Waktu dan Lokasi Analisis Data

IV. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi

Penelitian ini dilaksanakan pada tegakan sengon di Resor Pemangkuan Hutan RPH Pandantoyo, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan BKPH Pare, Kesatuan Pemangkuan Hutan KPH Kediri, Perum Perhutani Unit II Jawa Timur, dari bulan Mei-Juni 2006. Petak tanaman sengon yang digunakan dalam penelitian ini dapat di lihat pada Tabel 3. Tabel 3. Petak tanaman sengon umur 3-7 tahun yang digunakan dalam penelitian Tahun Tanam Umur Tanaman tahun Petak tanamAnak Petak Luas Petak ha Bonita Jumlah Petak Contoh 0,1 ha 2003 3 128C 4 II 4 2002 4 129D 8.6 II 8 2001 5 106B 9.7 II 10 2000 6 106C 11.4 II 11 1999 7 106A 4 II 4 B. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah alkohol 70, sedangkan alat yang dipergunakan adalah kompas, meteran, pita ukur, tambang, tali raffia, golok, haga, tangga, tabung film, tally sheet, alat tulis, kamera, binokuler, dan komputer beserta perlengkapannya.

C. Metode Penelitian 1. Data dan Informasi yang Diperlukan

Data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari diameter setinggi dada, tinggi total pohon, tinggi bebas cabang, jumlah larva dan lubang gerek X. festiva . Data tersebut diperoleh melalui pengukuran dan pengamatan di lapangan. Data lain diperoleh dengan mempelajari arsip-arsip yang ada di RPH Pandantoyo dan KPH Kediri, yang mencakup keadaan umum lokasi penelitian yang meliputi letak dan keadaan fisik lingkungan lokasi penelitian.

2. Teknik Penarikan Contoh

Pada setiap umur tegakan sengon dibuat sejumlah petak contoh berbentuk lingkaran diletakkan secara sistematik. Luas setiap petak contoh yang dibuat adalah 0,1 hektar jari-jari sebesar 17,8 m. Secara sistematis kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Menentukan petak tanaman sengon berdasarkan umurnya yaitu umur 3, 4, 5, 6 dan 7 tahun. Jika terdapat lebih dari 1 petak tanaman yang mempunyai umur yang sama, maka pemilihan petak tanaman yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pertimbangan sebagai berikut : 1. Dipilih petak tanaman yang dalam pengamatan lapangan secara umum mendapat serangan terberat dibandingkan petak tanaman lain pada umur yang sama. 2. Dipilih petak tanaman yang sedang tidak dilakukan penjarangan. b. Menentukan jumlah petak contoh yang dibuat dengan menggunakan intensitas sampling sebesar 10 pada masing-masing umur tegakan sengon. Jarak antar petak contoh sebesar 100 m. Berdasarkan intensitas sampling yang ditetapkan maka jumlah petak contoh dalam setiap petak tanaman adalah sebagai berikut: n = N x IS ; dimana N = 0,1 Ha L Keterangan : N = Jumlah petak ukur pada setiap petakanak petak n = Jumlah petak ukur yang diambil IS = Intensitas Sampling L = Luas petak atau anak petak Pada setiap petak contoh dilakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Menghitung populasi pohon dalam petak contoh 2. Menghitung banyaknya pohon yang terserang. 3. Melakukan penghitungan jumlah lubang gerek dan larva Xystrocera festiva pada semua pohon sengon yang terserang pada petak contoh yang telah dibuat. 4. Menghitung banyaknya larva pada setiap pohon terserang di dalam petak contoh. Perhitungan jumlah larva dan lubang gerek Xystrocera festiva dilakukan dengan cara menyeset kulit batang pohon sengon, sehingga larva dan lubang gerek dapat dilihat dan dihitung. Di dalam perhitungan jumlah larva dan lubang gerek Xystrocera festiva terdapat serangan gagal dan serangan yang tidak dihitung. Serangan gagal adalah pada batang pohon sengon terjadi serangan boktor sengon, namun belum ditemukan adanya lubang gerek pada batang dan tidak ditemukan adanya larva Xystrocera festiva yang membuat lubang gerek pada kayu gubal. Serangan yang tidak dihitung adalah serangan boktor sengon yang tidak terjangkau untuk diamati karena letak serangan yang cukup tinggi sehingga berbahaya untuk dipanjat dan diseset kulit batangnya.

D. Analisis Data

Jumlah larva dan lubang gerek per petak ukur pada setiap umur tegakan sengon dihitung. Perhitungan jumlah larva dan jumlah lubang gerek per petak ukur bertujuan untuk mengetahui jumlah larva dan lubang gerek pada masing- masing petak tanaman setiap umur tegakan sengon yang diamati. Rumus yang digunakan untuk menghitung rata-rata larva dan lubang gerek per pohon dan per hektar pada setiap umur tegakan sengon adalah sebagai berikut: a. Menghitung jumlah larva rata-rata Keterangan : Vp = Rata-rata larva per pohon V = Jumlah larva pada semua pohon yang mengandung larva m = Jumlah pohon yang diserang yang mengandung larva ∑ V i n Keterangan : Vh = Jumlah larva per hektar Vi = Jumlah larva pada petak ukur ke-i n = Jumlah petak ukur Vp = V m n i=1 x 10 Vh = 10 = Faktor pengali untuk merubah jumlah larva per PU 0,1 hektar menjadi jumlah larva per herktar b. Menghitung jumlah lubang gerek rata-rata Keterangan : Lp = Rata-rata lubang gerek per pohon L = Jumlah lubang gerek pada semua pohon yang mengandung lubang gerek g = Jumlah pohon yang mengandung lubang gerek ∑ L i n Keterangan : Lh = Jumlah lubang gerek per hektar Li = Jumlah lubang gerek pada petak ukur ke-i n = Jumlah petak ukur 10 = Faktor pengali untuk merubah jumlah lubang gerek per PU 0,1 hektar menjadi jumlah lubang gerek per herktar Lp = L g n i=1 x 10 Lh = V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil 1. Jumlah Larva dan Lubang Gerek