Karyawan Yang Produktif Produktivitas

dilakukan. Salah satunya adalah dengan adanya pemahaman tentang hakekat manusia yang produktif, artinya bahwa organisasi harus mampu menjamin dipilihnya orang yang tepat dengan pekerjaan yang tepat serta kondisi yang memungkinkan mereka bekerja secara optimal, dengan kata lain produktivitas kerja bukan hanya sebaik –baiknya, tetapi bagaimana ia melakukan pekerjaan tersebut. Produktivitas individu mendapat perhatian cukup besar, hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa sebenarnya produktivitas manapun bersumber dari individu yang melakukan kegiatan. Namun individu yang dimaksudkan adalah individu sebagai tenaga kerja yang memiliki kualitas kerja yang memadai. Kualitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh telah terpenuhi sebagai persyaratan, spesifikasi dan harapan. Produktivitas individu merupakan perbandingan antara efektivitas keluaran pencapaian kinerja yang maksimal dengan efisiensi salah satu masukan pegawai yang mencakup kuantitas, kualitas dalam satuan waktu. Sedarmayanti,2009:203

2.3.1.1. Karyawan Yang Produktif

Karyawan atau dengan kata lain pegawai atau pekerja, adalah orang yang bekerja pada suatu pekerjaan tertentu. Karyawan adalah aset utama perusahaan yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi. Mereka mempunyai pikiran, perasaan, keinginan, status dan latar belakang pendidikan, dan jenis kelamin yang heterogen yang dibawa ke dalam organisi perusahaan. Elemen penting dalam sebuah usaha yaitu pemberdayaan karyawan, oleh karena itu karyawan perlu mendapat perhatian khusus dari manajemen, yaitu dengan cara memberdayakannya kearah yang lebih baik. Selanjutnya terdapat tiga dimensi dalam membangun pemberdayaan karyawan yaitu: 1 Membangun kesejajaran alignment, 2 Membangun kemampuan capability 3 Membangun kepercayaan trust, bila dicapai dengan cara saling mempercayai antara para manajer dan para karyawan IGP Kawiana, 2009 :2 Produktivitas dapat ditinjau berdasarkan tingkatnya dengan tolak ukur masing – masing. Tolak ukur produktivitas kerja dapat dilihat dari kinerja pegawai. Untuk melihat sejauh mana produktivitas kerja pegawai, diperlukan penjelasan tentang dimensi, urut, indikator dan kriteria yang menyatakan prodiktivitas kerja pegawai. Dimensi produktivitas menyangkut masukan, proses atau produk atau keluaran. Masukan marajuk kepada pelaku produktivitas dan produk sedangkan keluaran berkaitan dengan hasil yang dicapai. Produktivitas kerja bukan semata –mata ditujukan untuk mendapat hasil kerja sebanyak –banyaknya, melainkan kualitas kinerja juga penting diperhatikan. Sebagaimana diungkapkan oleh Laeham dan Wexley 1928:2,dalam Sedarmayanti 2009:234; …………… Performance appraisals are crucial to the effectivity menegent of an organization’s human resources, and the proper management of human resources iis a critical variable affecting an organization’s productivity”. “produktivitas individu dapat dilihat dari apa yang dilakukan oleh individu tersebut dalam kerjanya. Dengan kata lain, produktivitas individu adalah bagaimana seseorang melaksakan pekerjaannya atau untuk kerja job performance”. Sejauh mana seorang pegawai dapat mencapai hasil yang memuaskan dalam kerja, tergantung dari kemampuan dan kecakapannya. Setiap jenis pekerjaan menuntut pengetahuan, kecakapan dan keterampilan tertentu, agar pekerjaan menuntut pengetahuan, kecakapan dan keterampilan yang dimiliki oleh seseorang menentukan kesiapan untuk melakuan suatu pekerjaan,hal mana tergantung dari pendidikan yang telah diterima maupun pelatihan yang telah didapat. Pada umumnya, seorang pegawai akan mengalami kepuasan kerja apabila mempunyai kebebasan dalam menentukan pekerjaan yang ingin dilakukannya dengan cara yang diinginkanya. Demikian pula peran serta dan keterlibatan diri tanpa paksaan, akan meningkatkan motifasi kerja. Banyaknya faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja, baik yang berhubungan dengan tenaga kerja maupun yang berhubungan dengan lingkungan perusahaan dan kebijaksanaan pemerintah secara keseluruhan. Para pegawai sebagai faktor yang menentukan produktivitas kerja semakin kuat oleh adanya kemajuan teknologi yang mempermudah cara pembuatan barang dan jasa yang tepat serta melibatkan pegawai sebagai faktor produksi. Apabila tenaga yang dikeluarkan, waktu yang dihabiskan dan pikiran yang di curahkan oleh seorang pegawai untuk mengatur segenap sarana dan sumber daya tersebut masing-masing ditunjukkan kepada sasaran yang produktif, maka diharapkan volume atau jumlah produk yang dihasilkan akan meningkat. Dengan data kerja yang sesuai, kondisi lingkungan kerja yang tentram, aman dan menyenangkan maka akan dapat dicapai produktivitas kerja yang tinggi. Produktivitas pegawai perlu memperhatikan usaha yang dilakukan pegawai dalam meningkatkan kemampuan profesionalnya melalui berbagai kegiatan yang berkesinambungan, dengan maksud untuk meningkatkan kemampuan dirinya sesuai dengan tuntutan tugas. Dengan demikian, pengukuran produktivitas kerja pegawai disamping berkaitan dengan tugas utamanya juga perlu dilihat dari kualivikasi dan pengembangan profesionalnya. Ciri –ciri individu yang produktif, yaitu : 1 cerdas dan dapat belajar dengan relatif cepat, 2 kompeten secara profesional, 3 kreatif dan inovatif, 4 memahami pekerjaan, 5 belajar dengan cerdik menggunakan logika, efisien, tidak mudah macet dalam pekerjaan, 6 selalu mencari perbaikan – perbaikan, tetapi tahu kapan harus berhenti, 7 dianggap bernilai oleh atasannya, 8 memiliki catatan prestasi yang baik, dan 9 selalu meningkatkan diri. IGP Kawiana,2009:7 Pribadi yang produktif adalah pribadi yang yakin akan kemampuan dirinya, yang dalam istilah psikologi sering disebut sebagai orang yang memiliki rasa percaya diri Selft Konfidence, harga diri Selft Esteem dan konsep diri Selft Concept yang tinggi, orang yang demikian dapat dikatakan sebagai orang yang mampu mengaktualisasikan dirinya. Hal tersebut berkaitan dengan individu yang kratif, yakni memiliki kepandaian untuk menggunakan pikiran dan perasaannya dalam memecahkan persoalan. Individu produktif adalah orang yang memiliki kasih sayang, kecakapan untuk menggunakan kemampuannya dan dapat merealisasikan potensi yang ada pada dirinya, individu yang menghasilkan produk yang bermutu, dapat diamati serta berguna bagi masyarakat, maksudnya berkenaan dengan kontribusi individu secara kualitatif, yang mempunyai dampak positif bagi masyarakat.

2.3.1.2. Faktor