II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pencemaran Air
Menurut Peraturan Pemerintah No.82 tahun 2001, pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen
lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan
peruntukannya. Oleh karena itu diperlukan upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran air serta upaya pemulihan kualitas air untuk
menjamin kualitas air agar sesuai dengan baku mutu air yang berlaku. Pembuangan sampah secara rutin ke dalam TPA dapat menimbulkan
pencemaran terhadap perairan baik di permukaan maupun di dalam tanah. Sampah yang bertambah secara terus-menerus akan mempengaruhi tingkat
degradasi dari sampah tersebut Pohland dan Harper, 1985. Penguraia n sampah organik bisa menghasilkan zat hara, zat-zat kimia yang bersifat toksik dan bahan-
bahan organik terlarut. Semua zat tersebut akan mempengaruhi kualitas air, baik air permukaan maupun air tanah dan perubahan tersebut berpengaruh terhadap
sifat fisik, kimia , dan biologi perairan Pohland dan Harper, 1985.
B. Karakteristik Air Lindi
Air lindi dapat digolongkan sebagai senyawa yang sulit didegradasi, yang mengandung bahan-bahan polimer makro molekul dan bahan organik sintetik
Suprihatin 2002 in Sulinda, 2004. Pada umumnya air lindi memiliki nilai rasio BOD
5
COD sangat rendah 0,4. Nilai rasio yang sangat rendah ini mengindikasikan bahwa bahan organik yang terdapat dalam air lindi bersifat sulit
untuk didegradasi secara biologis. Angka perbandingan yang semakin rendah mengindikasikan bahan organik yang sulit terurai tinggi Alaerts dan Santika,
1984. Komposisi air lindi sangat bervariasi karena proses pembentukannya
dipengaruhi oleh karakteristik sampah organik-anorganik, mudah tidaknya penguraian larut -tidak larut, kondisi tumpukan sampah suhu, pH, kelembaban,
umur, karakteristik sumber air kuantitas dan kualitas air yang dipengaruhi iklim
dan hidrogeologi, komposisi tanah penutup, ketersediaan nutrien dan mikroba, dan kehadiran in hibitor Diana, 1992.
Selain itu Sulinda 2004 menyatakan bahwa proses penguraian bahan organik menjadi komponen yang lebih sederhana
oleh mikroorganisme aerobik dan anaerobik pada lokasi pembuangan sampah dapat menjadi penyebab terbentuknya gas dan air lindi.
Sebagian besar limbah yang dibuang pada lokasi pembuangan sampah adalah padatan. Limbah tersebut berasal dari berbagai sumber yang berbeda
dengan tipe limbah yang berbeda pula, sehingga setiap air lindi memiliki karakteristik tertentu Pohland da n Harper, 1985.
Tabel 1. Kategori sumber dan tipe limbah
Kategori Sumber Limbah
Tipe Limbah Utama Perumahan
Produk kertas , plastik, gelas, abu, limbah makanan Pertanian
Limbah hasil panen, limbah makanan, sampah, kimia Komersial
Produk kertas, limba h makan, rongsokan, reruntuhan konstruksi, abu
Kota Produk kertas, abu, limbah makanan, sludge selokan
Industri Sludge biologis dan kimia lumpur biologis hasil pengolahan
limbah, produk kertas, abu, reruntuhan konstruksi
Sumber : Pohland dan Harper, 1985 Kuantitas dan kualitas air lindi juga dapat dipengaruhi oleh iklim.
Infiltrasi air hujan dapat membawa kontaminan dari tumpukan sampah dan memberikan kelembaban yang dibutuhkan bagi proses penguraian biologis dalam
pembentukan air lindi Pohland dan Harper, 1985. Meskipun sumber dari kelembabannya mungkin dibawa oleh sampah masukkannya, tetapi sumber utama
dari pembentukkan air lindi ini adalah adanya infiltrasi air hujan. Jumlah hujan yang tinggi dan sifat timbunan yang tidak solid akan mempercepat pembentukkan
dan meningkatkan kuantitas air lindi yang dihasilkan Pohland dan Harper, 1985. Pohland dan Harper 1985 menyatakan bahwa umur tumpukan sampah
juga bisa mempengaruhi kualitas air lindi dan gas yang terbentuk. Perubahan kualitas air lin di dan gas menjadi parameter utama dalam mengetahui tingkat
stabilisasi tumpukan sampah. Oleh karena itu, komposisi kimiawi air lindi dan
kekuatan bahan pencemar organik yang dihasilkannya bervariasi untuk tiap lokasi pembuangan sampah Tabel 2 dan 3.
Tabel 2. Komposisi kimia air lindi TPA Bantar Gebang Parameter
Konsentrasi Biochemical Oxygen Demand BOD
5
4500 – 13000 mgl Chemical Oxygen Demand COD
11000 – 22000 mgl Suspended Solid
550 – 2000 mgl Dissolved Solid
11000 – 14450 mgl pH
6,5 – 7,6 Hardness as CaCO
3
3100 – 5200 mgl Calcium
650 – 900 mgl Magnesium
450 – 650 mgl Phospor
2,6 – 3 mgl NH
3
-N 700 – 2000 mgl
Kjehldal – N NO
3
-N 600 – 1750 mgl
Sulfat 110 – 700 mgl
Chloride 3000 – 5000 mgl
Sodium 1150 – 1400 mgl
Potassium 950 – 970 mgl
Cadmium 0,045 – 0,09 mgl
Chromium 0,23 – 0,4 mgl
Sumber : Widyatmoko dan Moerdjoko, 2002 Tabel 3. Kategori kekuatan organik lindi
Kisaran konsentrasi mgl Kategori kekuatan lindi
COD BOD
5
Rendah 1.000
220 – 750 Sedang
1.000 – 10.000 750 – 1.500
Tinggi 10.000
1.500 – 36.000 Sumber : Pohland dan Harper, 1985
C. Parameter kualitas air lindi leachate