II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan umum Paraserianthes falcataria L Nielsen
1. Deskripsi Botanis
Paraserianthes falcataria merupakan jenis pohon yang tergolong dalam famili Fabaceae. Pada umumnya, di Indonesia dikenal dengan nama sengon.
Nama daerah dari sengon ialah sengon laut Jawa Timur dan Jawa Tengah, jeunjing Jawa Barat, jing laut Madura Alrasjid, 1973.
Pohon sengon dapat mencapai tinggi 40 m dengan batang bebas cabang antara 10-30 m. Diameternya bisa mencapai 80 cm. Kulit luar berwarna putih
kelabu, tidak berbanir, tidak mengelupas dan tidak beralur Martawijaya et. al., 1989.
Menurut Atmosuseno 1998, tajuk pohon sengon berbentuk perisai, agak jarang dan selalu hijau. Tajuk yang jarang memungkinkan sejumlah jenis
tumbuhan bawah dapat tumbuh dengan baik di bawahnya. Pohon sengon berdaun majemuk menyirip ganda, tangkai daun atau
tangkai poros utama dengan satu atau lebih kelenjar dan anak daun kecil Ditjen Kehutanan, 1976. Warna daun sengon hijau pupus, berfungsi untuk memasak
makanan dan sekaligus sebagai penyerap karbon dioksida dari udara bebas Anonim, 2006.
Pohon sengon berbunga sepanjang tahun. Bunganya tersusun dalam bentuk malai dengan ukuran daun mahkota kecil, sekitar 0,5-1 cm, dan bunganya
berwarna putih kekuningan dan sedikit berbulu. Setiap kuntum bunga terdiri dari bunga jantan dan bunga betina, cara penyerbukannya dibantu oleh angin atau
serangga Anonim, 2006. Masa puncak pembuahan terjadi antara bulan Juni- November. Buah sengon berbentuk polong, pipih, tipis, dan panjangnya sekitar 6-
12 cm. Setiap polong buah berisi 15-30 biji. Bentuk biji mirip perisai kecil dan jika sudah tua biji akan berwarna coklat kehitaman,agak keras, dan berlilin.
Jumlah benih sengonkg sekitar 40.000-55.000 atau 36.000 bijiliter. Daya kecambahnya ialah 80. Atmosuseno, 1998 dan Anonim, 2006.
2. Daerah Penyebaran dan Tempat Tumbuh
Sengon merupakan jenis pohon yang tumbuh secara alami di daerah Maluku, Irian Jaya, Papua New Guinea dan Kepulauan Solomon, juga terdapat di
Sulawesi Selatan. Sengon sudah tersebar sampai ke Serawak, Brunai, Kepong, Sri Lanka, India dan saat ini penyebarannya juga sudah sampai di Afrika. Sengon
mulai masuk ke Pulau Jawa sekitar tahun 1871 Alrasjid, 1973. Ketinggian tempat tumbuh yang optimal untuk pohon sengon antara 0-800
m di atas permukaan laut. Walapun demikian pohon sengon ini masih dapat tumbuh sampai ketinggian 1.500 m di atas permukaan laut. Sengon termasuk jenis
tanaman tropis, sehingga untuk tumbuhnya memerlukan suhu sekitar 18°-27°C. Pohon sengon membutuhkan batas curah hujan minimum yang sesuai, yaitu 15
hari hujan dalam 4 bulan terkering, namun juga tidak terlalu basah, dan memiliki curah hujan tahunan yang berkisar antara 2.000-4.000 mm. Pohon sengon
membutuhkan kelembaban udara sekitar 50-75 Anonim, 2006. Sengon dapat tumbuh pada tanah yang tidak subur dan agak sarang, tanah
kering maupun becek dan agak asin. Iklim yang paling optimal bagi pertumbuhan sengon ialah iklim basah sampai agak kering Martawijaya et. al., 1989. Selain
itu, sengon lebih menyukai topografi yang relatif datar walaupun pada keadaan tertentu dapat ditanam pada areal bergelombang dan miring dengan persentase
kemiringan 25 Prihmantoro, 1991.
3. Penanaman dan Pemeliharaan