agar menjadi manusia dewasa dan bertanggung jawab yang berguna bagi diri sendiri dan masyarakat
serta mempengaruhi
pertumbuhan individu.
Pendidikan dapat
diklasifikasikan menjadi pendidikan formal, non formal, dan in formal.
2.2.1. Pendidikan Formal
Pendidikan formal adalah pendidikan berprogram, berstruktur, dan berlangsung disekolah, mempunyai bentuk organisasi dibagi dalam waktu
–waktu tertentu, berlangsung dari kanak
–kanak sampai perguruan tinggi. Umar T ,1995:63. Pendidikan formal dimulai sejak manusia sadar bahwa pengalaman yang harus dibedakan kepada
generasi berikutnya semakin banyak. Hal ini mendorong untuk mengusahakan suatu lembaga yang biasa digunakan untuk menyampaikan berbagai ilmu pengatahuan atau
keahlian yang dimiliki. Lembaga ini dikenal dengan nama sekolah, yang mempunyai kewajiban untuk mengusahakan agar kecerdasan pikiran anak sesuai dengan tingkat
perkembangannya. Struktur yang harus dilalui dan ditempuh oleh murid pada pendidikan formal seperti SD, SMP, SMU SMK dan perguruan Tinggi dengan jenjang atau masa
belajar tertentu, direncanakan dengan sistematis dengan periode waktu tertentu melalui tahapan
–tahapan, seseorang tidak dapat belajar pada SLTP jika tidak memiliki Surat Tamat Belajar pada Sekolah Dasar atau yang sederajad.
Sesuai UU RI No 20 Tahun 2003 b ab I Pasal 1 Ayat 11 dinyatakan bahwa “ Jalur
pendidikan yang terstruktur dan berjenjang dan terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidika
n tinggi.”
2.2.1.1. Pendidikan Dasar
Menurut PP No. 28 Tahun 1990, pendidikan dasar adalah pendidikan umum yang lamanya 9 tahun, diselenggarakan 6 tahun di SD dan 3 tahun di SMP atau satuan
pendidikan yang sederajad. Pendidkan di Sekolah Dasar bertujuan memberikan bekal
kemampuan dasar kepada siswa dalam mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat dan warga negara serta mempersiapkan siswa untuk melanjutkan ke
Sekolah Menengah Pertama. Pada Sekolah Dasar diberikan pengetahuan yang bersifat umum dan mendasar seperti mata pelajaran matematika, agama, bahasa Indonesia,
manulis, membaca, kerajiana tangan. Sehingga dari sekolah dasar hanya akan memperolah bekal kemampuan, pengetahuan dan keterampilan yang masih dasar dan
sedikit. Pendidikan di Sekolah Menengah Pertama bertujuan memberikan bekal
kemampuan dasar serta peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya di Sekolah Dasar. Manfaat bagi siswa adalah mengembangkan kehidupan sebagai pribadi,
anggota masyarakat dan warga Negara yang sesuai dengan tingkat perkembangannya serta mempersiapkan siswa untuk hidup dalam masyarakat atau mengikuti pendidikan
menengah. Pada SMP mata pelajaran yang diberikan lebih luas daripada SD , misalnya diberikan mata pelajaran ketrampilan jasa dan PKK baik boga maupun busana. Mata
pelajaran PKK merupakan muatan lokal yang memberikan pelajaran tentang busana seperti menyulam, membuat pola, dan menjahit. Bahan kajian mangenai busana masih
taraf sederhana, sehingga pengetahuan dan keterampilan bidang busana masih sedikit. Seorang karyawan tailor yang mencapai pendidikan formal sampai tingkat dasar dalam
melaksanakan pekerjaan yang dibebankan kepadanya akan terbatas sesuai dengan pengatahuan yang dimilikinya.
2.2.1.2. Pendidikan Menengah
Menurut PP No 29 Tahun 1990, Pendidikan menengah adalah pendidikan yang diselenggarakan bagi lulusan dasar. Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan
menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan. Abu Ahmadi, 2001:163
2.2.1.2.1. Pendidikan Menengah Umum
Pendidikan menengah umum adalah pendidikan yang mengutamakan perluasan pengetahuan, peningkatan keterampilan, dan pengkhususan yang diwujudkan pada
tingkat akhir masa pendidikan. Madyo Eko Susilo,1993:80. Pendidikan menengah umum mengutamakan penyiapan siswa untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang
lebih tinggi. Sekolah Menengah Umum menyelenggarakan program yang berhubungan dengan kebutuhan untuk memasuki perguruan tinggi dan kurikulum yang menitik
beratkan pada pengetahuan yang bersifat akademik. Sekolah Menengah Umum mempunyai dua jurusan yaitu IPA dan IPS. Mata pelajaran yang bersifat umum seperti
PKN dan bersifat khusus sesuai jurusan IPA mempelajari fisika dan jurusan IPS mempelajari akuntansi. Pada Sekolah Menengah Umum tidak diberikan pelajaran PKK
sehingga lulusan sekolah menengah umum tidak mempunyai keterampilan bidang busana kecuali jika mengikuti kursus menjahit. Dengan demikian karyawan tailor dengan tingkat
pendidikan sekolah menengah umum untuk dapat mengerjakan pekerjaanya menjahit harus belajar dalam bidang busana dengan mengikuti kursus menjahit ataupun belajar
secara otodidak di tailor.
2.2.1.2.2. Pendidikan Menengah Kejuruan
Pendidikan menengah kejuruan adalah lembaga pendidikan sekolah yang mempersiapkan anak untuk menguasai keahlian
–keahlian tertentu seperti : SMEA, SMKK, STM, dan sebagainya. Hasbullah,2001:53 Pada pendidikan menengah kejuruan
kurikulum bersifat fungsional yang berisi teori dan praktek sesuai jenis sekolahnya. Mata pelajaran sesuai dengan ciri khas sekolah yang bersangkutan dengan tidak mengurangi
kurikulum nasional. Pada SMEA terdapat jurusan akuntasi, manajemen, dan lain-lain. Untuk SMKK terdiri dari jurusan tata busana, tata boga, tata kecantikan dan pariwisata.
Dan STM terdiri dari jurusan elektro, mesin otomotif, teknik bangunan dan teknik listrik industri.
Pemerintah juga mempunyai program dalam dunia pendidikan, yaitu untuk SMK sebanyak 70 dan 30 untuk SMU. Perubahan jumlah sekolah ini dipicu data yang
diperoleh dilapangan bahwa pengangguran produktif kebanyakan adalah lulusan SMU. Pada dasarnya SMU diprogramkan untuk mereka yang melanjutkan ke tingkat yang lebih
tinggi, sedangkan pembekalan skill untuk SMU bisa dikatakan tidak ada. Berbeda dengan dunia SMK, mereka dituntut untuk menguasai untuk skill serta harapan dapat
menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. SMK dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas dari segi keterampilan kerja,
maka dari itu saat ini banyak perusahaan yang membutuhkan lulusan SMK. Dinas pendidikan telah menganjurkan untuk lebih memilih SMK karena lebih menjanjikan
dalam dunia kerja. Pendidikan menengah kejuruan benar
–benar mempersiapkan peserta didik untuk terjun didunia kerja, maka karyawan tailor yang mencapai pendidikan sekolah menengah
kejuruan khususnya jurusan tata busana mampu mengerjakan pekerjaanya yang beraneka ragam sesuai dengan pesanan pelanggan dengan baik karena telah memiliki pengetahuan
dan keterampilan yang luas.
2.2.1.3. Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi dapat diartikan sebagai perguruan tinggi yaitu suatu istilah umum dalam kelembagaan pendidikan yang digunakan untuk menunjukkan suatu
lembaga yang memberikan pendidikan yang setinggi –tingginya antara lain mencakup
akademi, sekolah tinggi, institute, dan universitas Achmad Munif,2002:189. Menurut
Cipta Ginting 2003:137 Pendidikan tinggi adalah pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dari pada pendidikan menengah.
Pengajaran suatu mata kuliah pada pendidikan tinggi biasanya mencakup berbagai kegiatan seperti kuliah, praktikum, diskusi dan response. Praktikum yang efektif
bermanfaat dalam melatih keterampilan mahasiswa, menerapkan dan mengintegrasikan pengetahuan secara nyata, membuktikan sesuatu secara ilmiah, serta menimbulkan
penghargaan terhadap ilmu dan keterampilan yang dimiliki Cipta Ginting, 2003:105. Seseorang yang memiliki pendidikan tinggi telah mencapai kedewasaan yang baik dan
matang, sehingga dalam pengkajian materi lebih diarahkan pada tanggung jawab kepada diri sendiri maupun masyarakat.
2.2.2. Pendidikan Non Formal
Pendidikan non formal adalah pendidikan diluar sekolah yang secara potensial dapat membantu dan menggantikan pendidikan formal dalam aspek
–aspek tertentu seperti : pendidikan dasar dan keterampilan khusus. Pendidikan non formal
diselenggarakan dengan sengaja dan sistematis, tertib, berencana, diluar persekolahan dengan menyesuaikan waktu pelaksanaan, waktu yang diberikan, proses belajar yang
dipakai, fasilitas dan tenaga pengajar dengan kebutuhan dan keadaan peserta didik agar memperoleh hasil yang memuaskan. Pendidikan non formal antara lain, pendidikan
mayarakat, keolahragaan, keterampilan, kepemudaan, dan kebudayaan. Lembaga Pendidikan keterampilan LPK memberikan pengetahuan berupa kursus menjahit,
kursus memasak, kursus merias, kursus bahasa Inggris, kursus komputer. Kursus menjahit terdiri dari tingkat dasar, tingkat terampil dan tingkat mahir.Pendidikan non
formal juga dapat berupa seminar,pelatihan,tentang busana. Pengajaran dalam pendidikan non formal mempunyai nilai praktis dan dapat digunakan untuk bekerja di tailor.