelum menerima buangan beban TSSnya sebesar 45
kghari dan kontribusi dari buangan lindi sebesar 91 kghari. Beban TSS yang lebih tinggi ini karena kondisi stasiun 3 yang memungkinkan untuk terjadi
pengadukan dasar perairan, sehingga komposisi pasir halus dan lumpur yang teramati lebih banyak. Pada stasiun 4 beban TSSnya berkurang menjadi 177
kghari, diperkirakan karena kecepatan arusnya lebih rendah, sehingga terjadi proses pengendapan kembali pasir dan lumpur yang teraduk pada stasiun 3.
Secara keseluruhan beban bahan pencemar pada saluran setelah buangan sumber selalu lebih besar daripada beban pencemar sebelum dan pada sumbernya
itu sendiri. Keadaan ini terjadi karena adanya kontribusi beban pencemar bukan saja dari sumber buangan air lindi, akan tetapi adanya kontribusi dari buangan
rumah tangga penduduk sekitar TPA Galuga.
G. Analisis STORET kualitas air lindi