terdapat garis lebar yang berwarna hijau kebiruan yang mengkilap. Menurut Notoatmodjo 1963 waktu perkawinan dan bertelur terjadi beberapa jam setelah
kumbang keluar. Waktu bertelur hanya terjadi dalam satu hari dan kebanyakan kumbang hanya bertelur sampai 2 kali dalam waktu 2-8 hari. Umur kumbang
betina rata-rata 2-5 hari dan kumbang jantan rata-rata 7 hari. Siklus hidup X. festiva lebih kurang 6 bulan Natawiria, 1973.
Kumbang boktor tidak dapat terbang jauh, satu kali terbang hanya mencapai jarak 3-4 m, dengan ketinggian terbang 0,5-1 m tetapi kadang-kadang
mencapai 2 m. Untuk mencapai jarak yang jauh ia harus terbang beberapa kali. Penyebaran ke tempat yang lebih jauh dibantu oleh tiupan angin. Oleh karena itu,
serangan hama ini pada pohon sengon terjadi pada pohon-pohon yang tumbuh berdekatan dan kadang-kadang satu pohon mendapat serangan beberapa kali
Natawiria, 1973.
4. Cara Penyerangan dan Aspek-Aspek Serangan
Fase hidup
Xystrocera festiva yang paling merusak ialah fase larva. Larva- larva yang baru menetas akan segera memakan kulit bagian dalam dan bagian luar
dari kayu gubal, membentuk saluran-saluran sedalam 0,5 mm ke arah bawah batang. Saluran gerek ini seluruhnya tertutup oleh ekskremen yang dihasilkan
larva. Saluran gerek ini biasanya saling berhubungan continue dan arahnya tidak beraturan, biasanya vertikal. Semakin ke arah bawah saluran gerek ini semakin
melebar karena ukuran larva yang memakannya semakin besar. Dari bagian batang yang rusak akan keluar cairan berwarna coklat atau hitam. Setiap saluran
dicirikan oleh adanya suatu lubang dan serbuk gerek pada permukaan kulit; banyak serbuk gerek bervariasi tergantung pada umur dan banyaknya larva yang
hidup bersama di dalam kulit. Serbuk gerek yang menempel pada permukaan kulit atau yang jatuh ke lantai hutan sering digunakan sebagai petunjuk adanya
serangan hama ini Husaeni, 2001. Pada saat larva menjadi pupa, ia akan membuat lubang gerek ke dalam
kayu gubal kemudian membelok keatas. Bentuk lubang gereknya oval berukuran 0.75-1,33 cm, dalamnya mencapai 20 cm. Larva akan berkepompong di ujung
lubang gerek, kepala menghadap ke arah bawah. Pupa dilindungi oleh lapisan kerak kapur Kalsium karbonat Husaeni,2001.
Kumbang yang baru terbentuk akan keluar dari lubang gerek dengan cara menerobos kerak kapur, menuju ujung bawah lubang gerek kemudian melubangi
kulit batang yang tidak dimakan larvanya Husaeni,2001. Serangan
Xystrocera festiva pada tegakan sengon sudah terjadi sejak tegakan berumur 3 tahun, yaitu pada saat diameter batang sekitar 10-12 cm dan
tinggi pohon mencapai 16 m. Letak serangan pada pohon adalah mulai dari pangkal batang sampai ketinggian lebih dari 10 m.
Kerusakan yang ditimbulkan oleh larva ialah kerusakan kulit bagian dalam dan kayu gubal pohon inang. Akibatnya kulit akan mati, terkelupas dan jatuh. Bila
tidak terjadi serangan berikutnya pertumbuhan pohon yang cepat akan dapat menyembuhkan luka-luka tersebut, dengan cara pembentukan kalus. Akan tetapi
perusakan oleh hama ini sering terjadi berulang-ulang untuk beberapa tahun, sehingga banyak pohon yang mati atau patah. Kerusakan tersebut akan
menurunkan volume dan kualitas kayu pertukangan yang dihasilkan Husaeni, 2001.
5. Pengendalian .