Penanaman dan Pemeliharaan Riap dan Daur

Sengon merupakan jenis pohon yang tumbuh secara alami di daerah Maluku, Irian Jaya, Papua New Guinea dan Kepulauan Solomon, juga terdapat di Sulawesi Selatan. Sengon sudah tersebar sampai ke Serawak, Brunai, Kepong, Sri Lanka, India dan saat ini penyebarannya juga sudah sampai di Afrika. Sengon mulai masuk ke Pulau Jawa sekitar tahun 1871 Alrasjid, 1973. Ketinggian tempat tumbuh yang optimal untuk pohon sengon antara 0-800 m di atas permukaan laut. Walapun demikian pohon sengon ini masih dapat tumbuh sampai ketinggian 1.500 m di atas permukaan laut. Sengon termasuk jenis tanaman tropis, sehingga untuk tumbuhnya memerlukan suhu sekitar 18°-27°C. Pohon sengon membutuhkan batas curah hujan minimum yang sesuai, yaitu 15 hari hujan dalam 4 bulan terkering, namun juga tidak terlalu basah, dan memiliki curah hujan tahunan yang berkisar antara 2.000-4.000 mm. Pohon sengon membutuhkan kelembaban udara sekitar 50-75 Anonim, 2006. Sengon dapat tumbuh pada tanah yang tidak subur dan agak sarang, tanah kering maupun becek dan agak asin. Iklim yang paling optimal bagi pertumbuhan sengon ialah iklim basah sampai agak kering Martawijaya et. al., 1989. Selain itu, sengon lebih menyukai topografi yang relatif datar walaupun pada keadaan tertentu dapat ditanam pada areal bergelombang dan miring dengan persentase kemiringan 25 Prihmantoro, 1991.

3. Penanaman dan Pemeliharaan

Menurut Pradjadinata dan Masano 1989, penanaman dilakukan setelah hujan lebat turun pada musim penghujan, pada umumnya dalam bulan Oktober- Januari, karena bibit yang baru ditanam menghendaki banyak air dan udara lembab. Jenis kegiatan penanaman yang dilakukan berupa pembuatan dan pemasangan ajir tanam dari bahan bambu atau kayu dengan ukuran, panjang 0,5-1 m, lebar 1-1,5 cm. Pemasangan ajir dimaksudkan untuk memberikan tanda dimana bibit harus ditanam. Dengan demikian pemasangan ajir tersebut harus sesuai dengan jarak tanam yang digunakan yaitu 3x1 meter atau 3x2 meter Anonim, 2006. Untuk menghindari serangan hama boktor dibuat jarak tanam 3x3 meter atau 4x3 meter. Sistem tumpang sari yang diterapkan di wilayah Kediri ialah sistem tumpang sari dengan tanaman nanas Anonim, 2000. Kegiatan pemeliharaan yang sangat penting adalah tindakan penyiangan. Tindakan ini dilakukan untuk membebaskan tanaman pokok dari tanaman pengganggu dengan cara membersihkan gulma yang tumbuh liar di sekeliling tanaman, agar kemampuan kerja akar dalam menyerap unsur hara dapat berjalan secara optimal Anonim, 2006. Penyiangan dilakukan 2-3 kali setahun sampai tanaman berumur 2 tahun. Pada tanaman yang berumur 3-4 tahun, kegiatan penyiangan dapat dilakukan 1 kali tiap tahun Pradjadinata dan Masano, 1989. Penjarangan dilakukan untuk memberikan ruang tumbuh yang lebih leluasa bagi pohon sengon pada tegakan Anonim, 2006. Penjarangan dimulai sejak tanaman berumur 3 tahun, dan dilakukan setiap tahun. Setelah mencapai umur 10 tahun, penjarangan dilakukan 3 tahun sekali Pradjadinata dan Masano, 1989.

4. Riap dan Daur

Pohon sengon merupakan pohon yang tumbuh dengan cepat dan mudah beradaptasi dengan berbagai lingkungan. Pada umur 3 tahun tanaman ini dapat mencapai tinggi 15 meter, dengan diameter batang 11 cm Dephut, 1990. Alrasjid 1973, mengemukakan bahwa tegakan sengon dapat mencapai riap sebesar 37,4 m 3 per hektar per tahun sedangkan daur untuk sengon yang paling baik adalah sekitar 15 tahun, akan tetapi daur pada pohon sengon milik rakyat dapat dikatakan tidak pasti dan biasanya ditentukan menurut maksud dari penggunaan kayunya. Penebangan pohon di pekarangan dan kebun milik rakyat dilakukan pada umur 5-8 tahun, sedangkan di tegalan pada umur 6-12 tahun. Pohon sengon tidak lama hidupnya, pada umur 6-10 tahun sudah banyak yang mati kerena serangan hama penggerek batang Xystrocera festiva yang hebat. Pada tanah yang kurang subur, pohon ini jarang yang mencapai umur 20 tahun dan pada umumnya mati pada umur 17 tahun, sedangkan pada tanah yang subur sengon dapat mencapai umur 20-25 tahun. Untuk kayu gergajian ditetapkan daur 15 tahun Ditjen Kehutanan, 1976.

5. Manfaat dan Kegunaan